JAKARTA – Hujan lebat disertai angin akan melanda sebagian besar
wilayah Indonesia dalam tiga hari kedepan. Masyarakat diminta untuk
mewaspadainya.
Badan Meteorologi, Klimatologi,
dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi hujan lebat disertai angin kencang
mulai 17-19 Desember di beberapa wilayah Indonesia. Kondisi itu disebabkan
sirkulasi Siklonik di Laut Natuna (925/700mb), Samudera Pasifik utara Papua
(925/850mb), dan di Australia bagian Utara (925/850mb).
“Ada konvergensi memanjang dari
Laut Jawa, Kalimantan bagian selatan, Sulawesi bagian tengah, Maluku Utara
bagian selatan hingga Papua Barat. Belokan angin memanjang di sekitar wilayah
Khatulistiwa serta low level jet dengan kecepatan angin terpantau lebih dari 25
kt terdapat di Samudra Pasifik Timur Filipina, Filipina, dan Laut Cina
Selatan,†beber Humas BMKG Taufan Maulana dalam keterangan tertulisnya, Selasa
(17/12).
Dikatakannya, untuk wilayah yang
berpotensi dilanda hujan lebat yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu,
Lampung, Banten, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi
Tengah, Sulawesi Tenggara.
Sementara hujan lebat disertai
angin kencang berpotensi terjadi di wilayah Aceh, Sumatera Selatan, Riau,
Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Barat, Jabodetabek, Yogyakarta, Jawa
Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan,
dan Papua.
“BMKG mengimbau masyarakat yang
berdomisili atau sedang berada di beberapa wilayah yang berpotensi hujan lebat
hingga disertai angin kencang dan petir/kilat tersebut untuk selalu
berhati-hati ketika beraktivitas di luar ruang, serta persiapkan diri dengan
peralatan antisipasi hujan,†katanya.
Terpisah, Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan pihaknya sudah
mempersiapkan diri dalam menghadapi musim penghujan yang bisa menimbulkan
sejumlah bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor,
dan angin puting beliung.
Awal 2019 telah terjadi sejumlah
bencana seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin puting beliung
di sejumlah daerah yang menyebabkan korban jiwa tidak sedikit.
Kejadian-kejadian tersebut harus menjadi pengalaman sehingga seluruh pihak
lebih bersiap dalam menghadapi ancaman bencana ke depan.
“Kalau ada keadaan bencana,
rakyat yang memerlukan bantuan harus mendapat prioritas. Kita tidak ingin
ancaman menimbulkan kerugian besar,†tuturnya.
Karena itu, BNPB mengajak banyak
pihak, termasuk dunia usaha untuk ikut bersiaga dalam mengatasi dan menangani
bencana. (gw/fin/kpc)