25.8 C
Jakarta
Thursday, April 25, 2024

Pasien Penderita ISPA Mengalami Peningkatan Cukup Signifikan

PALANGKA
RAYA
-Hujan
deras mengguyur Kota PalangkaRaya tadi malam, diyakini mampu memadamkan
karhutla dan menghilangkan kabut asap. Akan tetapi, akibat terpapar kabut asap
beberapa pekan ini, jumlah penderita infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) meningkat
100 persen.

“Itu hasil sensus
harian kami. Bulan Juni naik 100 persen dan Agustus juga naik 100 persen.
Padahal bulan sebelumnya hanya terdata yang rawat jalan 34 pasien dan rawat
inap 10 pasien,” kata Direktur RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya, drg Yayu
Indriyati, ketika diwawancarai awak media di gedung DPRD Kalteng, Senin (19/8).

Menurutnya, pasien
penderita ISPA mengalami peningkatan cukup signifikan. Bahkan, pihaknya cukup terkejut
dengan jumlah pasien berdasarkan data yang diterima.

Baca Juga :  6 Anggota Polisi Terpapar Covid-19 Dinyatakan Sembuh, 2 Lagi Justru Po

“Jumlah penderita ISPA
bukan hanya anak-anak, tapi juga orang dewasa dan lansia,” beber mantan plt kepala
Dinas Kesehatan Kalteng itu.

Hingga saat ini, jumlah
pasien terdata mencapai 70 penderita ISPA, gabungan pasien rawat jalan dan
rawat inap. Jika dibandingkan dengan bulan Juli, naik 100 persen.

Menyikapi perubahan
kualitas udara akhir-akhir ini, Yayu meminta masyarakat untuk tetap waspada dan
menjaga kesehatan.

“Kalau ada faktor risiko
terjadi dan mudah terdampak dari kabut asap, diharapkan untuk mengantisipasi
dengan mengurangi kegiatan di luar rumah,” harapnya.

Selain harus
mengonsumsi makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh, penggunaan
vitamin dan obat-obat harus sesuai dengan dosis yang telah ditetapkan.

Baca Juga :  Pemilihan Ketua PWI Kalteng Gunakan Sistem Coblos

“Begitu merasakan sesak
napas, segeralah datang ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan
pertolongan, agar tidak berdampak buruk pada kesehatan,” harapnya.

RSUD Doris Sylvanus
membuka rumah oksigen dengan menyediakan lima tempat tidur. Sudah beroperasi
sejak seminggu yang lalu. Dibuka selama 24 jam untuk melayani pasien yang
terkena dampak kabut asap. Selain itu, pihaknya juga telah berkoordinasi untuk pelayanan
rumah oksigen di Dinas Sosial Kalteng, bandara, maupun beberapa tempat lainnya.

“Tim ambulans selalu
berpatroli ke posko-posko untuk membantu pengobatan kesehatan bagi tenaga sukarelawan
yang melakukan pemadaman api,” tuturnya.
 (nue/ndo/ce/abe) 

PALANGKA
RAYA
-Hujan
deras mengguyur Kota PalangkaRaya tadi malam, diyakini mampu memadamkan
karhutla dan menghilangkan kabut asap. Akan tetapi, akibat terpapar kabut asap
beberapa pekan ini, jumlah penderita infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) meningkat
100 persen.

“Itu hasil sensus
harian kami. Bulan Juni naik 100 persen dan Agustus juga naik 100 persen.
Padahal bulan sebelumnya hanya terdata yang rawat jalan 34 pasien dan rawat
inap 10 pasien,” kata Direktur RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya, drg Yayu
Indriyati, ketika diwawancarai awak media di gedung DPRD Kalteng, Senin (19/8).

Menurutnya, pasien
penderita ISPA mengalami peningkatan cukup signifikan. Bahkan, pihaknya cukup terkejut
dengan jumlah pasien berdasarkan data yang diterima.

Baca Juga :  6 Anggota Polisi Terpapar Covid-19 Dinyatakan Sembuh, 2 Lagi Justru Po

“Jumlah penderita ISPA
bukan hanya anak-anak, tapi juga orang dewasa dan lansia,” beber mantan plt kepala
Dinas Kesehatan Kalteng itu.

Hingga saat ini, jumlah
pasien terdata mencapai 70 penderita ISPA, gabungan pasien rawat jalan dan
rawat inap. Jika dibandingkan dengan bulan Juli, naik 100 persen.

Menyikapi perubahan
kualitas udara akhir-akhir ini, Yayu meminta masyarakat untuk tetap waspada dan
menjaga kesehatan.

“Kalau ada faktor risiko
terjadi dan mudah terdampak dari kabut asap, diharapkan untuk mengantisipasi
dengan mengurangi kegiatan di luar rumah,” harapnya.

Selain harus
mengonsumsi makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh, penggunaan
vitamin dan obat-obat harus sesuai dengan dosis yang telah ditetapkan.

Baca Juga :  Pemilihan Ketua PWI Kalteng Gunakan Sistem Coblos

“Begitu merasakan sesak
napas, segeralah datang ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan
pertolongan, agar tidak berdampak buruk pada kesehatan,” harapnya.

RSUD Doris Sylvanus
membuka rumah oksigen dengan menyediakan lima tempat tidur. Sudah beroperasi
sejak seminggu yang lalu. Dibuka selama 24 jam untuk melayani pasien yang
terkena dampak kabut asap. Selain itu, pihaknya juga telah berkoordinasi untuk pelayanan
rumah oksigen di Dinas Sosial Kalteng, bandara, maupun beberapa tempat lainnya.

“Tim ambulans selalu
berpatroli ke posko-posko untuk membantu pengobatan kesehatan bagi tenaga sukarelawan
yang melakukan pemadaman api,” tuturnya.
 (nue/ndo/ce/abe) 

Terpopuler

Artikel Terbaru