27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Lima Titik Terendam, Motor Naik Kelotok atau Mobil

PANGKALAN
BUN

Banjir yang melanda di Kotawaringin Barat (Kobar) semakin meluas hingga ke
Jalan raya. Arus lalu lintas terganggu dan membuat para pengendara yang
melintas urung melanjutkan perjalanannya. Hal ini dikarenakan jalan yang
dilalui tergenang air hingga ketinggian mencapai bagian depan kap mobil.
Seperti yang terlihat di jalan menuju Kotawaringin Lama sebanyak lima titik
terendam banjir.

“Kami harus
menggunakan mobil pikap apabila ingin melanjutkan perjalanan dari arah
Kotawaringin Lama menuju Pangkalan Bun. Kami harus membayar Rp10 ribu hingga
Rp50 ribu karena tidak ingin motor kemasukan air,” kata Gandi salah satu
warga.

Kondisi banjir seperti
ini memang sangat kesulitan, karena air mencapai ketinggian paha orang dewasa.
Apalagi kondisi jalan ini banyak yang berlubang, membuat para pengendara
khususnya motor tidak berani melintas. Kalau terpaksa harus menggunakan jasa
kelotok atau pikap. Sedangkan biaya sendiri apabila di lima titik banjir
tentunya cukup menguras biaya.

Baca Juga :  Pencegahan Karhutla Harus Serius

“Kami sendiri
pasrah dengan kondisi seperti ini karena setiap hari harus bolak balik ke
Pangkalan Bun mengantar dagangan. Kami berharap pemerintah bisa segera
melakukan tindakan,”ujarnya.

Sementara itu Ketua
Karang Taruna Kelurahan Baru Muhammad Iksan, tentunya kondisi seperti ini
membuat pengendara khususnya harus mengeluarkan biaya yang cukup banyak.
Lantaran untuk menyeberang harus menggunakan jasa mobil pikap. Untuk itu karang
taruna Kelurahan Baru melakukan aksi swadaya menerjunkan lima unit tossa.
Pihaknya membantu pengendara melintas tanpa dipungut biaya.

“Kami tergerak
membantu pengendara yang melintas banjir,jaraknya cukup lumayan jauh. Kami
gratiskan tanpa mematok harga,”ungkapnya.

PANGKALAN
BUN

Banjir yang melanda di Kotawaringin Barat (Kobar) semakin meluas hingga ke
Jalan raya. Arus lalu lintas terganggu dan membuat para pengendara yang
melintas urung melanjutkan perjalanannya. Hal ini dikarenakan jalan yang
dilalui tergenang air hingga ketinggian mencapai bagian depan kap mobil.
Seperti yang terlihat di jalan menuju Kotawaringin Lama sebanyak lima titik
terendam banjir.

“Kami harus
menggunakan mobil pikap apabila ingin melanjutkan perjalanan dari arah
Kotawaringin Lama menuju Pangkalan Bun. Kami harus membayar Rp10 ribu hingga
Rp50 ribu karena tidak ingin motor kemasukan air,” kata Gandi salah satu
warga.

Kondisi banjir seperti
ini memang sangat kesulitan, karena air mencapai ketinggian paha orang dewasa.
Apalagi kondisi jalan ini banyak yang berlubang, membuat para pengendara
khususnya motor tidak berani melintas. Kalau terpaksa harus menggunakan jasa
kelotok atau pikap. Sedangkan biaya sendiri apabila di lima titik banjir
tentunya cukup menguras biaya.

Baca Juga :  Pencegahan Karhutla Harus Serius

“Kami sendiri
pasrah dengan kondisi seperti ini karena setiap hari harus bolak balik ke
Pangkalan Bun mengantar dagangan. Kami berharap pemerintah bisa segera
melakukan tindakan,”ujarnya.

Sementara itu Ketua
Karang Taruna Kelurahan Baru Muhammad Iksan, tentunya kondisi seperti ini
membuat pengendara khususnya harus mengeluarkan biaya yang cukup banyak.
Lantaran untuk menyeberang harus menggunakan jasa mobil pikap. Untuk itu karang
taruna Kelurahan Baru melakukan aksi swadaya menerjunkan lima unit tossa.
Pihaknya membantu pengendara melintas tanpa dipungut biaya.

“Kami tergerak
membantu pengendara yang melintas banjir,jaraknya cukup lumayan jauh. Kami
gratiskan tanpa mematok harga,”ungkapnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru