33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Antisipasi Karhutla ! Sudah Dicek, Sumur Bor Bisa Digunakan

PALANGKA RAYA Mobil
Tim Serbu Api Kelurahan (TSAK) Bukit Tunggal berhenti setelah melihat plang
tanda adanya sumur bor. Lokasinya di Jalan Hiu Putih, Kelurahan Bukit Tunggal. Petugas
langsung menurunkan mesin alkon atau mesin pompa air. Mereka berjalan menuju
lokasi sumur bor. Menyeberangi parit. Mengecek kondisi fisik dilanjutkan dengan
mencoba kelaikannya. Slang dipasang, lalu mesin dihidupkan. Sekitar dua menit
kemudian, air keluar dengan derasnya. Setelah selesai di tempat itu, mobil bergerak
lagi. Sekitar kurang lebih 200 meter dari lokasi pertama. Di situ mobil berhenti.
Kali ini lokasi yang dituju petugas cukup jauh, Sekitar 250 meter dari bibir jalan.

Medan jalan yang
dilalui berlumpur. Sebelum masuk ke titik koordinat, dua petugas terlebih
dahulu masuk ke dalam untuk mencari lokasi pasti keberadaan sumur bor. Saat
telah ditemukan, petugas memberi kabar melalui handy talky (HT).

Baca Juga :  CPNS KEMENANG ! Formasi yang Dibuka Sedikit, Menyediakan 51 Kuota

Kemudian tiga petugas
lain menyusul dengan membawa serta alat pompa dan slang air untuk mengecek kelaikan
sumur bor. Hasilnya, dipastikan bisa digunakan.

Ketua TSAK Bukit
Tunggal I Wayan Bimoseno mengatakan, pihaknya melakukan pengecekan sumur bor di
wilayah kerjanya sebagai langkah antisipasi menghadapi karhutla. Sumur bor ini
menjadi sarana untuk mengoptimalkan langkah pencegahan seperti pembasahan lahan
gambut maupun upaya pemadaman jika terjadi kebakaran lahan.

“Untuk Kelurahan
Bukit Tunggal sudah ada 17 sumur bor yang kami cek. Semuanya dalam kondisi bagus
(berfungsi). Air yang keluar pun  lancar,” ungkapnya kepada Kalteng Pos.

Memang ada beberapa ditemukan
dalam kondisi rusak. Akan tetapi, sudah ditangani pihaknya. Selain mengecek
sumur bor, juga dilakukan sosialisasi kepada masyarakat di sekitar lokasi
pengecekan.

Baca Juga :  Perlu Dikaji Lagi, Wacana Pemberlakukan New Normal di Kota Cantik

“Kami beri
sosialisasi sekaligus imbauan untuk warga agar tidak membakar lahan. Karena
jika mereka membuka lahan dengan cara dibakar, itu ada sanksi hukum pidananya
sebagaimana yang tertera,” katanya.

Sementara itu, Lurah
Bukit Tunggal Heri Fauzi yang memimpin rombongan membenarkan bahwa pihaknya telah
melakukan pengecekan titik-titik sumur bor di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal.

Pihak kelurahan sudah
membangun sepuluh titik sumur bor, sementara sekitar 50 titik dibangun oleh Dinas
Lingkungan hidup (DLH) Provinsi Kalteng bekerja sama dengan TSAK Bukit Tunggal.

Lebih lanjut dikatakannya,
di beberapa titik yang sudah dicek pihaknya, sumur bor masih berfungsi. Ia pun berharap
agar sumur bor yang dibangun di lokasi lain yang belum sempat dipantau pihaknya
dalam kondisi baik dan berfungsi.

PALANGKA RAYA Mobil
Tim Serbu Api Kelurahan (TSAK) Bukit Tunggal berhenti setelah melihat plang
tanda adanya sumur bor. Lokasinya di Jalan Hiu Putih, Kelurahan Bukit Tunggal. Petugas
langsung menurunkan mesin alkon atau mesin pompa air. Mereka berjalan menuju
lokasi sumur bor. Menyeberangi parit. Mengecek kondisi fisik dilanjutkan dengan
mencoba kelaikannya. Slang dipasang, lalu mesin dihidupkan. Sekitar dua menit
kemudian, air keluar dengan derasnya. Setelah selesai di tempat itu, mobil bergerak
lagi. Sekitar kurang lebih 200 meter dari lokasi pertama. Di situ mobil berhenti.
Kali ini lokasi yang dituju petugas cukup jauh, Sekitar 250 meter dari bibir jalan.

Medan jalan yang
dilalui berlumpur. Sebelum masuk ke titik koordinat, dua petugas terlebih
dahulu masuk ke dalam untuk mencari lokasi pasti keberadaan sumur bor. Saat
telah ditemukan, petugas memberi kabar melalui handy talky (HT).

Baca Juga :  CPNS KEMENANG ! Formasi yang Dibuka Sedikit, Menyediakan 51 Kuota

Kemudian tiga petugas
lain menyusul dengan membawa serta alat pompa dan slang air untuk mengecek kelaikan
sumur bor. Hasilnya, dipastikan bisa digunakan.

Ketua TSAK Bukit
Tunggal I Wayan Bimoseno mengatakan, pihaknya melakukan pengecekan sumur bor di
wilayah kerjanya sebagai langkah antisipasi menghadapi karhutla. Sumur bor ini
menjadi sarana untuk mengoptimalkan langkah pencegahan seperti pembasahan lahan
gambut maupun upaya pemadaman jika terjadi kebakaran lahan.

“Untuk Kelurahan
Bukit Tunggal sudah ada 17 sumur bor yang kami cek. Semuanya dalam kondisi bagus
(berfungsi). Air yang keluar pun  lancar,” ungkapnya kepada Kalteng Pos.

Memang ada beberapa ditemukan
dalam kondisi rusak. Akan tetapi, sudah ditangani pihaknya. Selain mengecek
sumur bor, juga dilakukan sosialisasi kepada masyarakat di sekitar lokasi
pengecekan.

Baca Juga :  Perlu Dikaji Lagi, Wacana Pemberlakukan New Normal di Kota Cantik

“Kami beri
sosialisasi sekaligus imbauan untuk warga agar tidak membakar lahan. Karena
jika mereka membuka lahan dengan cara dibakar, itu ada sanksi hukum pidananya
sebagaimana yang tertera,” katanya.

Sementara itu, Lurah
Bukit Tunggal Heri Fauzi yang memimpin rombongan membenarkan bahwa pihaknya telah
melakukan pengecekan titik-titik sumur bor di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal.

Pihak kelurahan sudah
membangun sepuluh titik sumur bor, sementara sekitar 50 titik dibangun oleh Dinas
Lingkungan hidup (DLH) Provinsi Kalteng bekerja sama dengan TSAK Bukit Tunggal.

Lebih lanjut dikatakannya,
di beberapa titik yang sudah dicek pihaknya, sumur bor masih berfungsi. Ia pun berharap
agar sumur bor yang dibangun di lokasi lain yang belum sempat dipantau pihaknya
dalam kondisi baik dan berfungsi.

Terpopuler

Artikel Terbaru