26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

41 Orang Meninggal Akibat Banjir Bandang di Flores Timur

PROKALTENG.CO – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
melaporkan setidaknya 41 orang terkonfirmasi meninggal dunia akibat banjir
bandang dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Flores Timur Provinsi Nusa Tenggara
Timur, Minggu (4/4/2021).

Kepala Pusat Data, Informasi dan
Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan data tersebut adalah yang telah
terverifikasi di lapangan. “Korban jiwa dalam pendataan, sebelumnya data angka
meninggal dunia di lapangan 44 orang. Namun setelah sampai di lapangan,
diverifikasi ulang, datanya 41 orang meninggal,” ujar Raditya di Jakarta.

Raditya menjelaskan selain korban
meninggal dunia terdapat sembilan orang luka-luka, 27 orang hilang dan 49
kepala keluarga (KK) terdampak. Semua itu masih dalam pendataan terakhir hingga
pukul 17.30 WIB.

Baca Juga :  Bunda-bunda, Ini Saran Psikolog Seputar Siswa Belajar di Rumah

Masyarakat yang terdampak banjir
bandang dan tanah longsor di Kabupaten Flores Timur kini mengungsi di Balai
Desa Nelelamdike. Pengungsi terkini masih dalam pendataan petugas.

Adapun kerugian material yang
disebabkan banjir bandang dan tanah longsor tersebut yakni puluhan rumah warga
tertimbun lumpur di Desa Lamanele Kecamatan Ile, pemukiman warga sekitar yang
hanyut terbawa banjir, lima jembatan putus, dan puluhan rumah terendam banjir
di Kecamatan Adonara Barat. Semua itu masih dalam pendataan petugas.

“Data ini dinamis, diverfikasi
ulang dengan daerah. Mohon ini dt hari ini per jam 17.30 WIB, data ini setelah
verifikasi setelah sampai di lapangan,” ujar dia.

Dampak banjir bandang dan tanah
longsor dirasakan di empat Kecamatan yakni Kecamatan Ile Boleng, Kecamatan
Adonara Timur, Kecamatan Wotan Ulumado, dan Kecamatan Adonara Barat, Nusa
Tenggara Barat.

Baca Juga :  Pengumuman! Iuran BPJS Kesehatan untuk Warga Miskin Naik

Tujuh desa terdampak diantaranya
Desa Nelelamadike, Kelurahan Waiwerang, Desa Waiburak, Desa Oyang Barang, Desa
Pandai, desa Waiwadan dan Desa Duwanur.

PROKALTENG.CO – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
melaporkan setidaknya 41 orang terkonfirmasi meninggal dunia akibat banjir
bandang dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Flores Timur Provinsi Nusa Tenggara
Timur, Minggu (4/4/2021).

Kepala Pusat Data, Informasi dan
Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan data tersebut adalah yang telah
terverifikasi di lapangan. “Korban jiwa dalam pendataan, sebelumnya data angka
meninggal dunia di lapangan 44 orang. Namun setelah sampai di lapangan,
diverifikasi ulang, datanya 41 orang meninggal,” ujar Raditya di Jakarta.

Raditya menjelaskan selain korban
meninggal dunia terdapat sembilan orang luka-luka, 27 orang hilang dan 49
kepala keluarga (KK) terdampak. Semua itu masih dalam pendataan terakhir hingga
pukul 17.30 WIB.

Baca Juga :  Bunda-bunda, Ini Saran Psikolog Seputar Siswa Belajar di Rumah

Masyarakat yang terdampak banjir
bandang dan tanah longsor di Kabupaten Flores Timur kini mengungsi di Balai
Desa Nelelamdike. Pengungsi terkini masih dalam pendataan petugas.

Adapun kerugian material yang
disebabkan banjir bandang dan tanah longsor tersebut yakni puluhan rumah warga
tertimbun lumpur di Desa Lamanele Kecamatan Ile, pemukiman warga sekitar yang
hanyut terbawa banjir, lima jembatan putus, dan puluhan rumah terendam banjir
di Kecamatan Adonara Barat. Semua itu masih dalam pendataan petugas.

“Data ini dinamis, diverfikasi
ulang dengan daerah. Mohon ini dt hari ini per jam 17.30 WIB, data ini setelah
verifikasi setelah sampai di lapangan,” ujar dia.

Dampak banjir bandang dan tanah
longsor dirasakan di empat Kecamatan yakni Kecamatan Ile Boleng, Kecamatan
Adonara Timur, Kecamatan Wotan Ulumado, dan Kecamatan Adonara Barat, Nusa
Tenggara Barat.

Baca Juga :  Pengumuman! Iuran BPJS Kesehatan untuk Warga Miskin Naik

Tujuh desa terdampak diantaranya
Desa Nelelamadike, Kelurahan Waiwerang, Desa Waiburak, Desa Oyang Barang, Desa
Pandai, desa Waiwadan dan Desa Duwanur.

Terpopuler

Artikel Terbaru