Site icon Prokalteng

Dugaan Sementara Penyebab Pesawat Azerbaijan Jatuh: Tabrak Kawanan Burung

Puing-puing Azerbaijan Airlines Embraer 190 tergeletak di tanah dekat bandara Aktau, Kazakhstan, pada hari Rabu. (AP/Administrasi Wilayah Mangystau)

PROKALTENG.CO-Pesawat Maskapai Azerbaijan Airlines (J2) Embraer E190 jatuh di Atkau, Kazakhstan Barat saat hendak melakukan pendaratan darurat.

Pesawat dengan nomor penerbangan J2-8243 itu sedang dalam perjalanan dari ibu kota Azerbaijan, Baku, ke Grozny, ibu kota Chechnya di Rusia selatan dengan membawa 67 penumpang dan lima awak.

Kementerian darurat Kazakhstan awalnya mengatakan 25 orang selamat dari kecelakaan itu, kemudian merevisi jumlah itu menjadi 27, 28 dan 29 saat operasi pencarian dan penyelamatan berlanjut di lokasi kecelakaan.

Semua korban selamat, termasuk dua anak, telah dirawat di rumah sakit. Sementara 37 penumpang lainnya meninggal dunia

Menurut Azerbaijan Airlines, 37 penumpang itu adalah warga negara Azerbaijan. Ada juga 16 warga negara Rusia, enam warga negara Kazakhstan, dan tiga warga negara Kirgistan.

Pesawat tersebut terbang dari ibu kota Azerbaijan, Baku, ke Grozny di Rusia melakukan pendaratan darurat sekitar 3 kilometer dari Aktau. Penyebab pendaratan darurat itu setelah dilaporkan bertabrakan dengan sekawanan burung.

Dari video yang beredar di media sosial, nampak pesawat itu kesulitan melakukan pendaratan. Pesawat tersebut bermanuver naik turun dan berbelok.

Dari data pelacakan penerbangan dari FlightRadar24 menunjukkan pesawat itu membuat jalur seperti angka delapan.

Ketinggiannya naik turun secara signifikan selama menit-menit terakhir penerbangan sebelum menghantam tanah.

FlightRadar24 secara terpisah mengatakan dalam sebuah posting daring bahwa pesawat itu menghadapi gangguan GPS yang kuat yang membuat pesawat mengirimkan data ADS-B yang buruk.

Sementara itu, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk berspekulasi tentang penyebab kecelakaan pesawat tersebut. Namun dia mengatakan bahwa cuaca telah memaksa pesawat untuk mengubah jalur yang direncanakan.

“Informasi yang diberikan kepada saya adalah bahwa pesawat itu mengubah jalurnya antara Baku dan Grozny karena kondisi cuaca yang memburuk dan menuju ke bandara Aktau, di mana ia jatuh saat mendarat,” katanya. (fin/jpg)

 

 

Exit mobile version