32.5 C
Jakarta
Tuesday, November 26, 2024

Badai Krosa Tambah Derita Jepang

Bertambah sudah penderitaan Jepang. Setelah
tersiksa cuaca panas ekstrem, mereka harus bersiap menghadapi badai Krosa.

Badai berkecepatan 126 kilometer per jam itu
melanda selatan Hiroshima Kamis (15/8). Angin kencang mengakibatkan ombak
tinggi di pesisir pulau dan meruntuhkan pohon di perkotaan.

“Kami masih harus mengantisipasi hujan lebat
setelah ini,” ujar Takayoshi Sugimoto, pejabat penanggulangan bencana di
Tokushima, kepada Agence France-Presse.

Otoritas sudah membuat imbauan evakuasi
terhadap 430 ribu orang di jalur badai. Namun, beberapa orang masih menjadi
korban bencana alam tersebut. Salah satunya adalah pria 82 tahun yang
dipastikan meninggal karena jatuh ke laut saat berusaha menambatkan kapal saat
badai. Kantor berita NHK mengabarkan, setidaknya 34 orang terluka karena badai
tersebut.

Baca Juga :  Indonesia Akan Terus Dukung Perjuangan Palestina

Sebelum badai, puluhan warga Jepang meninggal
karena faktor alam lainnya. Yakni, cuaca panas. Menurut lembaga penanggulangan
kebakaran dan bencana, ada 23 orang yang meninggal dalam sepekan terakhir.
Korban jiwa tersebut tersebar di 20 prefektur di luar ibu kota.

Sementara itu, 12.751 orang lainnya harus
dilarikan ke rumah sakit karena cuaca panas. Di antara seluruh pasien, 400
orang didiagnosis menderita gejala parah yang membutuhkan perawatan selama
setidaknya tiga minggu. Jumlah pasien terbanyak berada di Tokyo, yakni 1.465
orang.(jpg)

 

Bertambah sudah penderitaan Jepang. Setelah
tersiksa cuaca panas ekstrem, mereka harus bersiap menghadapi badai Krosa.

Badai berkecepatan 126 kilometer per jam itu
melanda selatan Hiroshima Kamis (15/8). Angin kencang mengakibatkan ombak
tinggi di pesisir pulau dan meruntuhkan pohon di perkotaan.

“Kami masih harus mengantisipasi hujan lebat
setelah ini,” ujar Takayoshi Sugimoto, pejabat penanggulangan bencana di
Tokushima, kepada Agence France-Presse.

Otoritas sudah membuat imbauan evakuasi
terhadap 430 ribu orang di jalur badai. Namun, beberapa orang masih menjadi
korban bencana alam tersebut. Salah satunya adalah pria 82 tahun yang
dipastikan meninggal karena jatuh ke laut saat berusaha menambatkan kapal saat
badai. Kantor berita NHK mengabarkan, setidaknya 34 orang terluka karena badai
tersebut.

Baca Juga :  Indonesia Akan Terus Dukung Perjuangan Palestina

Sebelum badai, puluhan warga Jepang meninggal
karena faktor alam lainnya. Yakni, cuaca panas. Menurut lembaga penanggulangan
kebakaran dan bencana, ada 23 orang yang meninggal dalam sepekan terakhir.
Korban jiwa tersebut tersebar di 20 prefektur di luar ibu kota.

Sementara itu, 12.751 orang lainnya harus
dilarikan ke rumah sakit karena cuaca panas. Di antara seluruh pasien, 400
orang didiagnosis menderita gejala parah yang membutuhkan perawatan selama
setidaknya tiga minggu. Jumlah pasien terbanyak berada di Tokyo, yakni 1.465
orang.(jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru