31.7 C
Jakarta
Saturday, October 12, 2024

Sangat Keji! Finalis Miss Switzerland Tewas Dibunuh Suami, Tubuhnya Diblender

Kristina Joksimovic, finalis Miss Switzerland meninggal dunia di tangan suaminya sendiri, Thomas. Dia mengembuskan napas terakhir di usia 38 tahun setelah dicekik oleh sang suami pada Februari lalu di Binningen, Basel, Swiss.

Yang lebih mengejutkan lagi, Thomas ternyata memblender tubuh Kristina Joksimovic sampai halus dan kemudian memasukkannya ke dalam larutan kimia. Thomas awalnya sempat mengelak dan tidak mengakui bahwa dirinya yang membunuh finalis Miss Switzerland 2007 itu.

Namun, pada bulan Maret, ia akhirnya mengakui ke pihak berwenang telah membunuh sang istri. Pengakuan ini juga muncul dalam putusan Pengadilan Federal. Dilansir dari People, hasil laporan otopsi menyatakan bahwa Thomas membunuh Kristina Joksimovic dan kemudian memutilasinya dengan menggunakan gergaji ukir dan gunting taman. Setelah itu, dia kemudian memotong-motong sisa-sisa tubuhnya lalu memblendernya.

Baca Juga :  Perolehan Suara Sama, Pemenang Pemilu di Negara Ini Ditentukan dengan

Tak hanya di situ, Thomas kemudian melarutkan tubuh sang istri ke dalam zat kimia. Pembelaan Suami Atas Pembunuhan Kristina Joksimovic

Thomas awalnya membantah bahwa dirinya telah membunuh istrinya. Dia mengaku mendapati istrinya Kristina Joksimovic sudah meninggal dunia. Karena panik, dia kemudian memutuskan untuk memotong-motong tubuh istrinya di ruang cuci.

Namun setelah terdesak, Thomas akhirnya mengakui telah membunuh Kristina. Dia mengakui aksi pembunuhan tersebut saat dilakukan rekonstruksi yang berlangsung pada bulan Maret 2024.

Thomas mengklaim dirinya membunuh Kristina Joksimovic untuk tujuan membela diri setelah dia diserang dengan menggunakan pisau. Namun, laporan medis-forensik bertentangan dengan klaim Thomas. Karena terungkap fakta bahwa Joksimovic dicekik hingga meninggal.

Baca Juga :  Tahun Ini, Total Pendaftar Haji 558.270 Orang

Thomas, yang memiliki dua anak dengan Kristina Joksimovic, sempat meminta permohonan pembebasan dari tahanan. Namun permohonan itu ditolak oleh Pengadilan Federal di Lausanne pada hari Rabu, 11 September 2024.(jpc)

Kristina Joksimovic, finalis Miss Switzerland meninggal dunia di tangan suaminya sendiri, Thomas. Dia mengembuskan napas terakhir di usia 38 tahun setelah dicekik oleh sang suami pada Februari lalu di Binningen, Basel, Swiss.

Yang lebih mengejutkan lagi, Thomas ternyata memblender tubuh Kristina Joksimovic sampai halus dan kemudian memasukkannya ke dalam larutan kimia. Thomas awalnya sempat mengelak dan tidak mengakui bahwa dirinya yang membunuh finalis Miss Switzerland 2007 itu.

Namun, pada bulan Maret, ia akhirnya mengakui ke pihak berwenang telah membunuh sang istri. Pengakuan ini juga muncul dalam putusan Pengadilan Federal. Dilansir dari People, hasil laporan otopsi menyatakan bahwa Thomas membunuh Kristina Joksimovic dan kemudian memutilasinya dengan menggunakan gergaji ukir dan gunting taman. Setelah itu, dia kemudian memotong-motong sisa-sisa tubuhnya lalu memblendernya.

Baca Juga :  Perolehan Suara Sama, Pemenang Pemilu di Negara Ini Ditentukan dengan

Tak hanya di situ, Thomas kemudian melarutkan tubuh sang istri ke dalam zat kimia. Pembelaan Suami Atas Pembunuhan Kristina Joksimovic

Thomas awalnya membantah bahwa dirinya telah membunuh istrinya. Dia mengaku mendapati istrinya Kristina Joksimovic sudah meninggal dunia. Karena panik, dia kemudian memutuskan untuk memotong-motong tubuh istrinya di ruang cuci.

Namun setelah terdesak, Thomas akhirnya mengakui telah membunuh Kristina. Dia mengakui aksi pembunuhan tersebut saat dilakukan rekonstruksi yang berlangsung pada bulan Maret 2024.

Thomas mengklaim dirinya membunuh Kristina Joksimovic untuk tujuan membela diri setelah dia diserang dengan menggunakan pisau. Namun, laporan medis-forensik bertentangan dengan klaim Thomas. Karena terungkap fakta bahwa Joksimovic dicekik hingga meninggal.

Baca Juga :  Tahun Ini, Total Pendaftar Haji 558.270 Orang

Thomas, yang memiliki dua anak dengan Kristina Joksimovic, sempat meminta permohonan pembebasan dari tahanan. Namun permohonan itu ditolak oleh Pengadilan Federal di Lausanne pada hari Rabu, 11 September 2024.(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru