26.3 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Respons Fadli Zon yang Kritikannya Dikangeni Pramono Anung

Saat ini
Fadli Zon dan Fahri Hamzah tidak lagi menjadi pimpinan DPR. Sekretaris Kabinet
(Seskab) Pramono Anung mengaku kangen dengan sosok keduanya.

Seperti
dikutip Antara, Pramono Anung merasa kehilangan Faldi Zon dan
Fahri Hamzah yang tidak lagi masif mengkritisi pemerintah. “Saya pribadi
kehilangan orang-orang seperti Fahri Hamzah, Fadli Zon untuk mengkritisi
pemerintahan ini, karena itu menjadi vitamin,” ujar Pramono di Jakarta, Kamis
(5/3).

Bahkan
Pramono Anung sampai menilik akun Twitter Fadli Zon, Fahri Hamzah, bahkan Rocky
Gerung. Pramono Anung mempertanyakan kenapa tidak lagi ada kritikan dari
mereka.

“Saya
sampai cari Twitternya Pak Fachri, Pak Fadli, Rocky Gerung, kenapa kok tidak
bersuara yang membuat kita bergairah,” katanya.

Baca Juga :  Kabar Gembira, Bantuan Subsidi Gaji Tahap 4 Cair Pekan Ini

Pramono
mengatakan saat ini stabilitas politik telah berangsur membaik. Hal itu dapat
dilihat dengan adanya dukungan sebesar 74 persen terhadap pemerintah di
parlemen.

Akan
tetapi, Pramono meyakini, kondisi tanpa kritik ini juga tidak terlalu bagus.
“Tidak ada dinamika, kritik, sebetulnya juga tidak baik,” ungkapnya.

Maka dari
itu, Pramono mempersilakan masyarakat untuk memberikan kritik kepada
pemerintah. Dia menegaskan, kritik ibarat vitamin dalam pemerintahan.

“Presiden
kita adalah presiden yang kalau dikritik itu bukan kemudian baper, beliau malah
kalau dikritik itu menjadi energinya Presiden,” tuturnya.

Sementara
dihubungi terpisah, Fadli Zon mengatakan memang demokrasi yang baik adalah
pemerintahan dengan oposisi. Oposisi bisa menjadi pengawas jalannya roda
pemerintahan.

Baca Juga :  PHK Massal Hingga Kartu Prakerja Jadi Sorotan Buruh Peringati May Day

“Demokrasi
tanpa oposisi seperti makan nasi tanpa lauk. Kritik memang sangat penting bagi
demokrasi yang sehat,” ungkap Fadli.

Oleh
sebab itu, Fadli mengatakan walaupun Partai Gerindra saat ini berada di dalam
pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin, namun hal itu tidak menjadikannya berhenti
untuk memberikan kritik terhadap pemerintah. ‎”Iya (saya akan terus kritik
pemerintah, Red),” tegasnya.

Wakil
Ketua Umum Partai Gerindra ini juga mengapresiasi kematangan Pramono Anung
dalam berpolitik dan berdemokrasi. “Orang seperti Pramono Anung matang
berdemokrasi, sementara sebagian yang lain di sekitar pemerintahan masih puber
kekuasaan bahkan cemas dengan demokrasi,” pungkasnya.(jpc)

 

Saat ini
Fadli Zon dan Fahri Hamzah tidak lagi menjadi pimpinan DPR. Sekretaris Kabinet
(Seskab) Pramono Anung mengaku kangen dengan sosok keduanya.

Seperti
dikutip Antara, Pramono Anung merasa kehilangan Faldi Zon dan
Fahri Hamzah yang tidak lagi masif mengkritisi pemerintah. “Saya pribadi
kehilangan orang-orang seperti Fahri Hamzah, Fadli Zon untuk mengkritisi
pemerintahan ini, karena itu menjadi vitamin,” ujar Pramono di Jakarta, Kamis
(5/3).

Bahkan
Pramono Anung sampai menilik akun Twitter Fadli Zon, Fahri Hamzah, bahkan Rocky
Gerung. Pramono Anung mempertanyakan kenapa tidak lagi ada kritikan dari
mereka.

“Saya
sampai cari Twitternya Pak Fachri, Pak Fadli, Rocky Gerung, kenapa kok tidak
bersuara yang membuat kita bergairah,” katanya.

Baca Juga :  Kabar Gembira, Bantuan Subsidi Gaji Tahap 4 Cair Pekan Ini

Pramono
mengatakan saat ini stabilitas politik telah berangsur membaik. Hal itu dapat
dilihat dengan adanya dukungan sebesar 74 persen terhadap pemerintah di
parlemen.

Akan
tetapi, Pramono meyakini, kondisi tanpa kritik ini juga tidak terlalu bagus.
“Tidak ada dinamika, kritik, sebetulnya juga tidak baik,” ungkapnya.

Maka dari
itu, Pramono mempersilakan masyarakat untuk memberikan kritik kepada
pemerintah. Dia menegaskan, kritik ibarat vitamin dalam pemerintahan.

“Presiden
kita adalah presiden yang kalau dikritik itu bukan kemudian baper, beliau malah
kalau dikritik itu menjadi energinya Presiden,” tuturnya.

Sementara
dihubungi terpisah, Fadli Zon mengatakan memang demokrasi yang baik adalah
pemerintahan dengan oposisi. Oposisi bisa menjadi pengawas jalannya roda
pemerintahan.

Baca Juga :  PHK Massal Hingga Kartu Prakerja Jadi Sorotan Buruh Peringati May Day

“Demokrasi
tanpa oposisi seperti makan nasi tanpa lauk. Kritik memang sangat penting bagi
demokrasi yang sehat,” ungkap Fadli.

Oleh
sebab itu, Fadli mengatakan walaupun Partai Gerindra saat ini berada di dalam
pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin, namun hal itu tidak menjadikannya berhenti
untuk memberikan kritik terhadap pemerintah. ‎”Iya (saya akan terus kritik
pemerintah, Red),” tegasnya.

Wakil
Ketua Umum Partai Gerindra ini juga mengapresiasi kematangan Pramono Anung
dalam berpolitik dan berdemokrasi. “Orang seperti Pramono Anung matang
berdemokrasi, sementara sebagian yang lain di sekitar pemerintahan masih puber
kekuasaan bahkan cemas dengan demokrasi,” pungkasnya.(jpc)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru