Site icon Prokalteng

53 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Terbaru Israel di Jalur Gaza

Orang-orang yang dipaksa meninggalkan kota Beit Lahia oleh tentara Israel terlihat di kamp pengungsi Jabalia, Jalur Gaza utara, pada 25 Oktober 2024. (Xinhua)

PROKALTENG.CO-Sedikitnya 53 warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza, baik di utara maupun selatan, dari Kamis malam hingga Jumat, menurut sumber-sumber Palestina.

Di Gaza utara, sebuah pesawat tak berawak Israel menyerang pertemuan warga Palestina di daerah Al-Mashtal, utara kamp Al-Shati, pada hari Jumat.

Tim medis dan Dinas Pertahanan Sipil melaporkan penemuan 11 jenazah, serta beberapa korban luka yang dibawa ke Rumah Sakit Al-Ahli Arab di Kota Gaza.

Di lokasi lain, dua warga Palestina tewas dan lima lainnya terluka akibat serangan Israel di pelabuhan sebelah barat Kota Gaza.

Selain itu, dua warga Palestina, termasuk seorang gadis, juga tewas dalam serangan udara Israel yang menargetkan mereka di Jalan Senaa, di sebelah barat kota, menurut pernyataan Dinas Pertahanan Sipil setempat.

Sementara itu, di Gaza selatan, setidaknya 38 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya, mayoritas anak-anak dan wanita, terluka dalam serangan Israel yang menghancurkan rumah-rumah di tenggara Khan Younis dari Kamis malam hingga Jumat pagi.

Otoritas kesehatan yang berbasis di Gaza mengonfirmasi jumlah korban dalam sebuah pernyataan pers.

Sumber-sumber lokal dan saksi mata melaporkan kepada Xinhua bahwa pesawat dan artileri Israel membombardir lingkungan Al-Manara, Ma’en, Sheikh Nasser, serta pinggiran Qizan Al-Najjar di selatan dan timur Khan Younis, memaksa puluhan keluarga untuk mengungsi ke bagian barat kota.

Serangan ini menargetkan beberapa rumah penduduk dan sebuah masjid di daerah tersebut, disertai dengan serangan darat terbatas.

Pasukan Pertahanan Israel dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat mengklaim telah menewaskan sejumlah militan di Gaza selatan melalui serangan udara dan darat, serta menghancurkan berbagai lokasi infrastruktur militan.

Pada hari yang sama, Hussein al-Sheikh, Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina, melakukan percakapan telepon untuk membahas situasi terkini.(rak/jpg)

Exit mobile version