27.3 C
Jakarta
Thursday, November 21, 2024

Akhiri Tahun 2020, Pemko Gelar Mamapas Lewu Palangka Raya

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Menjelang akhir tahun 2020
Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya menggelar kegiatan ritual mamapas lewu. Agenda tahunan dilaksanakan
bekerjasama dengan Majelis Daerah Agama Hindu Kaharingan Kota Palangka Raya.

Kegiatan yang dilaksanakan di
Huma Betang Hapakat ini dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palangka Raya,
Hera Nugrahayu mewakili Wali Kota, Fairid Naparin, Rabu (30/12).

“Kegiatan ini sebagai bentuk
rasa syukur kita, atas apa yang sudah dikaruniakan Tuhan Yang Maha Kuasa kepada
kita semua, dan juga sebagai bentuk harapan-harapan doa terkait dengan apa yang
kita lakukan di tahun mendatang,” kata Hera, Rabu (30/12).

Disebutkan Hera, mamapas lewu sebagai salah satu kearifan
lokal yang selama ini sudah dilaksanakan. Bahkan kegiatan itu dinilai bukan hanya
sekadar ritual salah satu agama, tetapi secara umum juga menjadi kekayaan
masyarakat Kalimantan Tengah yang harus terus dijaga.

Baca Juga :  Masyarakat Sudah Merasakan Dampak Kepemimpinan H. Sugianto

Ketua Majelis Daerah Agama Hindu Kaharingan
Kota Palangka Raya, Parada L KDR mengatakan, upacara ritual mamapas lewu yaitu memohon kepada Tuhan
agar kehidupan selalu dilindungi untuk tahun ke depannya.

Ritual mamapas lewu merupakan salah satu kegiatan yang bertujuan untuk
membersihkan suatu kampong atau daerah dari pengaruh jahat atau hal-hal buruk.

“Dan kita mengucap syukur di
tahun sebelumnya kita masih diberikan kesehatan dan kekuatan dalam kehidupan di
dunia, jadi ini adalah simbol ucapan syukur kita kepada Tuhan yang maha
kuasa,” ujarnya.

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Menjelang akhir tahun 2020
Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya menggelar kegiatan ritual mamapas lewu. Agenda tahunan dilaksanakan
bekerjasama dengan Majelis Daerah Agama Hindu Kaharingan Kota Palangka Raya.

Kegiatan yang dilaksanakan di
Huma Betang Hapakat ini dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palangka Raya,
Hera Nugrahayu mewakili Wali Kota, Fairid Naparin, Rabu (30/12).

“Kegiatan ini sebagai bentuk
rasa syukur kita, atas apa yang sudah dikaruniakan Tuhan Yang Maha Kuasa kepada
kita semua, dan juga sebagai bentuk harapan-harapan doa terkait dengan apa yang
kita lakukan di tahun mendatang,” kata Hera, Rabu (30/12).

Disebutkan Hera, mamapas lewu sebagai salah satu kearifan
lokal yang selama ini sudah dilaksanakan. Bahkan kegiatan itu dinilai bukan hanya
sekadar ritual salah satu agama, tetapi secara umum juga menjadi kekayaan
masyarakat Kalimantan Tengah yang harus terus dijaga.

Baca Juga :  Masyarakat Sudah Merasakan Dampak Kepemimpinan H. Sugianto

Ketua Majelis Daerah Agama Hindu Kaharingan
Kota Palangka Raya, Parada L KDR mengatakan, upacara ritual mamapas lewu yaitu memohon kepada Tuhan
agar kehidupan selalu dilindungi untuk tahun ke depannya.

Ritual mamapas lewu merupakan salah satu kegiatan yang bertujuan untuk
membersihkan suatu kampong atau daerah dari pengaruh jahat atau hal-hal buruk.

“Dan kita mengucap syukur di
tahun sebelumnya kita masih diberikan kesehatan dan kekuatan dalam kehidupan di
dunia, jadi ini adalah simbol ucapan syukur kita kepada Tuhan yang maha
kuasa,” ujarnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru