28.9 C
Jakarta
Thursday, April 18, 2024

Terbentur Pintu Mobil, Polisi Meninggal saat Amankan Demo 11 April di Kendari

PROKALTENG.CO-Ipda Imam Agus Husain meninggal dunia akibat terbentur pintu mobil Brimob saat pengamanan demo 11 April di DPRD Kendari. Tubuhnya terbentur di dalam kendaraan taktis.

Perwira Brimob Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) Ipda Imam Agus Husain meninggal dunia sekitar pukul 17.30 WITA.

Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Pol Ferry Walintukan menuturkan, bahwa perwira Brimob Polda Sultra meninggal karena kecelakaan, bukan karena bentrokan demonstrasi.

“Bukan karena demo, tapi karena kecelakaan. Tidak ada hubungannya dengan demo,” kata Kabid Humas Polda Sultra, Senin (11/4).

Ferry menerangkan, saat pengamanan unjuk rasa 11 April di Kendari, Ipda Imam ditugaskan sementara membawa kendaraan taktis.

Kemudian mengalami benturan di dalam mobil sehingga dirinya tidak sadarkan diri.

Baca Juga :  Aliansi Utus Dayak Mantehau Tuntut Keadilan dalam Penerimaan Mahasiswa di UPR

“Dia lagi di atas mobil kemudian terbentur di pintunya. Mobil Brimob itu berat,” ujarnya.

Meski demikian, Ferry mengaku belum mengetahui penyebab pastinya Ipda Imam meninggal dunia.

“Sementara ini masih dicek dulu. Terbenturnya pada saat demo sudah berangsur-angsur pulih tadi. Meninggalnya setelah di Rumah Sakit Bhayangkara setengah 6 tadi,” katanya.

Peristiwa itu terjadi di area DPRD Sultra, Kendari.

Benturan itu mengakibatkan Ipda Imam sesak napas dan muntah darah.

Perwira pertama Polda Sulsel itu pun langsung dibawa ke RS Bhayangkara Kendari untuk mendapatkan perawatan.

Namun, ajal menjemput Ipda Imam.

“Meninggal dunia sekitar pukul 17.30 WITA,” ucap Kombes Ferry.(ral/jpnn/pojoksatu)

PROKALTENG.CO-Ipda Imam Agus Husain meninggal dunia akibat terbentur pintu mobil Brimob saat pengamanan demo 11 April di DPRD Kendari. Tubuhnya terbentur di dalam kendaraan taktis.

Perwira Brimob Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) Ipda Imam Agus Husain meninggal dunia sekitar pukul 17.30 WITA.

Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Pol Ferry Walintukan menuturkan, bahwa perwira Brimob Polda Sultra meninggal karena kecelakaan, bukan karena bentrokan demonstrasi.

“Bukan karena demo, tapi karena kecelakaan. Tidak ada hubungannya dengan demo,” kata Kabid Humas Polda Sultra, Senin (11/4).

Ferry menerangkan, saat pengamanan unjuk rasa 11 April di Kendari, Ipda Imam ditugaskan sementara membawa kendaraan taktis.

Kemudian mengalami benturan di dalam mobil sehingga dirinya tidak sadarkan diri.

Baca Juga :  Aliansi Utus Dayak Mantehau Tuntut Keadilan dalam Penerimaan Mahasiswa di UPR

“Dia lagi di atas mobil kemudian terbentur di pintunya. Mobil Brimob itu berat,” ujarnya.

Meski demikian, Ferry mengaku belum mengetahui penyebab pastinya Ipda Imam meninggal dunia.

“Sementara ini masih dicek dulu. Terbenturnya pada saat demo sudah berangsur-angsur pulih tadi. Meninggalnya setelah di Rumah Sakit Bhayangkara setengah 6 tadi,” katanya.

Peristiwa itu terjadi di area DPRD Sultra, Kendari.

Benturan itu mengakibatkan Ipda Imam sesak napas dan muntah darah.

Perwira pertama Polda Sulsel itu pun langsung dibawa ke RS Bhayangkara Kendari untuk mendapatkan perawatan.

Namun, ajal menjemput Ipda Imam.

“Meninggal dunia sekitar pukul 17.30 WITA,” ucap Kombes Ferry.(ral/jpnn/pojoksatu)

Terpopuler

Artikel Terbaru