PALANGKA
RAYA, KALTENGPOS.CO–Kemajuan pembangunan
suatu daerah dapat diukur dari pembangunan di
desa-desa. Karena
itu pasangan calon gubernur dan
calon wakil gubernur, H Sugianto Sabran dan H Edy
Pratowo,
bertekad melanjutkan pembangunan yang merata
dan menyentuh
hingga wilayah pelosok, yakni di desa-desa yang
tersebar pada 14 kabupaten/kota se-Kalteng.
“Kami akan fokus
melaksanakan pembangunan secara merata di setiap kecamatan, sehingga
dapat mewujudkan Kalteng yang lebih BERKAH,” ucap Sugianto
Sabran.
Menurutnya, anggaran
desa yang dikucurkan pemerintah harus difokuskan pada pembangunan
yang menguntungkan masyarakat.
“Kami sudah
melakukan pemerataan pembangunan. Kuncinya masyarakat dan pemerintah desa harus
mempunyai semangat yang tinggi supaya masing-masing desa bersaing dalam
pembangunan,” pintanya.
Seluruh kepala desa dan
perangkatnya diminta untuk bekerja dengan tanggung
jawab, memanfaatkan dana desa dengan
sebaik-baiknya untuk pembangunan dan kemajuan
desa.
“Kami akan terus
melakukan komunikasi dan koordinasi. Sebab mereka adalah mitra yang tidak boleh
diabaikan dalam rangka transparansi anggaran, supaya terhindar dari permasalahan
hukum,” tegasnya.
Ditambahkan politikus
PDIP tersebut, kendari masih dibahas TAPD Provinsi Kalteng, ia
menargetkan
dana desa di Kalteng mencapai Rp150-200 juta. Apabila dana itu dimanfaatkan
untuk operasional desa, maka akan ada dana sisa
yang
bisa dimanfaatkan untuk membangun
sarana pendidikan dan lainnya demi memperkuat program pemerintah
pusat.
Selain itu, ia bersama H
Edy Pratowo juga akan terus membangun sumber daya manusia (SDM) melalui
pendampingan desa pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa (P3MD).
“Harapan kami paling
lambat tahun 2024 seluruh desa di Kalteng sudah menjadi desa mandiri dan desa maju,”
yakinnya.
Oleh karena itu dirinya
berharap pendamping desa bersama-sama bekerja dengan tulus
ikhlas sehingga akan mendapatkan hasil yang baik untuk kemajuan
desa.
“Tidak ada lagi
desa terbelakang jika pembangunan infrastruktur, sarana
pendidikan, sarana kesehatan, dan lainnya
serius digenjot,” tuturnya.
Untuk mewujudkan desa mandiri, lanjut Sugianto, ada beberapa poin penting yang mesti jadi perhatian serius. Antara
lain terpenuhi sarana prasarana
kesehatan dan tenaga medis. Pada bidang pendidikan, tersedianya infrastruktur pendidikan yang mudah
diakses,
mulai dari SD, SLTP, hingga SLTA, serta tersedianya tenaga pendidik sesuai
kualifikasinya. Pada bidang ekonomi harus
tersedia pasar desa dan
akses jalan dari dan menuju desa yang
fungsional. Selain itu, juga harus tersedia jaringan
telekomunikasi.