25.6 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Diduduki Ribuan Demonstran, Bandara Hong Kong Lumpuh

BANDARA Hong Kong telah membatalkan seluruh
penerbangan, baik keberangkatan maupun kedatangan pada hari Senin (12/8).

Pembatalan penerbangan terjadi lantaran ribuan pengunjuk rasa pro demokrasi
menduduki di bandara internasional tersebut.

Padahal Bandara Hong Kong merupakan salah satu yang tersibuk di dunia.
Setiap hari bandara menangani 1.100 penerbangan ke lebih dari 200 destinasi.
Akibat pembatalan seluruh penerbangan, banyak orang yang merasa keberatan.

“Benar-benar merepotkan. Saya tidak mengira akan mencapai skala
sebesar ini,” ujar seorang mahasiswa, Meagan Scantlebury seperti dikutip
CNN.

Scantlebury dan saudaranya berencana melanjutkan pendidikan ke Inggris dan
Australia dan akan pergi pada hari ini.

Beberapa negara seperti AS, Australia, Inggris, Irlandia, Jepang, dan
Singapura sebelumnya telah memberikan “travel warning” bagi warganya yang akan
melakukan perjalanan ke Hong Kong.

Baca Juga :  Di Kota Ini Boleh Gowes tanpa Busana, Asal Pakai Masker

Dampaknya, sejak 16 Juni hingga 13 Juli, pemesanan penerbangan ke Hong Kong
dari Asia jatuh 5,4 persen dari tahun sebelumnya.

Saat ini, ribuan pengunjuk rasa dengan pakaian serba hitam duduk di
bandara, sementara ratusan di antaranya melakukan aksi. Sebelumnya, sebanyak
kurang lebih 5.000 orang telah “menginap” di bandara.

Unjuk rasa hari ini dipicu oleh tindak kekerasan yang dilakukan oleh
polisi, yang menembakkan gas air mata di dalam stasiun kereta sehari
sebelumnya.

Demonstrasi di Hong Kong dipicu pembahasan RUU Ekstradisi, yang membuka
peluang pelaku kejahatan di Hong Kong dieksekusi di China.

Pembahasan RUU Ekstradisi sudah dibatalkan. Kini pengunjuk rasa menuntut
pemimpin Hong Kong, Carrie Lam mengundurkan diri. (rmol/kpc)

Baca Juga :  Kasus Melonjak Lagi, Warga AS Kembali Diminta Bermasker

BANDARA Hong Kong telah membatalkan seluruh
penerbangan, baik keberangkatan maupun kedatangan pada hari Senin (12/8).

Pembatalan penerbangan terjadi lantaran ribuan pengunjuk rasa pro demokrasi
menduduki di bandara internasional tersebut.

Padahal Bandara Hong Kong merupakan salah satu yang tersibuk di dunia.
Setiap hari bandara menangani 1.100 penerbangan ke lebih dari 200 destinasi.
Akibat pembatalan seluruh penerbangan, banyak orang yang merasa keberatan.

“Benar-benar merepotkan. Saya tidak mengira akan mencapai skala
sebesar ini,” ujar seorang mahasiswa, Meagan Scantlebury seperti dikutip
CNN.

Scantlebury dan saudaranya berencana melanjutkan pendidikan ke Inggris dan
Australia dan akan pergi pada hari ini.

Beberapa negara seperti AS, Australia, Inggris, Irlandia, Jepang, dan
Singapura sebelumnya telah memberikan “travel warning” bagi warganya yang akan
melakukan perjalanan ke Hong Kong.

Baca Juga :  Di Kota Ini Boleh Gowes tanpa Busana, Asal Pakai Masker

Dampaknya, sejak 16 Juni hingga 13 Juli, pemesanan penerbangan ke Hong Kong
dari Asia jatuh 5,4 persen dari tahun sebelumnya.

Saat ini, ribuan pengunjuk rasa dengan pakaian serba hitam duduk di
bandara, sementara ratusan di antaranya melakukan aksi. Sebelumnya, sebanyak
kurang lebih 5.000 orang telah “menginap” di bandara.

Unjuk rasa hari ini dipicu oleh tindak kekerasan yang dilakukan oleh
polisi, yang menembakkan gas air mata di dalam stasiun kereta sehari
sebelumnya.

Demonstrasi di Hong Kong dipicu pembahasan RUU Ekstradisi, yang membuka
peluang pelaku kejahatan di Hong Kong dieksekusi di China.

Pembahasan RUU Ekstradisi sudah dibatalkan. Kini pengunjuk rasa menuntut
pemimpin Hong Kong, Carrie Lam mengundurkan diri. (rmol/kpc)

Baca Juga :  Kasus Melonjak Lagi, Warga AS Kembali Diminta Bermasker

Terpopuler

Artikel Terbaru