PALANGKA
RAYA, PROKALTENG.CO- Sedikitnya 24 tenaga pendidik dari enam sekolah SMK di
Kota Palangka Raya, mengikuti pelatihan atau Diklat Budaya Kerja Pendidik.
Kegiatan yang digelar oleh SMKN 3 Palangka Raya itu, dilaksanakan selama dua
hari, Rabu (18/11) dan Kamis (19/11) di aula sekolah yang terletak di Jalan RA
Kartini Palangka Raya.
Menurut
Ketua Panitia Kegiatan, Dewi Lina Widyanti, S.Pd bahwa kegiatan yang digelar
tersebut, merupakan sarana sosialisasi SMKN 3 Palangka Raya sebagai penerima
bantuan pemerintah dalam penguatan budaya kerja di tahun 2020 ini. Selain itu,
dalam laporannya Dewi yang juga Waka Humas sekolah mengatakan bahwa diklat
budaya kerja ini, akan diimbaskan kepada peserta didik dari enam SMK yang
mengikuti kegiatan diklat tersebut.
“Jadi tujuan
diklat ini selain untuk memberikan informasi terkait program penguatan budaya
kerja, sekolah imbas yang saat ini menjadi peserta diklat diharapkan dapat
mengimplementasikan mengenai budaya kerja kepada para peserta didik di
sekolahnya masing-masing,â€ungkapnya kepada prokalteng.co, Jumat (20/11).
Lebih jauh
dirinya menjelaskan, dalam kegiatan diklat budaya kerja yang dibuka oleh Kasi
Kurikulum dan Penilaian, Drs Tasmanudin
mewakili Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah itu, melibatkan dua
narasumber tenaga pendidik SMKN 3 Palangka Raya. Kedua narasumber tersebut, lanjut Dewi
merupakan tenaga pendidik yang telah mengikuti
Bimtek Penguatan Budaya Kerja
oleh Direktorat SMK beberapa waktu sebelumnya.
“Dalam
kegiatan diklat dua hari itu, memiliki enam materi yang dibagi menjadi dua.
Hari pertama fokus pada tiga materi dan tiga materi lainnya di hari
berikutnya,â€katanya.
Salah satu
materi yang disampaikan nara sumber Hadi Susanto, S.Pd adalah membangun tim
kerja sekolah. Dalam materinya, Hadi menyampaikan bahwa penerapan budaya
kerja ini, sebenarnya bukan sesuatu yang baru di dunia pendidikan vokasi, terutama
jenjang SMK. Namun demikian, menurutnya perlu adanya penguatan. Sehingga ke depan output yang dihasilkan betul-betul
sesuai yang diharapkan oleh industri dan dunia kerja (IDUKA).
Salah satu
langkah yang diambil dalam rangka penguatan tersebut, dikatakan adalah adanya
penerapan materi ketarunaan dan kesamaptaan bagi siswa. Hal itu dianggap penting untuk meningkatkan
kedisplinan para siswa SMK untuk menghadapi tantangan di dunia kerja ke
depannya sesuai dengan harapan yang disampaikan oleh IDUKA.
Sementara,
dalam sambutan pembukaan kegiatan diklat tersebut, Kepala SMKN 3 Palangka Raya,
Sri Sundhari, S.Pd, M.Pd menyampaikan dalam persaingan global di era revolusi
industri, Indonesia dihadapkan kepada tantangan penyiapan tenaga kerja trampil,
kompeten yang siap memasuki dunia kerja dan industri. Untuk itu, menurutnya SMK
merupakan salah satu ujung tombak dalam penyiapan tenaga kerja berkarakter
unggul yang bisa dijadikan modal utama untuk kesuksesan masa depan.
“Di dunia usaha dan industri ada lima karakter
kerja yang secara umum perlu ditanamkan kapada peserta didik dan dapat
diaplikasikan pada seluruh kompetensi keahlian. Adalah jujur, disiplin, kerja
keras, tanggung jawab, dan berjiwa wira usaha. Inilah yang akan dikuatkan dalam
budaya kerja untuk peserta didik SMK. Sehingga diharapkan SMK memiliki produk
unggulan yang bisa diserap sesuai kebutuhan dunia kerja atau wira usaha,†beber Sri
Sundhari.