28.4 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Makanan Ramah Lambung untuk Sahur dan Berbuka Puasa

Dokter spesialis penyakit dalam
(gastroenterologi) dari RSCM-FKUI Prof.Dr.dr. Ari Fahrial Syam mengingatkan
kepada penderita penyakit asam lambung yang berpuasa agar memilih makanan yang
ramah untuk lambung, misalnya rebusan sayur atau makanan manis rendah lemak.

​​Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia itu mengimbau untuk menghindari konsumsi makanan yang terasa asam,
pedas, berlemak tinggi terutama pada saat sahur.

“Kurangi konsumsi makanan yang dapat memicu
meningkatnya asam lambung. Karena lemak tinggi yang terdapat pada makanan
bersantan, susu, jeroan, makanan yang digoreng, serta daging, dapat memperberat
cara kerja lambung sehingga puasa menjadi tidak nyaman,” kata Ari, seperti
dilansir dari Antara.

Makanan berjenis clean food seperti sayur yang
direbus atau protein rendah lemak yang dikukus atau dibakar, serta makanan
tanpa rasa pedas dan asam bisa menjadi pilihan sebagai menu sahur. Pasalnya,
makanan yang berlemak, pedas serta asam hanya akan memperburuk kondisi lambung.

Baca Juga :  Pasien Covid-19 Jangan Dikucilkan

“Konsumsi makanan tinggi lemak saat sahur dapat
membebani lambung. Nantinya jam 8 pagi perut mulai terasa tidak nyaman, begah
istilahnya. Jadi malah mengganggu ibadah puasa,” jelas Ari. “Kemudian saat
berbuka, baru bisa konsumsi makanan berlemak seperti kolak, gulai atau rendang,
tapi yang mindful ya, jangan berlebihan. Kalau mau konsumsi susu sebaiknya susu
rendah lemak saja supaya aman,” tambah Ari.

Selain itu kurangi konsumsi daging berlebihan
pada Ramadan. Pasalnya konsumsi daging berlebihan dapat meningkatkan kadar
lemak di lambung sehingga proses pengosongan lambung menjadi terhambat.”Inilah
yang menyebabkan perut terasa tidak nyaman seperti begah. Intinya, pengendalian
diri. Ibadah puasa Ramadhan tidak hanya mengajarkan kita untuk lebih rajin
beribadah namun juga pengendalian diri. Ini bisa jadi obat mujarab bagi si
penderita asam lambung,” kata Ari.

Baca Juga :  Siram Bensin

Ia menambahkan, makanan ringan atau jenis
minuman manis rendah lemak bisa jadi pilihan menu berbuka. “Setelah itu bisa
sholat maghrib dulu, selesai sholat baru makan berat. Tujuannya ini supaya
lambung tidak kaget, makan beri makanan secara bertahap tapi tetap tidak
berlebihan,” kata Ari.

“Kesimpulannya janganlah takut untuk berpuasa
bagi para penderita penyakit GERD atau asam lambung. Kalau merasa lambung tidak
nyaman, sehari sebelum puasa dan sebelum sahur bisa minum obat terlebih
dahulu,” ujar Ari.

Rasa tidak nyaman itu dikatakan Ari biasanya
hanya terjadi tujuh hingga sepuluh hari di awal puasa, namun kemudian kondisi
tubuh akan beradaptasi dan mulai nyaman menjalani puasa tanpa memerlukan
bantuan obat. 

Dokter spesialis penyakit dalam
(gastroenterologi) dari RSCM-FKUI Prof.Dr.dr. Ari Fahrial Syam mengingatkan
kepada penderita penyakit asam lambung yang berpuasa agar memilih makanan yang
ramah untuk lambung, misalnya rebusan sayur atau makanan manis rendah lemak.

​​Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia itu mengimbau untuk menghindari konsumsi makanan yang terasa asam,
pedas, berlemak tinggi terutama pada saat sahur.

“Kurangi konsumsi makanan yang dapat memicu
meningkatnya asam lambung. Karena lemak tinggi yang terdapat pada makanan
bersantan, susu, jeroan, makanan yang digoreng, serta daging, dapat memperberat
cara kerja lambung sehingga puasa menjadi tidak nyaman,” kata Ari, seperti
dilansir dari Antara.

Makanan berjenis clean food seperti sayur yang
direbus atau protein rendah lemak yang dikukus atau dibakar, serta makanan
tanpa rasa pedas dan asam bisa menjadi pilihan sebagai menu sahur. Pasalnya,
makanan yang berlemak, pedas serta asam hanya akan memperburuk kondisi lambung.

Baca Juga :  Pasien Covid-19 Jangan Dikucilkan

“Konsumsi makanan tinggi lemak saat sahur dapat
membebani lambung. Nantinya jam 8 pagi perut mulai terasa tidak nyaman, begah
istilahnya. Jadi malah mengganggu ibadah puasa,” jelas Ari. “Kemudian saat
berbuka, baru bisa konsumsi makanan berlemak seperti kolak, gulai atau rendang,
tapi yang mindful ya, jangan berlebihan. Kalau mau konsumsi susu sebaiknya susu
rendah lemak saja supaya aman,” tambah Ari.

Selain itu kurangi konsumsi daging berlebihan
pada Ramadan. Pasalnya konsumsi daging berlebihan dapat meningkatkan kadar
lemak di lambung sehingga proses pengosongan lambung menjadi terhambat.”Inilah
yang menyebabkan perut terasa tidak nyaman seperti begah. Intinya, pengendalian
diri. Ibadah puasa Ramadhan tidak hanya mengajarkan kita untuk lebih rajin
beribadah namun juga pengendalian diri. Ini bisa jadi obat mujarab bagi si
penderita asam lambung,” kata Ari.

Baca Juga :  Siram Bensin

Ia menambahkan, makanan ringan atau jenis
minuman manis rendah lemak bisa jadi pilihan menu berbuka. “Setelah itu bisa
sholat maghrib dulu, selesai sholat baru makan berat. Tujuannya ini supaya
lambung tidak kaget, makan beri makanan secara bertahap tapi tetap tidak
berlebihan,” kata Ari.

“Kesimpulannya janganlah takut untuk berpuasa
bagi para penderita penyakit GERD atau asam lambung. Kalau merasa lambung tidak
nyaman, sehari sebelum puasa dan sebelum sahur bisa minum obat terlebih
dahulu,” ujar Ari.

Rasa tidak nyaman itu dikatakan Ari biasanya
hanya terjadi tujuh hingga sepuluh hari di awal puasa, namun kemudian kondisi
tubuh akan beradaptasi dan mulai nyaman menjalani puasa tanpa memerlukan
bantuan obat. 

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Terpopuler

Artikel Terbaru