27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Ikut Rapid Test, Seorang Perempuan Jadi Korban Pelecehan Seksual oleh

JAKARTA- Viral sebuah kabar di media
sosial bahwa telah terjadi pelecehan seksual di Bandara Soekarno Hatta. Kisah
ini dibagikan oleh perempuan berinisial LHI (23), selaku pemilik akun Twitter
@listongs.

LHI menyebut pelecehan
itu terjadi saat dia melaksanakan rapid test yang disediakan Bandara Soekarno
Hatta sebagai syarat perjalanan menuju Nias, Sumatera Utara, pada Minggu
(13/9). Hasil rapid tes itu dinyatakan positif oleh sang dokter.

LHI kemudian memutuskan
membatalkan perjalanan ke Nias karena takut menularkan virus. Ditambah, dia
meresa perjalannya ke Nias tidak begitu mendesak.

Namun, dokter tersebut malah
menawarkan bantuan agar LHI tetap bisa melanjutkan perjalanan ke Nias. Dokter
itu mengaku bisa mengubah hasil rapid test LHI menjadi non reaktif. LHI mulanya
sempat menolak, namun dokter tersebut dianggap melakukan pemaksaan sehingga LHI
menurutinya.

Baca Juga :  Resmi, BPOM Hentikan Uji Klinis Vaksin Nusantara

Setelah keluar dari ruang
rapid test, mendadak korban didatangi lagi oleh dokter tersebut. Sang dokter
meminta imbalan karena telah membantu LHI. Tak mau ambil pusing, LHI pun
menawarkan uang Rp1 juta, namun dokter tersebut meminta Rp1,4 juta.

LHI pun melakukan
pembayaran senilai yang diminta dokter dengan cara transfer. Sebab, waktu
boarding sudah mepet. Setelah mendapat bayaran, sang dokter tiba-tiba langsung
mencium bibir LHI. Bahkan korban merasa area payudaranya juga diraba oleh
pelaku.

LHI hanya bisa terdiam seketika
mendapat perilaku pelecehan tersebut. Badannya kaku tak bisa merespon apapun
karena begitu syok dan takut atas peristiwa yang menimpanya. Setelah melakukan
boarding, LHI langsung menangis histeris saat menelepon kekasihnya. Dan
menceritakan peristiwa yang baru saja terjadi.

Baca Juga :  Pengacara Bantah Imam Nahrawi Terima Uang Rp 11,5 Miliar

Dikonfirmasi mengenai
kabar ini, Kasat Reskrim Polres Kota Bandara Soekarno Hatta, AKP Alexander Yurikho
belum bisa berkata banyak. Sebab, belum ada laporan polisi yang dibuat korban.

“Secara resmi belum ada
yang melaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Bandara
Soekarno Hatta,” kata Alexander saat dihubungi, Jumat (18/9).

Oleh karena itu, Alexander mendorong
agar korban segera melapor ke pihak berwajib. Sebab, hal itu akan lebih
memudahkan penyelidikan, dan memburu pelaku.

“Penyelidikan
akan tetap dilakukan oleh penyelidik Satreskrim Polresta Bandara Soekarno
Hatta. Akan tetapi lebih memudahkan proses penegakam hukum jika yang merasa
jadi korban membuat laporan secara resmi,” tegasnya.

JAKARTA- Viral sebuah kabar di media
sosial bahwa telah terjadi pelecehan seksual di Bandara Soekarno Hatta. Kisah
ini dibagikan oleh perempuan berinisial LHI (23), selaku pemilik akun Twitter
@listongs.

LHI menyebut pelecehan
itu terjadi saat dia melaksanakan rapid test yang disediakan Bandara Soekarno
Hatta sebagai syarat perjalanan menuju Nias, Sumatera Utara, pada Minggu
(13/9). Hasil rapid tes itu dinyatakan positif oleh sang dokter.

LHI kemudian memutuskan
membatalkan perjalanan ke Nias karena takut menularkan virus. Ditambah, dia
meresa perjalannya ke Nias tidak begitu mendesak.

Namun, dokter tersebut malah
menawarkan bantuan agar LHI tetap bisa melanjutkan perjalanan ke Nias. Dokter
itu mengaku bisa mengubah hasil rapid test LHI menjadi non reaktif. LHI mulanya
sempat menolak, namun dokter tersebut dianggap melakukan pemaksaan sehingga LHI
menurutinya.

Baca Juga :  Resmi, BPOM Hentikan Uji Klinis Vaksin Nusantara

Setelah keluar dari ruang
rapid test, mendadak korban didatangi lagi oleh dokter tersebut. Sang dokter
meminta imbalan karena telah membantu LHI. Tak mau ambil pusing, LHI pun
menawarkan uang Rp1 juta, namun dokter tersebut meminta Rp1,4 juta.

LHI pun melakukan
pembayaran senilai yang diminta dokter dengan cara transfer. Sebab, waktu
boarding sudah mepet. Setelah mendapat bayaran, sang dokter tiba-tiba langsung
mencium bibir LHI. Bahkan korban merasa area payudaranya juga diraba oleh
pelaku.

LHI hanya bisa terdiam seketika
mendapat perilaku pelecehan tersebut. Badannya kaku tak bisa merespon apapun
karena begitu syok dan takut atas peristiwa yang menimpanya. Setelah melakukan
boarding, LHI langsung menangis histeris saat menelepon kekasihnya. Dan
menceritakan peristiwa yang baru saja terjadi.

Baca Juga :  Pengacara Bantah Imam Nahrawi Terima Uang Rp 11,5 Miliar

Dikonfirmasi mengenai
kabar ini, Kasat Reskrim Polres Kota Bandara Soekarno Hatta, AKP Alexander Yurikho
belum bisa berkata banyak. Sebab, belum ada laporan polisi yang dibuat korban.

“Secara resmi belum ada
yang melaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Bandara
Soekarno Hatta,” kata Alexander saat dihubungi, Jumat (18/9).

Oleh karena itu, Alexander mendorong
agar korban segera melapor ke pihak berwajib. Sebab, hal itu akan lebih
memudahkan penyelidikan, dan memburu pelaku.

“Penyelidikan
akan tetap dilakukan oleh penyelidik Satreskrim Polresta Bandara Soekarno
Hatta. Akan tetapi lebih memudahkan proses penegakam hukum jika yang merasa
jadi korban membuat laporan secara resmi,” tegasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru