30.6 C
Jakarta
Thursday, September 11, 2025

Lagi-lagi Israel Luncurkan Serangan, Hancurkan Menara yang Dituding Jadi Markas Hamas

PROKALTENG.CO-Israel semakin memperluas serangan militernya ke Gaza City dengan menghancurkan sebuah gedung tinggi yang menjadi landmark kota tersebut pada Jumat (5/9).

Serangan ini terjadi hanya sehari setelah juru bicara militer Israel mengklaim telah menguasai hampir setengah wilayah kota itu.

Mengutip New York Times, meski belum ada perintah evakuasi massal, ratusan ribu warga sipil kini terjebak di reruntuhan bangunan maupun tenda darurat.

Israel sebelumnya sempat memperingatkan penghuni gedung sebelum melancarkan serangan udara yang membuat menara itu luluh lantak, namun jumlah korban jiwa masih belum diketahui.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengumumkan perintah evakuasi lewat media sosial dengan kalimat provokatif: “Gerbang neraka sedang dibuka di Gaza City.”

Setelah serangan, ia bahkan mengunggah video runtuhnya menara dengan caption singkat: “Kami sudah mulai.”

Baca Juga :  Sempat Dirawat, Bayi Terkecil di Dunia Lahir di Singapura Kini Sehat

Militer Israel menuduh gedung itu digunakan Hamas sebagai pusat intelijen dan operasi militer. Tuduhan ini segera dibantah Hamas, yang menegaskan bahwa Israel justru menargetkan menara hunian padat pengungsi.

Sejak bulan lalu, Israel memang telah mengumumkan rencana memperluas operasi besar-besaran di Gaza City, yang disebut sebagai salah satu benteng terakhir Hamas.

Brigjen Effie Defrin, juru bicara militer, pada Kamis (4/9) menyatakan pasukan Israel telah menguasai 40 persen wilayah kota, termasuk kawasan Zeitoun, Sheikh Radwan, dan Shuja’iyya.

Namun, konsekuensi dari serangan itu kian memperparah kondisi kemanusiaan. Satelit menunjukkan wilayah Zeitoun yang dulunya ramai kini berubah menjadi padang tandus.

Rekaman Reuters memperlihatkan menara yang dihantam rudal runtuh disertai gumpalan asap hitam, sementara tenda-tenda pengungsi mengelilingi lokasi.

Baca Juga :  Ngeri! Mengeluh Matanya Gatal, Ternyata Ada 60 Cacing Hidup di Dalamnya

Warga Gaza City menggambarkan malam-malam yang terus diteror dentuman serangan udara dan artileri. Ribuan orang kini berpindah ke lingkungan lain yang mereka anggap lebih aman, meski kenyataannya tak ada tempat yang benar-benar terlindungi.

Jika ofensif penuh benar-benar dilakukan, krisis kemanusiaan diperkirakan makin memburuk.

Ratusan ribu pengungsi yang sudah berkali-kali melarikan diri sejak perang dimulai 22 bulan lalu kini kesulitan mencari makanan, air bersih, dan tempat berlindung yang aman. (jpc)

 

 

 

 

PROKALTENG.CO-Israel semakin memperluas serangan militernya ke Gaza City dengan menghancurkan sebuah gedung tinggi yang menjadi landmark kota tersebut pada Jumat (5/9).

Serangan ini terjadi hanya sehari setelah juru bicara militer Israel mengklaim telah menguasai hampir setengah wilayah kota itu.

Mengutip New York Times, meski belum ada perintah evakuasi massal, ratusan ribu warga sipil kini terjebak di reruntuhan bangunan maupun tenda darurat.

Israel sebelumnya sempat memperingatkan penghuni gedung sebelum melancarkan serangan udara yang membuat menara itu luluh lantak, namun jumlah korban jiwa masih belum diketahui.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengumumkan perintah evakuasi lewat media sosial dengan kalimat provokatif: “Gerbang neraka sedang dibuka di Gaza City.”

Setelah serangan, ia bahkan mengunggah video runtuhnya menara dengan caption singkat: “Kami sudah mulai.”

Baca Juga :  Sempat Dirawat, Bayi Terkecil di Dunia Lahir di Singapura Kini Sehat

Militer Israel menuduh gedung itu digunakan Hamas sebagai pusat intelijen dan operasi militer. Tuduhan ini segera dibantah Hamas, yang menegaskan bahwa Israel justru menargetkan menara hunian padat pengungsi.

Sejak bulan lalu, Israel memang telah mengumumkan rencana memperluas operasi besar-besaran di Gaza City, yang disebut sebagai salah satu benteng terakhir Hamas.

Brigjen Effie Defrin, juru bicara militer, pada Kamis (4/9) menyatakan pasukan Israel telah menguasai 40 persen wilayah kota, termasuk kawasan Zeitoun, Sheikh Radwan, dan Shuja’iyya.

Namun, konsekuensi dari serangan itu kian memperparah kondisi kemanusiaan. Satelit menunjukkan wilayah Zeitoun yang dulunya ramai kini berubah menjadi padang tandus.

Rekaman Reuters memperlihatkan menara yang dihantam rudal runtuh disertai gumpalan asap hitam, sementara tenda-tenda pengungsi mengelilingi lokasi.

Baca Juga :  Ngeri! Mengeluh Matanya Gatal, Ternyata Ada 60 Cacing Hidup di Dalamnya

Warga Gaza City menggambarkan malam-malam yang terus diteror dentuman serangan udara dan artileri. Ribuan orang kini berpindah ke lingkungan lain yang mereka anggap lebih aman, meski kenyataannya tak ada tempat yang benar-benar terlindungi.

Jika ofensif penuh benar-benar dilakukan, krisis kemanusiaan diperkirakan makin memburuk.

Ratusan ribu pengungsi yang sudah berkali-kali melarikan diri sejak perang dimulai 22 bulan lalu kini kesulitan mencari makanan, air bersih, dan tempat berlindung yang aman. (jpc)

 

 

 

 

Terpopuler

Artikel Terbaru