26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Dorong Pemerintah Kabupaten/Kota Ada Penganggaran untuk Stunting

PALANGKA RAYA – Salah satu program utama PKK
adalah ikut serta berperan dan membantu untuk melakukan penurunan angka
stunting karena hal itu sangat penting dalam pembangunan sumber daya manusia. Penegasan
tersebut disampaikan Ketua TP-PKK Provinsi Kalteng Yulistra Ivo Azhari Sugianto
Sabran. Menurutnya, hal tersebut tentu sangat mempengaruhi nantinya masa depan
anak-anak, karena anak-anak stunting akan mengalami perlambatan pertumbuhan.

“Sebagai ibu-ibu PKK harus bisa mengurangi
hal ini, karena ibu-ibu yang mengasuh dan mengurus anak-anaknya. Stunting ini
mempengaruhi pertumbuhan masa depan anak dan sumber daya manusianya,” jelasnya.

Wanita berkerudung yang juga Ketua Deskranada
Provinsi Kalteng ini mengatakan pihaknya akan mendorong pemerintah
kabupaten/kota supaya ada penganggaran untuk stunting. Pihaknya berharap, hal
ini dapat mengurangi  angka stunting
paling tidak setengahnya. Karena wilayah Kalteng begitu luas, kontribusi
kabupaten/kota sangat dibutuhkan, karena masyarakat juga banyak yang belum
teredukasi mengenai pentingnya pemberian gizi.

Baca Juga :  Tak Bijak Bermedsos, 80 Warga Kalteng Dibina

“Makanya saya katakan sebelumnya bahwa
posyandu itu penting dalam penurunan stunting. Karena posyandu paling dekat
dengan masyarakat dan masyarakat mendapat pemantauan gizi, pendidikan gizi dan
imunisasi di posyandu,” tuturnya

Selain itu, ia mengatakan hal yang perlu
dilakukan juga yakni pendataan, penyuluhan (sosialisasi selain itu juga
melakukan riset dan juga terjun ke lapangan) dan poin terakhir yakni makanan
yang diberikan. “Mungkin jika menemukan yang sudah kronis bisa ke rumah
sakit dan bagi masyarakat yang kurang mampu pemerintah akan menjamin seluruhnya
biaya pasien tersebut,” ucap Yulistra Ivon.

Sesuai dengan instruksi Gubernur Kalteng ujar
Yulistra Ivo, tidak ada lagi dan tidak boleh lagi ada rumah sakit menolak
pasien tidak mampu.  Maka dari itu, hal
tersebut bisa diimplementasikan di daerah kabupaten/kota masing-masing.

Baca Juga :  BRI Peduli Bertani di Kota (BRInita) di Banjarmasin, Pemberdayaan Positif dan Menghasilkan

“Pasien sakit,
tidak mampu dan dipersulit untuk berobat, kan kasihan. Saya mohon kontribusi
bapak Ibu sekalian untuk bersama-sama kita konsen terhadap penurunan angka
stunting ini,” katanya. (atm/OL)

PALANGKA RAYA – Salah satu program utama PKK
adalah ikut serta berperan dan membantu untuk melakukan penurunan angka
stunting karena hal itu sangat penting dalam pembangunan sumber daya manusia. Penegasan
tersebut disampaikan Ketua TP-PKK Provinsi Kalteng Yulistra Ivo Azhari Sugianto
Sabran. Menurutnya, hal tersebut tentu sangat mempengaruhi nantinya masa depan
anak-anak, karena anak-anak stunting akan mengalami perlambatan pertumbuhan.

“Sebagai ibu-ibu PKK harus bisa mengurangi
hal ini, karena ibu-ibu yang mengasuh dan mengurus anak-anaknya. Stunting ini
mempengaruhi pertumbuhan masa depan anak dan sumber daya manusianya,” jelasnya.

Wanita berkerudung yang juga Ketua Deskranada
Provinsi Kalteng ini mengatakan pihaknya akan mendorong pemerintah
kabupaten/kota supaya ada penganggaran untuk stunting. Pihaknya berharap, hal
ini dapat mengurangi  angka stunting
paling tidak setengahnya. Karena wilayah Kalteng begitu luas, kontribusi
kabupaten/kota sangat dibutuhkan, karena masyarakat juga banyak yang belum
teredukasi mengenai pentingnya pemberian gizi.

Baca Juga :  Tak Bijak Bermedsos, 80 Warga Kalteng Dibina

“Makanya saya katakan sebelumnya bahwa
posyandu itu penting dalam penurunan stunting. Karena posyandu paling dekat
dengan masyarakat dan masyarakat mendapat pemantauan gizi, pendidikan gizi dan
imunisasi di posyandu,” tuturnya

Selain itu, ia mengatakan hal yang perlu
dilakukan juga yakni pendataan, penyuluhan (sosialisasi selain itu juga
melakukan riset dan juga terjun ke lapangan) dan poin terakhir yakni makanan
yang diberikan. “Mungkin jika menemukan yang sudah kronis bisa ke rumah
sakit dan bagi masyarakat yang kurang mampu pemerintah akan menjamin seluruhnya
biaya pasien tersebut,” ucap Yulistra Ivon.

Sesuai dengan instruksi Gubernur Kalteng ujar
Yulistra Ivo, tidak ada lagi dan tidak boleh lagi ada rumah sakit menolak
pasien tidak mampu.  Maka dari itu, hal
tersebut bisa diimplementasikan di daerah kabupaten/kota masing-masing.

Baca Juga :  BRI Peduli Bertani di Kota (BRInita) di Banjarmasin, Pemberdayaan Positif dan Menghasilkan

“Pasien sakit,
tidak mampu dan dipersulit untuk berobat, kan kasihan. Saya mohon kontribusi
bapak Ibu sekalian untuk bersama-sama kita konsen terhadap penurunan angka
stunting ini,” katanya. (atm/OL)

Terpopuler

Artikel Terbaru