26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Anak-Anak Dikenalkan Permainan Tradisional

Wajah
Kota Cantik dihiasi dengan taman-taman yang menarik. Salah satunya Taman Pasuk
Kameluh di dekat Jembatan Kahayan. Taman ini, selain sebagai ruang terbuka
publik, juga kerap dijadikan tempat bermain dan belajar bagi generasi masa
depan ibu kota Kalteng.

TAMAN
Tunggal Sangomang, Minggu pagi itu (20/10) terlihat lebih indah. Tawa riang
anak-anak, sejuknya suasana, dan indahnya pemandangan pagi itu menambah
keindahan taman. Pagi itu, KOTI Palangka Raya bersama dengan An-Nahl Community,
RSI PKU Muhammadiyah, dan Komunitas Cinta Anak mengenalkan anak-anak dengan
permainan tradisional.

Mereka,
memanfaatkan ruang terbuka publik dan ruang terbuka hijau ini untuk membiasakan
anak-anak bermain permainan tradisional. Sekretaris Umum KOTI Indrianto Arif
Ramadana mengatakan, melalui kegiatan kali ini dapat mengangkat harkat dan
martabat bangsa budaya melalui permainan tradisional “Kami juga ingin agar
anak-anak dapat terlepas dari ketergantungan gadget yang berdampak negatif
seperti anak kurang gerak dan kurang berjiwa sosial,” katanya yang juga
merupakan dosen di Universitas Palangka Raya ini.

Baca Juga :  Ben Brahim : Kita Pertahankan Silahturahmi,Tetap Semangat Membangun Ka

Untuk
jenis permainan tradisional yang dikenalkan ada 30 jenis yang dengan alat
terdiri dari  enggrang, bakiak, ular
tangga, engkle, lari balok, enggrang batok, cuilan, ceplokan, yoyo, gasing dan
congklak yang tanpa alat terdiri dari gobak sodor, kuda pelana, ular naga
panjang. Pihaknya berharap, kegiatan ini dapat dukungan dari pemko dan para
pejabat lainnya.

Selain
bermain, anak-anak juga diajak senam, dan belajar cuci tangan pakai sabun. Tak
hanya itu, pojok bercerita juga ada. Anak-anak juga diajak untuk peduli
lingkungan dengan memungut sampah. Katanya, pihaknya juga menggandeng dosen UPR
untuk menciptakan wahana edukatif yang sehat baik. “Kami juga akan membangun
pojok bermain masyarakat yang berada di taman kota dan pojok bermain anak untuk
di setiap sekolah,” ucapnya. (*/*ahm/*pra/ami/iha/CTK) 

Baca Juga :  Pilih Sanksi Sosial karena Tak Bawa Duit

Wajah
Kota Cantik dihiasi dengan taman-taman yang menarik. Salah satunya Taman Pasuk
Kameluh di dekat Jembatan Kahayan. Taman ini, selain sebagai ruang terbuka
publik, juga kerap dijadikan tempat bermain dan belajar bagi generasi masa
depan ibu kota Kalteng.

TAMAN
Tunggal Sangomang, Minggu pagi itu (20/10) terlihat lebih indah. Tawa riang
anak-anak, sejuknya suasana, dan indahnya pemandangan pagi itu menambah
keindahan taman. Pagi itu, KOTI Palangka Raya bersama dengan An-Nahl Community,
RSI PKU Muhammadiyah, dan Komunitas Cinta Anak mengenalkan anak-anak dengan
permainan tradisional.

Mereka,
memanfaatkan ruang terbuka publik dan ruang terbuka hijau ini untuk membiasakan
anak-anak bermain permainan tradisional. Sekretaris Umum KOTI Indrianto Arif
Ramadana mengatakan, melalui kegiatan kali ini dapat mengangkat harkat dan
martabat bangsa budaya melalui permainan tradisional “Kami juga ingin agar
anak-anak dapat terlepas dari ketergantungan gadget yang berdampak negatif
seperti anak kurang gerak dan kurang berjiwa sosial,” katanya yang juga
merupakan dosen di Universitas Palangka Raya ini.

Baca Juga :  Ben Brahim : Kita Pertahankan Silahturahmi,Tetap Semangat Membangun Ka

Untuk
jenis permainan tradisional yang dikenalkan ada 30 jenis yang dengan alat
terdiri dari  enggrang, bakiak, ular
tangga, engkle, lari balok, enggrang batok, cuilan, ceplokan, yoyo, gasing dan
congklak yang tanpa alat terdiri dari gobak sodor, kuda pelana, ular naga
panjang. Pihaknya berharap, kegiatan ini dapat dukungan dari pemko dan para
pejabat lainnya.

Selain
bermain, anak-anak juga diajak senam, dan belajar cuci tangan pakai sabun. Tak
hanya itu, pojok bercerita juga ada. Anak-anak juga diajak untuk peduli
lingkungan dengan memungut sampah. Katanya, pihaknya juga menggandeng dosen UPR
untuk menciptakan wahana edukatif yang sehat baik. “Kami juga akan membangun
pojok bermain masyarakat yang berada di taman kota dan pojok bermain anak untuk
di setiap sekolah,” ucapnya. (*/*ahm/*pra/ami/iha/CTK) 

Baca Juga :  Pilih Sanksi Sosial karena Tak Bawa Duit

Terpopuler

Artikel Terbaru