PALANGKA RAYA โ Kabar kenaikan harga ayam potong di pasar
tradisional Kota Palangka Raya yang disebabkan oleh tertahannya pasokan ayam di
Pos Lintas Batas (Libas) ditepis Kepala Dinas Perhubungan Kota Palangka Raya,
Alman P Pakpahan.
Menurut Alman yang merupakan
penanggung jawab pos libas Sabangau, melejitnya harga ayam potong di pasaran bukan
karena pihaknya yang menahan angkutan pemasok ayam di pos libas. Melainkan adanya
oknum tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan situasi untuk menaikkan harga
bahan pokok khususnya ayam potong.
โKami menelaah ini ulah
spekulan, karena sebelum hari raya harga ayam sempat terpuruk, ditambah lagi
masyarakat takut ke pasar. Menjelang dan saat hari raya penjualan ayam naik
lagi. Kemudian setelah hari raya terpuruk lagi, ditambah kuatnya isu pedagang
ayam positif covid-19,โ beber Alman kepada Kaltengpos.co, Kamis (28/5).
Diakui Alman, memang ditutupnya
atau diperketatnya pintu masuk pos libas menyulitkan masuknya beberapa armada pemasok
ayam dari luar Palangka Raya. Tapi dia berkilah bahwa sebenarnya ketersediaan
baik-baik saja, dan terpantau stabil.
Bahkan menurut Alman, dirinya
sudah melakukan survei di pasar dan menurut pengakuan para pedagang pasokan
ayam masih normal. โMasa disebut pasokan ayam kosong di Palangka? Itu
tidak benar! Kami menilai ini ulah spekulan pedagang ayam untuk menaikan
kembali pembelian dan harga ayam,โ tegasnya.
Alman menjelaskan pihaknya sudah
menerima surat sehat bebas Covid-19 dari puluhan sopir yang mengangkut ayam
melintasi pos libas. Dan ia juga menegaskan pihaknya masih menjaga pos sesuai
ketentuan yang berlaku.
Oleh karena itu, masyarakat
diimbau untuk tidak tergiring dengan kabar yang menggiring opini mereka untuk
mengkambing hitamkan Petugas di Pos Libas. โKami bertugas sesuai
kaidah-kaidah yang ada,โ pungkasnya.