27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Tanamkan Toleransi dan Kebhinekaan Sejak Dini Melalui Keragaman Budaya

Penumbuhan karakter
toleransi dan kebhinekaan perlu diupayakan sedini mungkin. Caranya pun beragam.
Seperti yang dilakukan oleh Sekolah Kesatuan Bangsa (Kesatuan Bangsa
School/KBS) dengan menggelar Festival Lima Bahasa Satu Hati.

Perwakilan sekolah KBS
Yogyakarta Kursad Duvarci mengatakan, kecintaan kepada budaya dan adat istiadat
lokal perlu dilakukan sejak dini. Kemudian juga upaya memupuk kesadaran
kebhinnekaan di dalam sekolah penting dilakukan. Tujuannya agar anak didik
bertumbuh kembang dengan memiliki jiwa dan rasa toleransi yang tinggi. “Ini
mendasari Sekolah Kesatuan Bangsa menggelar Festival Lima Bahasa Satu Hati 2019
di Yogyakarta 26 Oktober lalu,” katanya di Jakarta Jumat (1/11).

Dia menjelaskan
festival itu menampilkan berbagai kebudayaan tradisional dan mancanegara. Para
anak didik diharapkan memiliki rasa kepedulian atas budayanya sendiri. Selain
itu juga menghargai keanekaragaman budaya suku lain dan berbagai bangsa.

Baca Juga :  DPR Bacakan Capim KPK Terpilih dan Pansus Pemindahan Ibu Kota

Menurut Kursad,
Festival Lima Bahasa Satu Hati juga menampilkan tari tradisional dari berbagai
wilayah Indonesia. Seperti dari pulau Kalimantan, tari Saman dari Aceh, tari
Folklor dari Turki dan lainnya. Selain itu juga ada ajang menyanyi dalam
beragam bahasa. Yakni dengan bahasa Inggris, Indonesia, Turki, Jawa, dan Arab.

“Selain itu ada juga
pentas teater, baca puisi, dan paduan suara. Lalu juga pertunjukan Saksofon
serta pengumuman dan pemberian hadiah STEMS EXPO 2019,” ujarnya.

Lebih lanjut Kursad
mengatakan, STEMS Expo adalah ajang aplikasi Science, Technology, Engineering,
Mathematics, and Social Studies. Pada ajang ini para siswa diajak
mengaplikasikan teori-teori pelajaran yang mereka dapatkan di kelas dalam
kehidupan sehari-hari. “Melalui program STEMS Expo para siswa didorong untuk
memiliki keterampilan abad 21 atau yang biasa disebut 4C,” jelas Kursad.

Baca Juga :  Nah Loh!Gonjang-ganjing Reshuffle Kabinet, Menteri Ini Disorot

Kemampuan 4C itu
adalah collaboration, communication, critical thinking, dan creativity. Dia
menjelaskan penguasaan STEMS sangat penting karena di era revolusi industri 4.0
saat ini. Sebab hampir setiap aktivitas dan pekerjaan menuntut penguasaan
keterampilan di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika.

Menurut dia oelajaran
berbasis STEMS melatih siswa untuk bernalar dan berpikir kritis, logis, dan
sistematis. Sehingga nantinya anak mampu menghadapi tantangan global. Siswa
yang menguasai STEMS juga memiliki daya berpikir yang berbeda karena STEMS
melatih anak untuk terbiasa berpikir mencari solusi dan inovasi.(jpc)

 

Penumbuhan karakter
toleransi dan kebhinekaan perlu diupayakan sedini mungkin. Caranya pun beragam.
Seperti yang dilakukan oleh Sekolah Kesatuan Bangsa (Kesatuan Bangsa
School/KBS) dengan menggelar Festival Lima Bahasa Satu Hati.

Perwakilan sekolah KBS
Yogyakarta Kursad Duvarci mengatakan, kecintaan kepada budaya dan adat istiadat
lokal perlu dilakukan sejak dini. Kemudian juga upaya memupuk kesadaran
kebhinnekaan di dalam sekolah penting dilakukan. Tujuannya agar anak didik
bertumbuh kembang dengan memiliki jiwa dan rasa toleransi yang tinggi. “Ini
mendasari Sekolah Kesatuan Bangsa menggelar Festival Lima Bahasa Satu Hati 2019
di Yogyakarta 26 Oktober lalu,” katanya di Jakarta Jumat (1/11).

Dia menjelaskan
festival itu menampilkan berbagai kebudayaan tradisional dan mancanegara. Para
anak didik diharapkan memiliki rasa kepedulian atas budayanya sendiri. Selain
itu juga menghargai keanekaragaman budaya suku lain dan berbagai bangsa.

Baca Juga :  DPR Bacakan Capim KPK Terpilih dan Pansus Pemindahan Ibu Kota

Menurut Kursad,
Festival Lima Bahasa Satu Hati juga menampilkan tari tradisional dari berbagai
wilayah Indonesia. Seperti dari pulau Kalimantan, tari Saman dari Aceh, tari
Folklor dari Turki dan lainnya. Selain itu juga ada ajang menyanyi dalam
beragam bahasa. Yakni dengan bahasa Inggris, Indonesia, Turki, Jawa, dan Arab.

“Selain itu ada juga
pentas teater, baca puisi, dan paduan suara. Lalu juga pertunjukan Saksofon
serta pengumuman dan pemberian hadiah STEMS EXPO 2019,” ujarnya.

Lebih lanjut Kursad
mengatakan, STEMS Expo adalah ajang aplikasi Science, Technology, Engineering,
Mathematics, and Social Studies. Pada ajang ini para siswa diajak
mengaplikasikan teori-teori pelajaran yang mereka dapatkan di kelas dalam
kehidupan sehari-hari. “Melalui program STEMS Expo para siswa didorong untuk
memiliki keterampilan abad 21 atau yang biasa disebut 4C,” jelas Kursad.

Baca Juga :  Nah Loh!Gonjang-ganjing Reshuffle Kabinet, Menteri Ini Disorot

Kemampuan 4C itu
adalah collaboration, communication, critical thinking, dan creativity. Dia
menjelaskan penguasaan STEMS sangat penting karena di era revolusi industri 4.0
saat ini. Sebab hampir setiap aktivitas dan pekerjaan menuntut penguasaan
keterampilan di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika.

Menurut dia oelajaran
berbasis STEMS melatih siswa untuk bernalar dan berpikir kritis, logis, dan
sistematis. Sehingga nantinya anak mampu menghadapi tantangan global. Siswa
yang menguasai STEMS juga memiliki daya berpikir yang berbeda karena STEMS
melatih anak untuk terbiasa berpikir mencari solusi dan inovasi.(jpc)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru