26.3 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Kementan Jamin Pasokan Bawang Putih Aman Hingga Lebaran

KEMENTERIAN Pertanian berkomitmen untuk menjaga stabilitas pangan
nasional. Termasuk salah satu komoditas strategis horikultura, bawang putih.

Peran itu terus dilakukan
sebagaimana amanat undang-undang. Kementan, dalam hal ini Direktorat Jenderal
Hortikultura, selalu berpatokan pada regulasi yang telah ditetapkan. Misalnya
saja berkaitan dengan permohonan impor bawang putih.

Direktur Jenderal Hortikultura
Kementan, Prihasto Setyanto mengatakan, sesuai dengan regulasi di Permentan 39,
untuk stabilisasi pasokan dan harga, impor produk hortikultura hanya dapat
dilakukan oleh BUMN, dimana mendapat penugasan dari menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang BUMN.

“Ini berdasarkan hasil rapat
koordinasi terbatas bidang perekonomian tingkat menteri,” jelas dia melalui
keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (11/4/2020).

Baca Juga :  ASN Wajib Baca! Ini Aturan Baru yang Dikeluarkan MenPAN-RB dan BKN

Anton-sapaannya- menerangkan,
saat ini Kementerian Pertanian sudah lebih dari 70 perusahaan yang diterbikan
RIPH nya dengan total volume 600 ribu ton. “Apabila ini semua direalisasikan
cukup untuk kebutuhan satu tahun,” kata dia.

Berdasarkan data dari Badan
Karantina baru sedikit bawang putih yang masuk ke Indonesia, dimana sampai dengan
7 April 2020 yang masuk sekitar 36 ribu ton, hal ini disebabkan harga yang
mahal di China karena belum memasuki musim panen raya. Selain itu, nilai rupiah
yang jatuh terhadap USD (saat ini 1 USD = Rp 15,800 posisi tanggal 11 April
2020) menyebabkan para pelaku usaha enggan untuk melaksanakan importasenya.

“Mereka menunggu panen raya di
China yang akan dimulai bulan Mei – Juli, sambil menunggu nilai rupiah menguat
terhadap dolar” ujar Anton.

Baca Juga :  Ini Aturan Jam Kerja ASN Selama Ramadan

Anton menghimbau agar para
importir segera merealisasikan importase bawang putihnya.

“Pemerintah ingin agar masyarakat
tenang, salah satu dari 11 kebutuhan bahan makanan pokok diharapkan tersedia
dengan harga terjangkau, oleh karena itu saya minta agar importir yang sudah
dapat RIPH segera merealisasikan impor bawang putihnya” pungkas Anton.

KEMENTERIAN Pertanian berkomitmen untuk menjaga stabilitas pangan
nasional. Termasuk salah satu komoditas strategis horikultura, bawang putih.

Peran itu terus dilakukan
sebagaimana amanat undang-undang. Kementan, dalam hal ini Direktorat Jenderal
Hortikultura, selalu berpatokan pada regulasi yang telah ditetapkan. Misalnya
saja berkaitan dengan permohonan impor bawang putih.

Direktur Jenderal Hortikultura
Kementan, Prihasto Setyanto mengatakan, sesuai dengan regulasi di Permentan 39,
untuk stabilisasi pasokan dan harga, impor produk hortikultura hanya dapat
dilakukan oleh BUMN, dimana mendapat penugasan dari menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang BUMN.

“Ini berdasarkan hasil rapat
koordinasi terbatas bidang perekonomian tingkat menteri,” jelas dia melalui
keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (11/4/2020).

Baca Juga :  ASN Wajib Baca! Ini Aturan Baru yang Dikeluarkan MenPAN-RB dan BKN

Anton-sapaannya- menerangkan,
saat ini Kementerian Pertanian sudah lebih dari 70 perusahaan yang diterbikan
RIPH nya dengan total volume 600 ribu ton. “Apabila ini semua direalisasikan
cukup untuk kebutuhan satu tahun,” kata dia.

Berdasarkan data dari Badan
Karantina baru sedikit bawang putih yang masuk ke Indonesia, dimana sampai dengan
7 April 2020 yang masuk sekitar 36 ribu ton, hal ini disebabkan harga yang
mahal di China karena belum memasuki musim panen raya. Selain itu, nilai rupiah
yang jatuh terhadap USD (saat ini 1 USD = Rp 15,800 posisi tanggal 11 April
2020) menyebabkan para pelaku usaha enggan untuk melaksanakan importasenya.

“Mereka menunggu panen raya di
China yang akan dimulai bulan Mei – Juli, sambil menunggu nilai rupiah menguat
terhadap dolar” ujar Anton.

Baca Juga :  Ini Aturan Jam Kerja ASN Selama Ramadan

Anton menghimbau agar para
importir segera merealisasikan importase bawang putihnya.

“Pemerintah ingin agar masyarakat
tenang, salah satu dari 11 kebutuhan bahan makanan pokok diharapkan tersedia
dengan harga terjangkau, oleh karena itu saya minta agar importir yang sudah
dapat RIPH segera merealisasikan impor bawang putihnya” pungkas Anton.

Terpopuler

Artikel Terbaru