29.4 C
Jakarta
Wednesday, April 9, 2025

Melibatkan 1.208 Orang, BPDASHL Kahayan Targetkan 800 Hektare Padat Ka

PALANGKA RAYA,
KALTENGPOS.CO-
Pandemi Covid-19 secara nyata telah
memengaruhi kehidupan sosial dan perekonomian masyarakat. Pemerintah telah mengambil kebijakan dan
langkah-langkah luar biasa di bidang keuangan negara dalam rangka penyelamatan
kesehatan dan perekonomian nasional melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional
(PEN).

“Salah
satu program PEN di bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan
adalah
Program Padat Karya Penanaman Mangrove,” kata
Kepala Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Kahayan, Ir.
Supriyanto Sukmo Sejati, MSi
kepada kaltengpos.co, Rabu (23/9).

Supriyanto menjelaskan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan pemberdayaan
masyarakat dengan skema Padat Karya Mangrove sebagai bagian dari upaya
penanganan masalah sosial ekonomi
, melalui
stimulus ekonomi bagi masyarakat yang terdampak pandemi covid-19.

“Tujuannya adalah terlaksananya kebijakan percepatan pemulihan ekosistem
mangrove dan perekonomian nasional melalui padat karya penanaman mangrove pada
masyarakat terdampak Covid-19
,” jelasnya.

Baca Juga :  Melalui P2M, Ini Hasil Kinerja BNNK Kota Palangka Raya di Tahun 2020

Supriyanto
menuturkan,
Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan
Lindung (BPDASHL) Kahayan
, sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) KLHK di Kalimantan Tengah,
menargetkan Program Padat Karya Mangrove pada tahun 2020 ini seluas
800 hektar
e,
yang tersebar di Kabupaten Pulang Pisau, Kotawaringin Timur
(Kotim), Kotawaringin Barat (Kobar), Seruyan dan Sukamara.
Kegiatan Padat Karya ini melibatkan 1
.208 orang yang tergabung
dalam 33 Kelompok Tani.

Tahapan
kegiatan yang sudah dilaksanakan
ujar Supriyanto
antara lain  
sosialisasi,koordinasi, pengukuran lokasi, penyusunan rancangan teknis dan persiapan lapangan. Sosialisasi kepada masyarakat diantaranya
perangkat desa dan pemerintah daerah/dinas terkait telah dilaksanakan oleh
BPDASHL Kahayan
, bersama Dinas Lingkungan Hidup, PUPR dan Dinas Perikanan Kabupaten
setempat.

Baca Juga :  Kekhawatiran Bupati Terjadi, Lahan di Kompleks Perkantoran Berkobar

Kesediaan
masyarakat mengikuti program padat karya
tambah Supriyanto,
diwujudkan melalui pembentukan kelompok-kelompok tani. Selanjutnya dilakukan persiapan
lapangan berupa pembuatan bibit atau pengambilan propagul, dan pembuatan ajir
tanaman. Kegiatan penanaman oleh kelompok tani direncanakan selesai pada akhir
bulan November 2020.

Supriyanto berharap, kegiatan
rehabilitasi mangrove melalui pemberdayaan masyarakat
tersebut,
dapat meningkatkan pendapatan kelompok tani dan masyarakat
sekitar, baik dari sisi upah maupun penyediaan bibit
.
Karena seluruh bahan dan tenaga kerja menggunakan potensi yang ada di
sekitar lokasi.

“Selain keberhasilan rehabilitasi mangrove seluas 800
hektare dan peningkatkan kesejahteraan
masyarakat sekitar,
maka diharapkan pula terjaganya kawasan pantai dari bahaya abrasi dan intrusi
air laut,” ucapnya.

PALANGKA RAYA,
KALTENGPOS.CO-
Pandemi Covid-19 secara nyata telah
memengaruhi kehidupan sosial dan perekonomian masyarakat. Pemerintah telah mengambil kebijakan dan
langkah-langkah luar biasa di bidang keuangan negara dalam rangka penyelamatan
kesehatan dan perekonomian nasional melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional
(PEN).

“Salah
satu program PEN di bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan
adalah
Program Padat Karya Penanaman Mangrove,” kata
Kepala Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Kahayan, Ir.
Supriyanto Sukmo Sejati, MSi
kepada kaltengpos.co, Rabu (23/9).

Supriyanto menjelaskan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan pemberdayaan
masyarakat dengan skema Padat Karya Mangrove sebagai bagian dari upaya
penanganan masalah sosial ekonomi
, melalui
stimulus ekonomi bagi masyarakat yang terdampak pandemi covid-19.

“Tujuannya adalah terlaksananya kebijakan percepatan pemulihan ekosistem
mangrove dan perekonomian nasional melalui padat karya penanaman mangrove pada
masyarakat terdampak Covid-19
,” jelasnya.

Baca Juga :  Melalui P2M, Ini Hasil Kinerja BNNK Kota Palangka Raya di Tahun 2020

Supriyanto
menuturkan,
Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan
Lindung (BPDASHL) Kahayan
, sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) KLHK di Kalimantan Tengah,
menargetkan Program Padat Karya Mangrove pada tahun 2020 ini seluas
800 hektar
e,
yang tersebar di Kabupaten Pulang Pisau, Kotawaringin Timur
(Kotim), Kotawaringin Barat (Kobar), Seruyan dan Sukamara.
Kegiatan Padat Karya ini melibatkan 1
.208 orang yang tergabung
dalam 33 Kelompok Tani.

Tahapan
kegiatan yang sudah dilaksanakan
ujar Supriyanto
antara lain  
sosialisasi,koordinasi, pengukuran lokasi, penyusunan rancangan teknis dan persiapan lapangan. Sosialisasi kepada masyarakat diantaranya
perangkat desa dan pemerintah daerah/dinas terkait telah dilaksanakan oleh
BPDASHL Kahayan
, bersama Dinas Lingkungan Hidup, PUPR dan Dinas Perikanan Kabupaten
setempat.

Baca Juga :  Kekhawatiran Bupati Terjadi, Lahan di Kompleks Perkantoran Berkobar

Kesediaan
masyarakat mengikuti program padat karya
tambah Supriyanto,
diwujudkan melalui pembentukan kelompok-kelompok tani. Selanjutnya dilakukan persiapan
lapangan berupa pembuatan bibit atau pengambilan propagul, dan pembuatan ajir
tanaman. Kegiatan penanaman oleh kelompok tani direncanakan selesai pada akhir
bulan November 2020.

Supriyanto berharap, kegiatan
rehabilitasi mangrove melalui pemberdayaan masyarakat
tersebut,
dapat meningkatkan pendapatan kelompok tani dan masyarakat
sekitar, baik dari sisi upah maupun penyediaan bibit
.
Karena seluruh bahan dan tenaga kerja menggunakan potensi yang ada di
sekitar lokasi.

“Selain keberhasilan rehabilitasi mangrove seluas 800
hektare dan peningkatkan kesejahteraan
masyarakat sekitar,
maka diharapkan pula terjaganya kawasan pantai dari bahaya abrasi dan intrusi
air laut,” ucapnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru