SAMPIT, KALTENGPOS.CO – Calon Bupati Kotim Hj Suprianti Rambat tidak menginginkan di masa pemerintahannya nanti saat diberikan kepercayaan sebagai bupati Kotawaringin Timur, masyarakatnya tidak sejahtera.
“Tujuan saya mencalonkan diri menjadi bupati ingin masyarakat Kotim sejahtera. Kalau saya menjadi bupati Kotim mendatang, maka dengan tegas menolak berbagai macam pengajuan dari perusahaan yang dinilai tidak mensejahterakan masyarakatnya,†tegas perempuan yang akrab dipanggil Bu Rambat, Kamis (19/11). Dia menegaskan, akan memperhatikan hal seperti ini.
Jangan sampai masyarakatnya ibaratkan ayam mati di lumbung padi karena kelaparan. Padahal itu lumbungnya sendiri. Bu Rambat mengungkapkan, dirinya tidak mau ada perusahaan membantu kepentingan pribadi bupati. Tapi kesejahtraan masyarakat Kotim harus diutamakan oleh pihak perusahaan. “Nanti kalau saya jadi bupati akan menginstruskikan kepada seluruh perusahaan di Kotim untuk memperhatikan kesejahteraan masyarakat,†tegasnya.
Calon Bupati Kotim nomor urut 2 tersebut mengaku, sering mendengar keluhan terkait sulitnya mendapatkan lapangan pekerjaan dari masyarakat ketika blusukan ke berbagai wilayah di Kotim. Dia berkomitmen, apabila mendapatkan amanah menjadi bupati Kotim, penyerapan tenaga kerja akan ditingkatkan. Hal ini terkait bagaimana caranya agar perusahaan memberikan lowongan pekerjaan bagi masyarakat.
Paslon berjargon “Peduli dan Merakyat†tersebut menambahkan, apabila perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja nantinya akan diintervensi oleh pemerintah kabupaten untuk menerapkan perbandingan 70-30 persen serapan apabila membuka lowongan pencarian tenaga kerja.
“Akan kita batasi perusahaan yang ada di Kotim untuk menyerap tenaga kerja yang berasal dari luar Kotim. Artinya 30 persen dari tenaga kerja yang direkrut boleh dari luar, akan tetapi 70 persennya wajib masyarakat Kotim,†tegasnya.
Hj Suprianti Rambat yang maju sebagai calon bupati berpasangan dengan calon wakil bupati Muhammad Arsyad tersebut menambahkan, kalau dibilang perusahaan butuh karyawan yang memiliki skill, masyarakat dan pemerintah Kotim sudah memberikan lahan untuk perusahaan, maka harus diperhatikan putra daerah.
“Didiklah masyarakat Kotim sampai memiliki skill supaya bisa bekerja di perusahaan,†pungkasnya.