PALANGKA RAYA – Hingga saat ini,
angka stunting di Kalimantan Tengah masih termasuk tertinggi di Indonesia. Oleh
karena itu, Anggota DPRD Kalteng Jainuddin Karim mengingatkan dan meminta
pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, lebih serius menangani hal
tersebut.
Sebab menurut
Jainudin, stunting sangat berdampak bagi perkembangan generasi Kalteng di masa
akan datang. Jika tidak ditangani serius, maka hampir bisa dipastikan upaya menciptakan
sumber daya manusia (SDM) Kalteng yang sehat dan unggul pun sulit tercapai.
“Menang anak-anak
yang mengalami stunting memang tidak terlihat seketika. Dampaknya pun tidak
terlihat saat ini. Tapi setelah remaja dan dewasa baru terlihat. Hal ini yang
mengakibatkan stunting masalah penting,” ucapnya, Kamis (21/11/2019).
Dampak stunting
juga membuat rendahnya kualitas SDM pada saat usia produktif. Alhasil,
ketidakseriusan penanganan stunting sejak dini, dapat membuat masalah di masa
yang akan datang. Sebab, stunting membuat kognitif lemah, psikomotorik
terhambat, kesulitan menguasai sains dan berprestasi dalam olahraga. Mudah
terkena penyakit degeneratif atau penyakit yang terus menerus datang seiring
bertambahnya usia.
“Itulah alasan
kami DPRD Kalteng memberikan perhatian dan terus mengingatkan pemda agar lebih
serius menangani dan mencegah stunting,” kata dia.
Wakil rakyat
Kalteng dari daerah pemilihan II meliputi Kabupaten Kotawaringin Timur dan
Seruyan itu mengaku sedih dengan masih tingginya angka stunting di provinsi
ini. Parahnya lagi, Kabupaten Kotawaringin Timur yang diwakilinya merupakan
salah satu tertinggi jumlah penderita stunting.
“Saya minta
pemkab Kotawaringin Timur harus lebih serius dan optimal menangani stunting.
Ingat, pencegahan dan pengendalian stunting itu merupakan investasi jangka
panjang yang hasilnya pasti menguntungkan pembangunan daerah di masa
mendatang,” pungkasnya.
Berdasarkan data
Dinas Kesehatan Kalteng, tidak ada satupun kabupaten/kota di provinsi itu
terbebas dari stunting. Bahkan angka rata-rata tiap kabupaten/kota diatas 22-34
persen dari jumlah anak yang ada wilayah setempat mengalami stunting. (arj/nto)