29.5 C
Jakarta
Tuesday, June 24, 2025

Iran Kirim Pesan Eksplisit ke Gedung Putih dengan Menyerang Benteng Kuat Amerika di Qatar

PROKALTENG.CO-Ketegangan di Timur Tengah melonjak tajam pada Senin (23/6) setelah Iran meluncurkan serangan balasan besar-besaran ke sejumlah pangkalan militer Amerika Serikat di Qatar dan Irak.

Serangan itu disebut sebagai respons langsung atas serangan udara AS sehari sebelumnya yang menghantam tiga fasilitas nuklir penting Iran.

Target utama serangan rudal Iran adalah Al Udeid Air Base di Qatar, markas militer terbesar Amerika di kawasan. Pangkalan strategis ini menampung lebih dari 8.000 personel militer AS dan menjadi pusat operasi penting di Timur Tengah, termasuk pengawasan, komando udara, dan misi tempur di wilayah konflik.

“Iran hari ini meluncurkan rudal jarak pendek dan menengah langsung ke Pangkalan Al Udeid di Qatar. Tidak ada laporan korban jiwa di pihak Amerika hingga saat ini,” ujar seorang pejabat pertahanan AS yang dikutip oleh Al-Monitor, Selasa (24/6).

Sumber pertahanan Israel sebelumnya mengkonfirmasi bahwa lebih dari 10 rudal ditembakkan ke arah Al Udeid, dan satu lagi menghantam pangkalan Ain Al Asad di Irak.

Baca Juga :  Perusahaan Tiongkok Siapkan Teknologi Pengenalan Wajah Tembus Masker

Iran menamai operasinya ‘Blessings of Victory’ dan menyebutnya sebagai ‘serangan rudal dahsyat dan sangat kuat’ terhadap militer AS, menurut pernyataan dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) yang disampaikan melalui kantor berita Tasnim.

IRGC menyebut serangan ini sebagai “pesan eksplisit” kepada Gedung Putih, menegaskan bahwa “setiap serangan terhadap kedaulatan dan integritas Iran tidak akan dibiarkan begitu saja”.

Dewan Keamanan Nasional Iran menyebut bahwa jumlah rudal yang diluncurkan ‘setara dengan jumlah bom’ yang digunakan AS dalam menghantam fasilitas nuklir mereka, meski tidak menyebutkan angka pasti.

Namun Iran juga menekankan bahwa serangan ini tidak dimaksudkan untuk mengancam Qatar, yang dinggap negara sahabat dan bersaudara.

Walaupun begitu, Doha menanggapi keras. Pemerintah Qatar mengecam serangan tersebut sebagai ‘agresi terang-terangan’ dan mengancam akan membalas secara langsung.

“Qatar berhak untuk merespons secara proporsional sesuai hukum internasional,” tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari. Pernyataan ini menjadi sinyal kuat bahwa serangan Iran, meski menyasar kekuatan Amerika, telah menempatkan hubungan regional pada titik genting.

Baca Juga :  Indonesia Vs Qatar, Ramadhan Sananta Siap Jadi Ujung Tombak

Tak hanya Qatar, Bahrain pun bersiaga. Kementerian Dalam Negeri Bahrain menyatakan alarm serangan telah dibunyikan dan meminta warga “tetap tenang dan menuju tempat aman terdekat.” Bahrain adalah markas Armada Kelima Angkatan Laut AS, dengan sekitar 9.000 tentara Amerika bermarkas di sana.

Di tengah kekacauan ini, Presiden AS Donald Trump menyebut serangan Iran sebagai “respons yang sangat lemah dan sudah diprediksi”. “Terima kasih kepada Iran karena telah memberikan peringatan dini, sehingga tidak ada korban jiwa,” tulis Trump di Truth Social.

Namun, para analis menilai serangan ini adalah salah satu serangan langsung terbesar Iran terhadap target Amerika sejak pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani pada 2020.  Serangan ini juga menandai eskalasi besar setelah Amerika secara resmi masuk ke dalam konflik Israel-Iran, menyusul perintah Trump untuk membombardir tiga situs nuklir Iran: Natanz, Fordow, dan Isfahan.

Teheran menganggap serangan AS sebagai pelanggaran berat atas kedaulatan mereka, dan memperingatkan bahwa ini baru awal dari gelombang balasan. (jpg)

PROKALTENG.CO-Ketegangan di Timur Tengah melonjak tajam pada Senin (23/6) setelah Iran meluncurkan serangan balasan besar-besaran ke sejumlah pangkalan militer Amerika Serikat di Qatar dan Irak.

Serangan itu disebut sebagai respons langsung atas serangan udara AS sehari sebelumnya yang menghantam tiga fasilitas nuklir penting Iran.

Target utama serangan rudal Iran adalah Al Udeid Air Base di Qatar, markas militer terbesar Amerika di kawasan. Pangkalan strategis ini menampung lebih dari 8.000 personel militer AS dan menjadi pusat operasi penting di Timur Tengah, termasuk pengawasan, komando udara, dan misi tempur di wilayah konflik.

“Iran hari ini meluncurkan rudal jarak pendek dan menengah langsung ke Pangkalan Al Udeid di Qatar. Tidak ada laporan korban jiwa di pihak Amerika hingga saat ini,” ujar seorang pejabat pertahanan AS yang dikutip oleh Al-Monitor, Selasa (24/6).

Sumber pertahanan Israel sebelumnya mengkonfirmasi bahwa lebih dari 10 rudal ditembakkan ke arah Al Udeid, dan satu lagi menghantam pangkalan Ain Al Asad di Irak.

Baca Juga :  Perusahaan Tiongkok Siapkan Teknologi Pengenalan Wajah Tembus Masker

Iran menamai operasinya ‘Blessings of Victory’ dan menyebutnya sebagai ‘serangan rudal dahsyat dan sangat kuat’ terhadap militer AS, menurut pernyataan dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) yang disampaikan melalui kantor berita Tasnim.

IRGC menyebut serangan ini sebagai “pesan eksplisit” kepada Gedung Putih, menegaskan bahwa “setiap serangan terhadap kedaulatan dan integritas Iran tidak akan dibiarkan begitu saja”.

Dewan Keamanan Nasional Iran menyebut bahwa jumlah rudal yang diluncurkan ‘setara dengan jumlah bom’ yang digunakan AS dalam menghantam fasilitas nuklir mereka, meski tidak menyebutkan angka pasti.

Namun Iran juga menekankan bahwa serangan ini tidak dimaksudkan untuk mengancam Qatar, yang dinggap negara sahabat dan bersaudara.

Walaupun begitu, Doha menanggapi keras. Pemerintah Qatar mengecam serangan tersebut sebagai ‘agresi terang-terangan’ dan mengancam akan membalas secara langsung.

“Qatar berhak untuk merespons secara proporsional sesuai hukum internasional,” tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari. Pernyataan ini menjadi sinyal kuat bahwa serangan Iran, meski menyasar kekuatan Amerika, telah menempatkan hubungan regional pada titik genting.

Baca Juga :  Indonesia Vs Qatar, Ramadhan Sananta Siap Jadi Ujung Tombak

Tak hanya Qatar, Bahrain pun bersiaga. Kementerian Dalam Negeri Bahrain menyatakan alarm serangan telah dibunyikan dan meminta warga “tetap tenang dan menuju tempat aman terdekat.” Bahrain adalah markas Armada Kelima Angkatan Laut AS, dengan sekitar 9.000 tentara Amerika bermarkas di sana.

Di tengah kekacauan ini, Presiden AS Donald Trump menyebut serangan Iran sebagai “respons yang sangat lemah dan sudah diprediksi”. “Terima kasih kepada Iran karena telah memberikan peringatan dini, sehingga tidak ada korban jiwa,” tulis Trump di Truth Social.

Namun, para analis menilai serangan ini adalah salah satu serangan langsung terbesar Iran terhadap target Amerika sejak pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani pada 2020.  Serangan ini juga menandai eskalasi besar setelah Amerika secara resmi masuk ke dalam konflik Israel-Iran, menyusul perintah Trump untuk membombardir tiga situs nuklir Iran: Natanz, Fordow, dan Isfahan.

Teheran menganggap serangan AS sebagai pelanggaran berat atas kedaulatan mereka, dan memperingatkan bahwa ini baru awal dari gelombang balasan. (jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru