30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Bom Bunuh Diri Makassar, Kapolri: Kami sedang Dalami Pelakunya

PROKALTENG.CO – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta
kepada seluruh masyarakat untuk tidak panik pasca-terjadinya aksi dugaan bom
bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel),
Minggu (28/3).

Ia mengatakan, pihak kepolisian
tengah melakukan penyelidikan dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk
mendalami pelaku. Ia menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas)
usai aksi tersebut.

“Kami sedang dalami dan melakukan
olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dan untuk masyarakat tidak usah terlalu
panik, kami sedang dalami pelakunya,” kata Sigit saat dikonfirmasi oleh awak
media di Jakarta, Minggu (28/3).

Sigit menyebut, pihak Detasemen
Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri akan terus melakukan penindakan terhadap
para kelompok teroris. Hal itu merupakan komitmen dari Korps Bhayangkara untuk
memberangus para jaringan-jaringan tersebut.

Oleh sebab itu, masyarakat tidak
perlu cemas dan khawatir. Mengingat, negara hadir dan tidak akan kalah dengan
aksi ataupun serangan teror apapun.

Sebelumnya, Kadiv Humas Polri
Irjen Argo Yuwono mengungkapkan pelaku bom diduga bunuh diri di depanGereja
Katedral Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Ahad (28/3) pagi, diduga
berjumlah dua orang. Sedikitnya 14 orang luka-luka akibat aksi bom diduga bunuh
diri itu.

Baca Juga :  Perpanjangan SIM Tanpa Ribet, Cukup Melalui Aplikasi Online

Argo menuturkan, para korban
berasal dari pihak security dan jemaat gereja. Mereka dirawat di tiga rumah
sakit berbeda yakni di RS Stella Maris, RS Akademis Jaury Jusuf Putra, dan RS
Pelamonia.

“Jadi total ada 14 ya korban,
artinya yang sekarang masih dalam perawatan yang sedang ditangani dokter dan
mudah-mudahan bisa kembali untuk yang sakit ringan,” kata Argo dalam konferensi
pers di Mabes Polri, Jakarta, Minggu (28/3).

Sementara Ketua Umum Persekutuan
Gereja-gereja Indonesia (PGI) Gomar Gultom mengimbau seluruh umat Kristen tetap
tenang seiring dengan dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar,
Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (28/3).

Gomar Gultom menyampaikan duka
cita yang mendalam terhadap korban tewas maupun luka atas kejadian tersebut. “Saya
mengungkapkan duka cita mendalam atas ledakan bom yang terjadi di depan
Katedral Makassar, Minggu pagi ini, terutama dengan adanya korban luka.
Peristiwa naas ini menambah daftar panjang aksi kekerasan dan teror yang
terjadi di nusantara,” kata Gomar dalam keterangan tertulis.

Dia pun meminta umat Kristen
untuk mempercayakan sepenuhnya penanganan peristiwa tersebut kepada aparat. Ia
meminta umat untuk tidak takut dan resah, namun tetap waspada.

Baca Juga :  Membentuk Kebiasaan Anak Membaca

Dirinya menyayangkan peristiwa
bom terjadi saat umat Kristen di Indonesia sedang merayakan Minggu Palmarum,
peristiwa masuknya Yesus ke Jerusalem dengan mengendarai keledai betina.

Ia juga mengimbau seluruh
masyarakat untuk tidak memposting serta membagikan gambar ataupun video yang
memuat peristiwa tersebut. Karena dikhawatirkan bakal menimbulkan keresahan. “Saya
percaya penuh, aparat kita mampu mengusut tuntas kasus ini dan dapat
menciptakan suasaana aman dan nyaman bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat
Makassar,” ungkapnya.

Kecaman juga disampaikan Majelis
Ulama Indonesia (MUI). “MUI mengutuk dengan keras tindakan pelaku peledakan bom
di Makassar pagi ini yang telah membuat ketakutan di tengah-tengah masyarakat
dan telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa,” kata Wakil ketua umum MUI, Anwar
Abbas dalam keterangannya, Minggu pagi.

Anwar menilai, bom bunuh diri
tersebut tidak manusiawi dan bertentangan dengan ajaran agama. “MUI meminta
pihak aparat untuk mencari dan menangkap pelaku dan atau otak intelektual serta
pihak-pihak yang ada di balik peristiwa ini serta membongkar motif dari
tindakan yang tidak terpuji tersebut,” ujar Anwar.

PROKALTENG.CO – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta
kepada seluruh masyarakat untuk tidak panik pasca-terjadinya aksi dugaan bom
bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel),
Minggu (28/3).

Ia mengatakan, pihak kepolisian
tengah melakukan penyelidikan dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk
mendalami pelaku. Ia menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas)
usai aksi tersebut.

“Kami sedang dalami dan melakukan
olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dan untuk masyarakat tidak usah terlalu
panik, kami sedang dalami pelakunya,” kata Sigit saat dikonfirmasi oleh awak
media di Jakarta, Minggu (28/3).

Sigit menyebut, pihak Detasemen
Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri akan terus melakukan penindakan terhadap
para kelompok teroris. Hal itu merupakan komitmen dari Korps Bhayangkara untuk
memberangus para jaringan-jaringan tersebut.

Oleh sebab itu, masyarakat tidak
perlu cemas dan khawatir. Mengingat, negara hadir dan tidak akan kalah dengan
aksi ataupun serangan teror apapun.

Sebelumnya, Kadiv Humas Polri
Irjen Argo Yuwono mengungkapkan pelaku bom diduga bunuh diri di depanGereja
Katedral Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Ahad (28/3) pagi, diduga
berjumlah dua orang. Sedikitnya 14 orang luka-luka akibat aksi bom diduga bunuh
diri itu.

Baca Juga :  Perpanjangan SIM Tanpa Ribet, Cukup Melalui Aplikasi Online

Argo menuturkan, para korban
berasal dari pihak security dan jemaat gereja. Mereka dirawat di tiga rumah
sakit berbeda yakni di RS Stella Maris, RS Akademis Jaury Jusuf Putra, dan RS
Pelamonia.

“Jadi total ada 14 ya korban,
artinya yang sekarang masih dalam perawatan yang sedang ditangani dokter dan
mudah-mudahan bisa kembali untuk yang sakit ringan,” kata Argo dalam konferensi
pers di Mabes Polri, Jakarta, Minggu (28/3).

Sementara Ketua Umum Persekutuan
Gereja-gereja Indonesia (PGI) Gomar Gultom mengimbau seluruh umat Kristen tetap
tenang seiring dengan dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar,
Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (28/3).

Gomar Gultom menyampaikan duka
cita yang mendalam terhadap korban tewas maupun luka atas kejadian tersebut. “Saya
mengungkapkan duka cita mendalam atas ledakan bom yang terjadi di depan
Katedral Makassar, Minggu pagi ini, terutama dengan adanya korban luka.
Peristiwa naas ini menambah daftar panjang aksi kekerasan dan teror yang
terjadi di nusantara,” kata Gomar dalam keterangan tertulis.

Dia pun meminta umat Kristen
untuk mempercayakan sepenuhnya penanganan peristiwa tersebut kepada aparat. Ia
meminta umat untuk tidak takut dan resah, namun tetap waspada.

Baca Juga :  Membentuk Kebiasaan Anak Membaca

Dirinya menyayangkan peristiwa
bom terjadi saat umat Kristen di Indonesia sedang merayakan Minggu Palmarum,
peristiwa masuknya Yesus ke Jerusalem dengan mengendarai keledai betina.

Ia juga mengimbau seluruh
masyarakat untuk tidak memposting serta membagikan gambar ataupun video yang
memuat peristiwa tersebut. Karena dikhawatirkan bakal menimbulkan keresahan. “Saya
percaya penuh, aparat kita mampu mengusut tuntas kasus ini dan dapat
menciptakan suasaana aman dan nyaman bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat
Makassar,” ungkapnya.

Kecaman juga disampaikan Majelis
Ulama Indonesia (MUI). “MUI mengutuk dengan keras tindakan pelaku peledakan bom
di Makassar pagi ini yang telah membuat ketakutan di tengah-tengah masyarakat
dan telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa,” kata Wakil ketua umum MUI, Anwar
Abbas dalam keterangannya, Minggu pagi.

Anwar menilai, bom bunuh diri
tersebut tidak manusiawi dan bertentangan dengan ajaran agama. “MUI meminta
pihak aparat untuk mencari dan menangkap pelaku dan atau otak intelektual serta
pihak-pihak yang ada di balik peristiwa ini serta membongkar motif dari
tindakan yang tidak terpuji tersebut,” ujar Anwar.

Terpopuler

Artikel Terbaru