25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Banjir Bandang Terjang Flores Timur, Puluhan Orang Tewas dan Hilang

PROKALTENG.CO – Banjir bandang melanda Nusa Tenggara Timur,
tepatnya di Desa Nele Lamadike Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Folres. Banjir
bandang ini terjadi pada Minggu (4/4/2021) dinihari.

Kepala Desa Nele Lamadike, Pius
Pedang menyebut jika masih ada puluhan warga yang belum ditemukan akibat
terseret arus banjir bandang ini.

Kata dia, proses pencarian oleh
warga masih dilakukan secara manual. Akibatnya pencarian menjadi tak maksimal.
Selain itu, hujan masih terjadi. Warga mengkhawatirkan jika hujan akan terjadi
banjir bandang susulan.

Pius Pedang juga menyebut jika
dirinya sudah menghubungi Pemerintah Kabupaten Flores untuk membantu proses
evakuasi warga dan pencarian korban yang masih belum ditemukan.

Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur menyebut jika banjir bandang yang terjadi
di beberapa kecamatan yang terjadi pada Minggu (4/4/2021) dinihari tadi ada 20
orang warga yang ditemukan meninggal dunia. Sementara masih ada beberapa korban
lainnya yang belum ditemukan.

Baca Juga :  Anak Stunting di Indonesia Terbanyak Ketiga di ASEAN

Kepala Pusat Data, Informasi dan
Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati menyebut hingga sekitar siang ini
pukul 11.00 WIB berdasarkan laporan dari BPBD setempat menyebutkan jika korban
meninggal akibat banjar bandang ini sebanyak 20 orang meninggal dunia, sembilan
orang lainnya mengalami luka sementara lima orang lainnya dinyatakan masih
hilang.

BPBD setempat juga melaporkan 49
KK terdampak. Korban meninggal dan 5 warga luka teridentifikasi di Desa
Lamanele, Kecamatan Ile Bokeng.

BPBD melaporkan kerugian materiil
berupa puluhan rumah warga tertimbun lumpur di Desa Lamanele, Kecamatan Ile
Bokeng. Selain itu, ada rumah warga sekitar hanyut terbawa banjir serta
jembatan putus di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur. Aparat pemerintah
desa masih terus melakuka pendataan di lapangan.

Baca Juga :  Beri Sinyal, KKB Bakar Rumah Warga di Puncak Papua

“Pihak pemerintah daerah telah
melakukan rapat terbatas antara Bupati, TNI, Polri dan instansi terkait. Salah
satunya dengan pembentukan posko penanganan darurat,” ujar Raditya, dalam
keterangan tertulisnya, Minggu (4/4/2021).

Raditya menambahkan, kendala di
lapangan yang diidentifikasi petugas BPBD yaitu akses satu-satunya adalah
penyeberangan laut ke Pulau Adonara. Sedangkan hujan, angin dan gelombang yang
tinggi mengakibatkan pelayaran tidak diperbolehkan oleh otoritas setempat.

BNPB terus berkoordinasi dengan
BPBD Kabupaten Flores Timur dan memantau penanganan darurat. Apabila dibutuhkan
mobilisasi bantuan, BNPB telah siap dengan pengerahan sumber daya.

Sementara itu, BMKG memprakirakan
terdapat potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat-sangat lebat, angin kencang
dan gelombang tinggi dalam periode sepekan ke depan di sebagian wilayah
Indonesia.

PROKALTENG.CO – Banjir bandang melanda Nusa Tenggara Timur,
tepatnya di Desa Nele Lamadike Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Folres. Banjir
bandang ini terjadi pada Minggu (4/4/2021) dinihari.

Kepala Desa Nele Lamadike, Pius
Pedang menyebut jika masih ada puluhan warga yang belum ditemukan akibat
terseret arus banjir bandang ini.

Kata dia, proses pencarian oleh
warga masih dilakukan secara manual. Akibatnya pencarian menjadi tak maksimal.
Selain itu, hujan masih terjadi. Warga mengkhawatirkan jika hujan akan terjadi
banjir bandang susulan.

Pius Pedang juga menyebut jika
dirinya sudah menghubungi Pemerintah Kabupaten Flores untuk membantu proses
evakuasi warga dan pencarian korban yang masih belum ditemukan.

Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur menyebut jika banjir bandang yang terjadi
di beberapa kecamatan yang terjadi pada Minggu (4/4/2021) dinihari tadi ada 20
orang warga yang ditemukan meninggal dunia. Sementara masih ada beberapa korban
lainnya yang belum ditemukan.

Baca Juga :  Anak Stunting di Indonesia Terbanyak Ketiga di ASEAN

Kepala Pusat Data, Informasi dan
Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati menyebut hingga sekitar siang ini
pukul 11.00 WIB berdasarkan laporan dari BPBD setempat menyebutkan jika korban
meninggal akibat banjar bandang ini sebanyak 20 orang meninggal dunia, sembilan
orang lainnya mengalami luka sementara lima orang lainnya dinyatakan masih
hilang.

BPBD setempat juga melaporkan 49
KK terdampak. Korban meninggal dan 5 warga luka teridentifikasi di Desa
Lamanele, Kecamatan Ile Bokeng.

BPBD melaporkan kerugian materiil
berupa puluhan rumah warga tertimbun lumpur di Desa Lamanele, Kecamatan Ile
Bokeng. Selain itu, ada rumah warga sekitar hanyut terbawa banjir serta
jembatan putus di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur. Aparat pemerintah
desa masih terus melakuka pendataan di lapangan.

Baca Juga :  Beri Sinyal, KKB Bakar Rumah Warga di Puncak Papua

“Pihak pemerintah daerah telah
melakukan rapat terbatas antara Bupati, TNI, Polri dan instansi terkait. Salah
satunya dengan pembentukan posko penanganan darurat,” ujar Raditya, dalam
keterangan tertulisnya, Minggu (4/4/2021).

Raditya menambahkan, kendala di
lapangan yang diidentifikasi petugas BPBD yaitu akses satu-satunya adalah
penyeberangan laut ke Pulau Adonara. Sedangkan hujan, angin dan gelombang yang
tinggi mengakibatkan pelayaran tidak diperbolehkan oleh otoritas setempat.

BNPB terus berkoordinasi dengan
BPBD Kabupaten Flores Timur dan memantau penanganan darurat. Apabila dibutuhkan
mobilisasi bantuan, BNPB telah siap dengan pengerahan sumber daya.

Sementara itu, BMKG memprakirakan
terdapat potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat-sangat lebat, angin kencang
dan gelombang tinggi dalam periode sepekan ke depan di sebagian wilayah
Indonesia.

Terpopuler

Artikel Terbaru