30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Rahasia di Balik Disiplin dan Ketegasan Edy Pratowo

NAMA H. Edy Pratowo
S.sos., MM mulai ramai disebut-sebut oleh berbagai kalangan masyarakat di
Provinsi Kalimantan Tengah. Gambar Edy Pratowo yang merupakan pejabat Bupati
Pulang Pisau itu pun beberapa pekan terakhir, banyak bertebaran di media
sosial, baik facebook maupun instagram.

Hal itu karena orang nomor satu di Kabupaten
Pulang Pisau itu telah resmi mendaftar sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur Kalteng mendampingi sang petahana Sugianto Sabran di pemilihan Kepala Daerah
Kalteng tahun 2020. Alhasil, pendaftaran dirinya yang berpasangan dengan
Gubernur Kalteng periode 2016-2021 itupun membuat banyak kalangan penasaran
dengan latarbelakangnya, termasuk rahasia kedisiplinan dan ketegasannya saat menjadi
anggota DPRD Kapuas, Ketua DPRD Pulang Pisau, Wakil Bupati Pulang Pisau hingga
Bupati dua periode.

Setelah ditelusuri, ternyata Edy
Pratowo yang dilahirkan di Palangka Raya dan dibesarkan di lingkungan keluarga TNI,
bahkan sebagian besar saudaranya saat ini tergabung dalam kesatuan TNI maupun
Polri. Di mana sang ayah merupakan 
Purnawirawan TNI berpangkat Kapten Cpl
Soeyono dan sang ibu bernama

Suyani.

Politisi handal dari Partai Golongan Karya
tersebut terdiri dari enam bersaudara. 
Tiga diantaranya berprofesi sebagai
tentara, satu orang polisi dan seorang lagi aparatur sipil negara (ASN), sehingga
terlihat jelas bahwa ketegasan dan kedisiplinan tersebut benar-benar dipengaruhi
dari lingkungan TNI.

Adapun saudara-saudara Edy Pratowo yakni
Mayor Infantri Yedi Yulianto yang 
berdinas di Badan Intelijen Negara (BIN)
wilayah Kalimantan Selatan, Deni Widaharni SE MAB bekerja sebagai Kadis Pemberdayaan
Masyarakat Desa di Pemkab Pulang Pisau, Letkol Arh Dekki Widiatmoko ST MTr T
berdinas sebagai Kepala Program Studi Tehnik Elkasista Poltekad, Mayor Arh Heri
Nugroho Amd STr berdinas di Dislibang TNI di Bandung, dan Kombes Pol Jemi
Junaidi, SiK.MM sebagai Ka SPN Polda Sulawesi

Baca Juga :  PT Korintiga Hutani Peduli Korban Banjir Aruta

Tenggara.

Perjalanan karir politik Edy juga
bukan kaleng-kaleng atau karbitan, sebab pertama 
kali ia dipercaya menjadi Anggota DPRD
Kabupaten Kapuas periode 1999- 
2003, Ketua DPRD Pulang Pisau periode 2003-2008,
Wakil Bupati Pulang Pisau 
periode 2008-2013 dan Bupati Pulang Pisau
periode 2013-hingga saat ini, sering 
mendapat nasehat dari orang tua dan saudara-saudaranya
agar menjaga nama 
baik keluarga, memimpin secara adil,
tulus serta bermanfaat bagi banyak orang.

“Jadi, saya dari dulu sampai sekarang,
tidak mau neko-neko (berbuat yang 
aneh-aneh). Saya menjalankan tugas berdasarkan
aturan dan harus benar-benar

bermanfaat bagi banyak orang. Saya tidak
ingin membuat malu nama keluarga,” kata suami dari Hj Nunu Adriani SE MPd itu.

Berkat disiplin dan ketegasan ala tentara
serta diikuti dengan dedikasi yang tinggi, Edy Pratowo pun mampu dan berhasil
membuat tata kelola asset di Kabupaten Pulang menjadi lebih baik, meraih Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP) empat kali secara berturut-turut dari Badan Pemeriksa
Keuangan Republik Indonesia (BPK RI).

Dan, selama memimpin Kabupaten Pulang
Pisau, Edy Pratowo bahkan membangun infrastruktur jalan dan jembatan dengan
kondisi mantap dan baik sepanjang 1.179,667 kilometer, serta irigasi sepanjang
270 Kilometer. Tingkat kepedulian ayah dari tiga anak itu terhadap masyarakat
adat juga sangat tinggi. Hal itu dibuktikan dengan telah ditetapkannya Pulau
Barasak di Desa Pilang, Kecamatan Jabiren Raya pada tahun 2019 menjadi hutan
adat dengan luas areal 102 hektare.

Baca Juga :  Tampilkan Program Unggulan Kesenian Khas Daerah Kalteng

“Setahu saya, hutan adat yang ada di Pulang
Pisau ini masih satu-satunya di 
Provinsi Kalteng sampai saat ini.
Setahu saya ya,” kata Edy Pratowo.

Sementara untuk mendukung program Pusat
Ketahanan Nasional (food Estate) di Kabupaten Pulang Pisau, Edy Pratowo
berhasil melakukan intensifikasi lahan eksisting seluas 10 ribu hektar (Ha),
optimalisasi lahan non existing seluas 19.950 Ha, serta potensi perluasan lahan
pertanian seluas 11.509 Ha dan luas HTR 1.912 Ha.

“Pada tahun 2017 kami memperoleh penghargaan
Satya Lencana Wirakarya karena berhasil meningkatkan produksi padi di atas 5
persen,” kata Edy Pratowo.

Sementara itu, respon Abang Edy
Pratowo, Dekki Widiatmoko ST MTr T ketika 
ditanyakan terkait dengan pencalonan adiknya
sebagai Wakil Gubernur Kalteng 
mendampingi H Sugianto Sabran, tentu mendoakan
yang terbaik. 
“Sebagai keluarga tentu memberikan semangat
dan dorongan kepada saudara 
kami, meski tidak bisa berbuat banyak,
tapi minimal doa adalah motivasi utama 
untuk Edy Pratowo” kata Dekki.

Oleh sebab itu, Dekki berpesan agar nantinya
Edy Pratowo harus terus menjaga 
kesehatan dan amanah, serta tidak boleh
melupakan asal usul dari mana dirinya berasal. 
“Dia harus terus menjaga hubungan baik
dengan semua lapisan Masyarakat 
serta menjadi pemimpin yang baik dan amanah
serta mengayomi seluruh lapisan 
masyarakat,” Apabila kepercayaan diberikan kepada
Nya. demikian. 

NAMA H. Edy Pratowo
S.sos., MM mulai ramai disebut-sebut oleh berbagai kalangan masyarakat di
Provinsi Kalimantan Tengah. Gambar Edy Pratowo yang merupakan pejabat Bupati
Pulang Pisau itu pun beberapa pekan terakhir, banyak bertebaran di media
sosial, baik facebook maupun instagram.

Hal itu karena orang nomor satu di Kabupaten
Pulang Pisau itu telah resmi mendaftar sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur Kalteng mendampingi sang petahana Sugianto Sabran di pemilihan Kepala Daerah
Kalteng tahun 2020. Alhasil, pendaftaran dirinya yang berpasangan dengan
Gubernur Kalteng periode 2016-2021 itupun membuat banyak kalangan penasaran
dengan latarbelakangnya, termasuk rahasia kedisiplinan dan ketegasannya saat menjadi
anggota DPRD Kapuas, Ketua DPRD Pulang Pisau, Wakil Bupati Pulang Pisau hingga
Bupati dua periode.

Setelah ditelusuri, ternyata Edy
Pratowo yang dilahirkan di Palangka Raya dan dibesarkan di lingkungan keluarga TNI,
bahkan sebagian besar saudaranya saat ini tergabung dalam kesatuan TNI maupun
Polri. Di mana sang ayah merupakan 
Purnawirawan TNI berpangkat Kapten Cpl
Soeyono dan sang ibu bernama

Suyani.

Politisi handal dari Partai Golongan Karya
tersebut terdiri dari enam bersaudara. 
Tiga diantaranya berprofesi sebagai
tentara, satu orang polisi dan seorang lagi aparatur sipil negara (ASN), sehingga
terlihat jelas bahwa ketegasan dan kedisiplinan tersebut benar-benar dipengaruhi
dari lingkungan TNI.

Adapun saudara-saudara Edy Pratowo yakni
Mayor Infantri Yedi Yulianto yang 
berdinas di Badan Intelijen Negara (BIN)
wilayah Kalimantan Selatan, Deni Widaharni SE MAB bekerja sebagai Kadis Pemberdayaan
Masyarakat Desa di Pemkab Pulang Pisau, Letkol Arh Dekki Widiatmoko ST MTr T
berdinas sebagai Kepala Program Studi Tehnik Elkasista Poltekad, Mayor Arh Heri
Nugroho Amd STr berdinas di Dislibang TNI di Bandung, dan Kombes Pol Jemi
Junaidi, SiK.MM sebagai Ka SPN Polda Sulawesi

Baca Juga :  PT Korintiga Hutani Peduli Korban Banjir Aruta

Tenggara.

Perjalanan karir politik Edy juga
bukan kaleng-kaleng atau karbitan, sebab pertama 
kali ia dipercaya menjadi Anggota DPRD
Kabupaten Kapuas periode 1999- 
2003, Ketua DPRD Pulang Pisau periode 2003-2008,
Wakil Bupati Pulang Pisau 
periode 2008-2013 dan Bupati Pulang Pisau
periode 2013-hingga saat ini, sering 
mendapat nasehat dari orang tua dan saudara-saudaranya
agar menjaga nama 
baik keluarga, memimpin secara adil,
tulus serta bermanfaat bagi banyak orang.

“Jadi, saya dari dulu sampai sekarang,
tidak mau neko-neko (berbuat yang 
aneh-aneh). Saya menjalankan tugas berdasarkan
aturan dan harus benar-benar

bermanfaat bagi banyak orang. Saya tidak
ingin membuat malu nama keluarga,” kata suami dari Hj Nunu Adriani SE MPd itu.

Berkat disiplin dan ketegasan ala tentara
serta diikuti dengan dedikasi yang tinggi, Edy Pratowo pun mampu dan berhasil
membuat tata kelola asset di Kabupaten Pulang menjadi lebih baik, meraih Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP) empat kali secara berturut-turut dari Badan Pemeriksa
Keuangan Republik Indonesia (BPK RI).

Dan, selama memimpin Kabupaten Pulang
Pisau, Edy Pratowo bahkan membangun infrastruktur jalan dan jembatan dengan
kondisi mantap dan baik sepanjang 1.179,667 kilometer, serta irigasi sepanjang
270 Kilometer. Tingkat kepedulian ayah dari tiga anak itu terhadap masyarakat
adat juga sangat tinggi. Hal itu dibuktikan dengan telah ditetapkannya Pulau
Barasak di Desa Pilang, Kecamatan Jabiren Raya pada tahun 2019 menjadi hutan
adat dengan luas areal 102 hektare.

Baca Juga :  Tampilkan Program Unggulan Kesenian Khas Daerah Kalteng

“Setahu saya, hutan adat yang ada di Pulang
Pisau ini masih satu-satunya di 
Provinsi Kalteng sampai saat ini.
Setahu saya ya,” kata Edy Pratowo.

Sementara untuk mendukung program Pusat
Ketahanan Nasional (food Estate) di Kabupaten Pulang Pisau, Edy Pratowo
berhasil melakukan intensifikasi lahan eksisting seluas 10 ribu hektar (Ha),
optimalisasi lahan non existing seluas 19.950 Ha, serta potensi perluasan lahan
pertanian seluas 11.509 Ha dan luas HTR 1.912 Ha.

“Pada tahun 2017 kami memperoleh penghargaan
Satya Lencana Wirakarya karena berhasil meningkatkan produksi padi di atas 5
persen,” kata Edy Pratowo.

Sementara itu, respon Abang Edy
Pratowo, Dekki Widiatmoko ST MTr T ketika 
ditanyakan terkait dengan pencalonan adiknya
sebagai Wakil Gubernur Kalteng 
mendampingi H Sugianto Sabran, tentu mendoakan
yang terbaik. 
“Sebagai keluarga tentu memberikan semangat
dan dorongan kepada saudara 
kami, meski tidak bisa berbuat banyak,
tapi minimal doa adalah motivasi utama 
untuk Edy Pratowo” kata Dekki.

Oleh sebab itu, Dekki berpesan agar nantinya
Edy Pratowo harus terus menjaga 
kesehatan dan amanah, serta tidak boleh
melupakan asal usul dari mana dirinya berasal. 
“Dia harus terus menjaga hubungan baik
dengan semua lapisan Masyarakat 
serta menjadi pemimpin yang baik dan amanah
serta mengayomi seluruh lapisan 
masyarakat,” Apabila kepercayaan diberikan kepada
Nya. demikian. 

Terpopuler

Artikel Terbaru