31.8 C
Jakarta
Sunday, December 22, 2024

Gerdayak Tegaskan Dukungan Untuk Program Food Estate di Kalteng

PALANGKA RAYA – Gerakan Pemuda Dayak (Gerdayak) Indonesia,
menegaskan mendukung penuh pelaksanaan program strategis nasional food estate yang akan dilaksanakan di Kalimantan
Tengah.

“Gerdayak Indonesia siap
memberikan kontribusi yang diperlukan untuk mewujudkan masyarakat Kalteng yang
sejahtera dan mandiri, serta siap bekerjasama dengan semua pihak untuk mewujudkan
program food estate di Kalteng,”
tegas Ketua Umum Gerdayak Indonesia, Yansen A Bintin, Kamis (25/6/2020).

Dibeberkan Yansen, rencana besar
Pemerintah RI untuk membangun food estate
di kalteng, merupakan salah Program Strategis Nasional (Stranas) yang bertujuan
untuk membangun ketahanan pangan bangsa.

“Dipilihnya Kalteng sebagai
lokasi food estate adalah sebuah berkah
tersendiri bagi daerah ini. Dan untuk memastikannya, Gerdayak Indonesia juga mencoba
mengkaji rencana besar ini dari berbagai sudut pandang,” ungkap Yansen.

Menurut dia, pada Senin (22/6)
lalu Gerdayak mengadakan diskusi dengan beberapa pakar, praktisi dan akademisi
untuk meminta pendapat. Hadir dalam Diskusi tersebut pengamat sosial budaya sekaligus
akademisi DR. Effrata, SPd,Msi, Peneliti tanah Ir. Arief Rahman Hakim M.Si,
Peneliti kehutanan dan Gambut Siti Maemunah S.hut, MP yang juga peraih
penghargaan Asian Pacific Champion Forest, kemudian Asro Laelani Indrayanti
SP.MP akademisi yang juga merupakan peneliti pertanian di lahan Gambut, serta
Miming ST, MT akademisi civil engineering.

Baca Juga :  Eddy Raya dan Farid Yusran Kompak Targetkan Kemenangan Sugianto-Edy

Dari diskusi yang diadakan tersebut,
imbuh Yansen, menghasilkan banyak data dan fakta eksperien di lapangan bahwa Kalteng
memang layak untuk menjadi lokasi food estate.

Beberapa poin pemikiran yang
dihasilkan antara lain :

1.      
Program food estate akan dilaksanakan di lahan
pertanian yang sudah digarap petani Kalteng namun belum dimaksimalkan hasilnya.

2.      
Kondisi alamiah lokasi Food Estate mendukung
pertanian skala besar apabila dibangun sistem pengairan terpadu dan mekanisasi
pertanian secara modern.

3.      
Program Food Estate tidak membuka hutan baru dan
lokasi yang dipilih adalah di lahan gambut tipis, bukan gambut tebal. Sehingga
dampak lingkungan bisa diminimalisasi.

4.      
Sistem pengairan terpadu pada program Food
Estate memperkecil dampak lingkungan khususnya Karhutla dan ancaman banjir.

Selain itu, nilai manfaat bagi
Kalimantan Tengah dan masyarakatnya pun akan sangat besar.

Baca Juga :  Kembali Bertambah, Positif Covid-19 Berjumlah 49 Orang dari Klaster G

Dari sektor ekonomi, roda perekonomian
Kalteng dipastikan akan mengalami peningkatan luar biasa, karena proyek ini menyebabkan
perputaran roda ekonomi yang sangat besar.

“Kemudian, lahan pertanian yang
ada di Kalteng akan dibiayai Pemerintah Pusat, sehingga beban anggaran melalui APBD
Kalteng sangat terbantu. Karena kalau berharap dari kemampuan daerah, tidak
mungkin bagi kita membangun pertanian skala besar seperti food estate ini,” ujarnya.

Demikian pula dari sektor manfaat
lingkungan. Food Estate juga ditegaskan tidak membuka hutan baru, melainkan memaksimalkan
lahan tidur yangselama ini terbengkalai. Sehingga kekhawatiran kerusakan lingkungan
tidak terjadi.

Dari sisi sosial, lanjut dia,
akan terbuka lapangan kerja untuk tenaga kerja lokal. “Pemberdayaan SDM lokal
akan mengalami percepatan yang luar biasa,” tukasnya.

Sementara dari sisi sosial
geografik, Kalteng menjadi penyokong utama ibu kota negara baru RI, akan
berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Tengah
secara jangka panjang. “Dan kalau melihat dari manfaat ketahanan pangan
sendiri, masyarakat Kalteng tidak mungkin kelaparan karena berada di dekat lumbung
pangan nasional,” pungkas dia.

PALANGKA RAYA – Gerakan Pemuda Dayak (Gerdayak) Indonesia,
menegaskan mendukung penuh pelaksanaan program strategis nasional food estate yang akan dilaksanakan di Kalimantan
Tengah.

“Gerdayak Indonesia siap
memberikan kontribusi yang diperlukan untuk mewujudkan masyarakat Kalteng yang
sejahtera dan mandiri, serta siap bekerjasama dengan semua pihak untuk mewujudkan
program food estate di Kalteng,”
tegas Ketua Umum Gerdayak Indonesia, Yansen A Bintin, Kamis (25/6/2020).

Dibeberkan Yansen, rencana besar
Pemerintah RI untuk membangun food estate
di kalteng, merupakan salah Program Strategis Nasional (Stranas) yang bertujuan
untuk membangun ketahanan pangan bangsa.

“Dipilihnya Kalteng sebagai
lokasi food estate adalah sebuah berkah
tersendiri bagi daerah ini. Dan untuk memastikannya, Gerdayak Indonesia juga mencoba
mengkaji rencana besar ini dari berbagai sudut pandang,” ungkap Yansen.

Menurut dia, pada Senin (22/6)
lalu Gerdayak mengadakan diskusi dengan beberapa pakar, praktisi dan akademisi
untuk meminta pendapat. Hadir dalam Diskusi tersebut pengamat sosial budaya sekaligus
akademisi DR. Effrata, SPd,Msi, Peneliti tanah Ir. Arief Rahman Hakim M.Si,
Peneliti kehutanan dan Gambut Siti Maemunah S.hut, MP yang juga peraih
penghargaan Asian Pacific Champion Forest, kemudian Asro Laelani Indrayanti
SP.MP akademisi yang juga merupakan peneliti pertanian di lahan Gambut, serta
Miming ST, MT akademisi civil engineering.

Baca Juga :  Eddy Raya dan Farid Yusran Kompak Targetkan Kemenangan Sugianto-Edy

Dari diskusi yang diadakan tersebut,
imbuh Yansen, menghasilkan banyak data dan fakta eksperien di lapangan bahwa Kalteng
memang layak untuk menjadi lokasi food estate.

Beberapa poin pemikiran yang
dihasilkan antara lain :

1.      
Program food estate akan dilaksanakan di lahan
pertanian yang sudah digarap petani Kalteng namun belum dimaksimalkan hasilnya.

2.      
Kondisi alamiah lokasi Food Estate mendukung
pertanian skala besar apabila dibangun sistem pengairan terpadu dan mekanisasi
pertanian secara modern.

3.      
Program Food Estate tidak membuka hutan baru dan
lokasi yang dipilih adalah di lahan gambut tipis, bukan gambut tebal. Sehingga
dampak lingkungan bisa diminimalisasi.

4.      
Sistem pengairan terpadu pada program Food
Estate memperkecil dampak lingkungan khususnya Karhutla dan ancaman banjir.

Selain itu, nilai manfaat bagi
Kalimantan Tengah dan masyarakatnya pun akan sangat besar.

Baca Juga :  Kembali Bertambah, Positif Covid-19 Berjumlah 49 Orang dari Klaster G

Dari sektor ekonomi, roda perekonomian
Kalteng dipastikan akan mengalami peningkatan luar biasa, karena proyek ini menyebabkan
perputaran roda ekonomi yang sangat besar.

“Kemudian, lahan pertanian yang
ada di Kalteng akan dibiayai Pemerintah Pusat, sehingga beban anggaran melalui APBD
Kalteng sangat terbantu. Karena kalau berharap dari kemampuan daerah, tidak
mungkin bagi kita membangun pertanian skala besar seperti food estate ini,” ujarnya.

Demikian pula dari sektor manfaat
lingkungan. Food Estate juga ditegaskan tidak membuka hutan baru, melainkan memaksimalkan
lahan tidur yangselama ini terbengkalai. Sehingga kekhawatiran kerusakan lingkungan
tidak terjadi.

Dari sisi sosial, lanjut dia,
akan terbuka lapangan kerja untuk tenaga kerja lokal. “Pemberdayaan SDM lokal
akan mengalami percepatan yang luar biasa,” tukasnya.

Sementara dari sisi sosial
geografik, Kalteng menjadi penyokong utama ibu kota negara baru RI, akan
berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Tengah
secara jangka panjang. “Dan kalau melihat dari manfaat ketahanan pangan
sendiri, masyarakat Kalteng tidak mungkin kelaparan karena berada di dekat lumbung
pangan nasional,” pungkas dia.

Terpopuler

Artikel Terbaru