27.3 C
Jakarta
Thursday, April 17, 2025

BNF Terus Berupaya Menjaga Lingkungan Lestari

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kalimantan Tengah merupakan potret
polos karakteristik dan kerentanan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla)
di Indonesia. Setiap kemarau tiba, ribuan hingga ratusan hutan dan lahan
terbakar dengan skala dan dampak yang kian besar. Beragam upaya penanggulangan
telah ditempuh berbagai riset dan inovasi telah dihasilkan.

Sinergitaa multi pihak perlu ditingkatkan. Jika dilihat dari
tahun-tahun sebelumnya, upaya penanganan karhutla terlihat semakin membaik.
Tidak hanya dilevel pemerintahan saja, namun terlibatnya kelompok non
pemerintah atau masyarakat sangat berkontribusi untuk pemadaman dan
pengendalian karhutla di bumi tambun bungai.

Sinergitas penanganan karhutla antara pemerintahan dan swasta
terlihat seperti halnya kegiatan Rapat kordinasi (rakor) penanganan dan pengendalian
kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Tengah.

Kegiatan tersebut digelar oleh Borneo Nature Foundation (BNF)
Indonesia bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadaman
Kebakaran (BPBPK) Kalteng, di Royal Global Hotel, Kota Palangka Raya, Kalteng,
Kamis (17/12).

Baca Juga :  Porang Kultur Jaringan

 

Menurut, Wakil Direktur 1 Borneo Nature Foundation, Yunsiska Ermiasi,
pihaknya sebagai penggiat lingkungan di Kalteng ingin ambil bagain mendukung
pemerintah dan masyarakat dalam penanganan dan pengendalian karhutla. BNF ingin
berkontribusi dan tetap akan berlanjut demi terjaganya lingkungan yang lestari.

“Di tahun 2020 ini memang di Kalteng lebih banyak hujan,
namun dari BNF juga mempersiapkan diri awal tahun hingga musim penghujan sangat
jauh persiapannya. Dengan harapan di 2020 tanpa api ini, di Provinsi Kalteng
yang cenderung rawan dimusim kemarau dapat siap siaga dan tetap saling
ersinergi,” ujarnya.

Pasalnya, keterlibatan BNF dalam penanganan dan pengendalian
Karhutla ini, pihaknya sebelumnya sudah menginisiasi dengan membentuk
masyarakat peduli api dan mendukung penggalangan dana untum Tim Serbu Api (TSA)
yang ada.

Baca Juga :  Jangan Panik ! Masyarakatt Harus Tetap Waspada dan Selalu Menjaga Daya

“Namun sejak 2017 usai ada pendanaan dari pemerintah, kita
membentuk dua kelompok masyarakat peduli api di Kereng Bangkirai dan
Sabaru,” lanjutnya.

Didukung perlengkapan pemadaman 2017 hingga sekarang, BNF masih
berupaya semaksimal mungkin untuk bersinergi dengan pemerintah setempat. Dengan
harapan, masyarakat peduli api yang direktrut dari tingkat desa/kelurahan lebih
cepat tanggap bencananya karena berdekatan dengan area rawan terjadinya
Karhutla.

“Ini yang kami terus dukung sampai kita benar-benar berhasil
mengatasi kebakaran yang umumnya terjadi disetiap tahun,” pungkasnya.

Kegiatan itu juga dihadiri oleh pihak Pemerintah Provinsi Kalteng
dan TNI-Polri setempat sebagai narasumber rapat koordinasi dalam penanagan dan
pengendalian kaehutla di Kalteng.

 

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kalimantan Tengah merupakan potret
polos karakteristik dan kerentanan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla)
di Indonesia. Setiap kemarau tiba, ribuan hingga ratusan hutan dan lahan
terbakar dengan skala dan dampak yang kian besar. Beragam upaya penanggulangan
telah ditempuh berbagai riset dan inovasi telah dihasilkan.

Sinergitaa multi pihak perlu ditingkatkan. Jika dilihat dari
tahun-tahun sebelumnya, upaya penanganan karhutla terlihat semakin membaik.
Tidak hanya dilevel pemerintahan saja, namun terlibatnya kelompok non
pemerintah atau masyarakat sangat berkontribusi untuk pemadaman dan
pengendalian karhutla di bumi tambun bungai.

Sinergitas penanganan karhutla antara pemerintahan dan swasta
terlihat seperti halnya kegiatan Rapat kordinasi (rakor) penanganan dan pengendalian
kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Tengah.

Kegiatan tersebut digelar oleh Borneo Nature Foundation (BNF)
Indonesia bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadaman
Kebakaran (BPBPK) Kalteng, di Royal Global Hotel, Kota Palangka Raya, Kalteng,
Kamis (17/12).

Baca Juga :  Porang Kultur Jaringan

 

Menurut, Wakil Direktur 1 Borneo Nature Foundation, Yunsiska Ermiasi,
pihaknya sebagai penggiat lingkungan di Kalteng ingin ambil bagain mendukung
pemerintah dan masyarakat dalam penanganan dan pengendalian karhutla. BNF ingin
berkontribusi dan tetap akan berlanjut demi terjaganya lingkungan yang lestari.

“Di tahun 2020 ini memang di Kalteng lebih banyak hujan,
namun dari BNF juga mempersiapkan diri awal tahun hingga musim penghujan sangat
jauh persiapannya. Dengan harapan di 2020 tanpa api ini, di Provinsi Kalteng
yang cenderung rawan dimusim kemarau dapat siap siaga dan tetap saling
ersinergi,” ujarnya.

Pasalnya, keterlibatan BNF dalam penanganan dan pengendalian
Karhutla ini, pihaknya sebelumnya sudah menginisiasi dengan membentuk
masyarakat peduli api dan mendukung penggalangan dana untum Tim Serbu Api (TSA)
yang ada.

Baca Juga :  Jangan Panik ! Masyarakatt Harus Tetap Waspada dan Selalu Menjaga Daya

“Namun sejak 2017 usai ada pendanaan dari pemerintah, kita
membentuk dua kelompok masyarakat peduli api di Kereng Bangkirai dan
Sabaru,” lanjutnya.

Didukung perlengkapan pemadaman 2017 hingga sekarang, BNF masih
berupaya semaksimal mungkin untuk bersinergi dengan pemerintah setempat. Dengan
harapan, masyarakat peduli api yang direktrut dari tingkat desa/kelurahan lebih
cepat tanggap bencananya karena berdekatan dengan area rawan terjadinya
Karhutla.

“Ini yang kami terus dukung sampai kita benar-benar berhasil
mengatasi kebakaran yang umumnya terjadi disetiap tahun,” pungkasnya.

Kegiatan itu juga dihadiri oleh pihak Pemerintah Provinsi Kalteng
dan TNI-Polri setempat sebagai narasumber rapat koordinasi dalam penanagan dan
pengendalian kaehutla di Kalteng.

 

Terpopuler

Artikel Terbaru