31.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

OJK-Pemerintah Harus Bersinergi Menggerakkan UMKM di Kalteng

PALANGKA RAYA-Kepala
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi dijabat oleh Otto Fitriandy. Ditandai dengan
pelantikan oleh Komisaris OJK Pusat Tirta Segara, di Aula Eka Hapakat Kantor
Gubernur Kalteng, Senin (20/1).

Gubernur Kalteng H
Sugianto Sabran mengapresiasi pelantikan tersebut. Gubernur pun berharap agar
OJK dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng terus bersinergi, khususnya dalam
meningkatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kalteng.

“OJK dan pemerintah kan
saling berhubungan. Kami harap kesinergisan Pemprov Kalteng dan OJK ini dapat
menggerakkan UMKM di Kalteng,” katanya saat diwawancarai usai pelantikan di
Aula Eka Hapakat, Kantor Gubernur Kalteng, Senin (20/1).

Diungkapkannya, dengan
bergeraknya UMKM, maka geliat perekonomian dapat menyebar hingga seluruh
lapisan masyarakat, bukan hanya pada kalangan perusahaan. Meningkatkan UMKM
juga harus diiringi dengan pembinaan para pelaku usaha.

Baca Juga :  Awasi Lingkungan Sekitar

“Para pelaku UMKM ini
harus dibina terus. Saya selaku gubernur ingin ada penyaluran dana di salah
satu bank untuk UMKM. Akan tetapi, mereka (UMKM, red) harus dibina secara
serius, jangan sepenggal-sepenggal,” ungkapnya kepada media.

Pasalnya, pihaknya
selaku kepala daerah di Kalteng ini ingin agar UMKM di Kalteng dapat berkembang
dan maju sebagaimana pada daerah lain, seperti di Pulau Jawa. Pada akhirnya,
lanjutnya, UMKM ini mampu berdaya saing dengan daerah lain.

Hati-Hati Investasi
Bodong

Sementara itu, gubernur
juga mengimbau agar masyarakat Kalteng tidak mudah menanamkan investasi kepada
pihak yang kredibilitasnya diragukan atau dapat dikatakan sebagai investasi
bodong. Jangan sampai masyarakat tergiur akan keuntungan besar sesaat. Harus lebih
berhati-hati dalam menginvestasikan uang.

“Tidak hanya uang, bisa
saja investasi properti yang lain seperti perumahan,” tegasnya.

Baca Juga :  Terus Tekan Penyebaran Covid-19, Polda Kalteng Kembali Bagikan Ribuan

Hal ini pun dibenarkan
dan dipertegas oleh Komisaris OJK Pusat Tirta Segara. Selama ini pihaknya terus
melakukan pengawasan. Pasalnya, pada 2019 lalu pihaknya sudah menutup 1.494
peminjaman online atau yang disebut fintech.

“Jadi, setiap bulan kami
menutup lebih dari seratus fintech. Saya minta agar masyarakat, apabila
berhubungan dengan peminjaman uang online, sebaiknya dicek terlebih dahulu ke
OJK. Saat ini hanya ada 160 lembaga fintech yang terdaftar di OJK,” tegasnya.

Tirta juga menyinggung soal investasi. Pihaknya
mengimbau masyarakat Kalteng agar berhati-hati terhadap lembaga-lembaga yang
menawarkan bagi hasil cukup tinggi. OJK membuka pintu kepada masyarakat yang hendak
mengetahui lembaga-lembaga investasi yang sudah terdaftar. “Tahun ini saja kami
sudah menutup 444 lembaga investasi ilegal,” pungkasnya. (abw/ce/ala)

PALANGKA RAYA-Kepala
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi dijabat oleh Otto Fitriandy. Ditandai dengan
pelantikan oleh Komisaris OJK Pusat Tirta Segara, di Aula Eka Hapakat Kantor
Gubernur Kalteng, Senin (20/1).

Gubernur Kalteng H
Sugianto Sabran mengapresiasi pelantikan tersebut. Gubernur pun berharap agar
OJK dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng terus bersinergi, khususnya dalam
meningkatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kalteng.

“OJK dan pemerintah kan
saling berhubungan. Kami harap kesinergisan Pemprov Kalteng dan OJK ini dapat
menggerakkan UMKM di Kalteng,” katanya saat diwawancarai usai pelantikan di
Aula Eka Hapakat, Kantor Gubernur Kalteng, Senin (20/1).

Diungkapkannya, dengan
bergeraknya UMKM, maka geliat perekonomian dapat menyebar hingga seluruh
lapisan masyarakat, bukan hanya pada kalangan perusahaan. Meningkatkan UMKM
juga harus diiringi dengan pembinaan para pelaku usaha.

Baca Juga :  Awasi Lingkungan Sekitar

“Para pelaku UMKM ini
harus dibina terus. Saya selaku gubernur ingin ada penyaluran dana di salah
satu bank untuk UMKM. Akan tetapi, mereka (UMKM, red) harus dibina secara
serius, jangan sepenggal-sepenggal,” ungkapnya kepada media.

Pasalnya, pihaknya
selaku kepala daerah di Kalteng ini ingin agar UMKM di Kalteng dapat berkembang
dan maju sebagaimana pada daerah lain, seperti di Pulau Jawa. Pada akhirnya,
lanjutnya, UMKM ini mampu berdaya saing dengan daerah lain.

Hati-Hati Investasi
Bodong

Sementara itu, gubernur
juga mengimbau agar masyarakat Kalteng tidak mudah menanamkan investasi kepada
pihak yang kredibilitasnya diragukan atau dapat dikatakan sebagai investasi
bodong. Jangan sampai masyarakat tergiur akan keuntungan besar sesaat. Harus lebih
berhati-hati dalam menginvestasikan uang.

“Tidak hanya uang, bisa
saja investasi properti yang lain seperti perumahan,” tegasnya.

Baca Juga :  Terus Tekan Penyebaran Covid-19, Polda Kalteng Kembali Bagikan Ribuan

Hal ini pun dibenarkan
dan dipertegas oleh Komisaris OJK Pusat Tirta Segara. Selama ini pihaknya terus
melakukan pengawasan. Pasalnya, pada 2019 lalu pihaknya sudah menutup 1.494
peminjaman online atau yang disebut fintech.

“Jadi, setiap bulan kami
menutup lebih dari seratus fintech. Saya minta agar masyarakat, apabila
berhubungan dengan peminjaman uang online, sebaiknya dicek terlebih dahulu ke
OJK. Saat ini hanya ada 160 lembaga fintech yang terdaftar di OJK,” tegasnya.

Tirta juga menyinggung soal investasi. Pihaknya
mengimbau masyarakat Kalteng agar berhati-hati terhadap lembaga-lembaga yang
menawarkan bagi hasil cukup tinggi. OJK membuka pintu kepada masyarakat yang hendak
mengetahui lembaga-lembaga investasi yang sudah terdaftar. “Tahun ini saja kami
sudah menutup 444 lembaga investasi ilegal,” pungkasnya. (abw/ce/ala)

Terpopuler

Artikel Terbaru