30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Mentan Estimasi Food Estate Kalteng Siap Tanam Januari 2021

PROKALTENG.CO-Menteri Pertanian RI Syahrul
Yasin Limpo mengestimasi lahan seluas 1.600 hektar di Desa Bentuk Jaya,
Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas dapat ditanami padi pada Januari 2021, maka
olah lahan untuk Food Estate Kalimantan Tengah (Kalteng) harus segera rampung bulan
ini.

“Kita
berharap akhir Desember 2020, seluruh pengolahan sudah selesai, awal Januari
kita berharap mulai penanaman dan kita gunakan semua kekuatan, untuk bisa
menanam dengan baik. Tentu saja, 100 hari kemudian, kita bisa panen,” kata
Mentan Syahrul saat meninjau lokasi food estate di Desa Bentuk Jaya A5, Rabu
(16/12).

Dia mengakui, lahan rawa di lokasi food estate sangat dinamis dan memiliki
tantangan tersendiri, sehingga harus dikelola lebih intensif. Mentan optimistis
dapat dilakukan pertanaman seluas 400 hektar, bulan ini, di Kecamatan Dadahup,
setelah olah lahan 2.00 hektar rampung.

Didampingi
sejumlah pejabat eselon satu Kementerian Pertanian RI, Mentan Syahrul
menyatakan Food Estate Kalteng di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau, merupakan
pilot project lumbung pangan nasional, yang dicanangkan Presiden RI Joko Widodo.

Baca Juga :  Dayak Bersatu, Memajukan Daerah dan Melawan Pihak-Pihak yang Ingin men

Menurutnya,
kendati tersedia lahan dan teknologi maka SDM pertanian tetap menjadi bagian
utama, terutama masyarakat setempat, untuk pengembangan off farm agar petani
menguasai sektor hulu hingga hilir.

Langkah
pengembangan SDM pertanian diemban oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM
Pertanian (BPPSDMP) yang menggelar workshop di Palangkaraya, Rabu (16/12)
bertajuk ‘Penumbuhan dan Pengembangan Korporasi Petani di kawasan Food Estate
Kalteng (FE Kalteng) di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau’.

“Penyuluh
pusat dan daerah harus sinergi mendampingi dan mengawal petani membentuk
korporasi petani di lokasi Food Estate Kalteng,” kata Kepala BPPSDMP Dedi
Nursyamsi saat membuka workshop di Palangka
Raya.

Dia
mengingatkan bahwa korporasi petani adalah basis food estate, yang
terkonsolidasi di kelompok tani, dengan mengoptimalkan peran penyuluh pertanian
melalui input sumber daya, proses pelembagaan dan output promosi.

Menurutnya,
Presiden RI Joko Widodo menginstruksikan Mentan Syahrul mengembangkan konsep
pertanian dari hulu ke hilir; kluster berbasis korporasi petani; diversifikasi
pangan, hortikultura dan ternak; lumbung pangan nasional; pertanian modern
melalui mekanisasi dan pertanian 4.0; menjual produk olahan bukan mentah.

Baca Juga :  Banyak Pelaku Usaha Mengaku Belum Tahu Ada Pembatasan

“Petani
menjual beras sebagai produk hilir, bukan gabah sebagai produk hulu. Begitu
pula produk olahan lainnya dari komoditas pertanian Food Estate,” kata Dedi.

Dia
memastikan komitmen jajaran BPPSDMP mendukung korporasi petani sebagai entitas
bisnis petani maju, mandiri dan modern. Didukung sarana produksi, inovasi
teknologi dan alat mesin pertanian (Alsintan) namun penentu keberhasilannya
adalah SDM yang mumpuni.

“Penyuluh
BPP KostraTani menjadi garda terdepan mendukung petani mendirikan korporasi
petani,” katanya pada workshop yang dihadiri Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah,
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) Leli Nuryati dan pejabat eselon
dua BPPSDMP Kementan.

Istilah
korporasi petani pertama kali dicetuskan Presiden Jokowi, pertengahan 2017,
sebagai bentuk manajemen baru dalam pengelolaan agribisnis terutama komoditas
padi. Lebih dari lima dekade, Indonesia mengenal konsep ‘kelembagaan petani’
melalui kelompok tani (Poktan).

PROKALTENG.CO-Menteri Pertanian RI Syahrul
Yasin Limpo mengestimasi lahan seluas 1.600 hektar di Desa Bentuk Jaya,
Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas dapat ditanami padi pada Januari 2021, maka
olah lahan untuk Food Estate Kalimantan Tengah (Kalteng) harus segera rampung bulan
ini.

“Kita
berharap akhir Desember 2020, seluruh pengolahan sudah selesai, awal Januari
kita berharap mulai penanaman dan kita gunakan semua kekuatan, untuk bisa
menanam dengan baik. Tentu saja, 100 hari kemudian, kita bisa panen,” kata
Mentan Syahrul saat meninjau lokasi food estate di Desa Bentuk Jaya A5, Rabu
(16/12).

Dia mengakui, lahan rawa di lokasi food estate sangat dinamis dan memiliki
tantangan tersendiri, sehingga harus dikelola lebih intensif. Mentan optimistis
dapat dilakukan pertanaman seluas 400 hektar, bulan ini, di Kecamatan Dadahup,
setelah olah lahan 2.00 hektar rampung.

Didampingi
sejumlah pejabat eselon satu Kementerian Pertanian RI, Mentan Syahrul
menyatakan Food Estate Kalteng di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau, merupakan
pilot project lumbung pangan nasional, yang dicanangkan Presiden RI Joko Widodo.

Baca Juga :  Dayak Bersatu, Memajukan Daerah dan Melawan Pihak-Pihak yang Ingin men

Menurutnya,
kendati tersedia lahan dan teknologi maka SDM pertanian tetap menjadi bagian
utama, terutama masyarakat setempat, untuk pengembangan off farm agar petani
menguasai sektor hulu hingga hilir.

Langkah
pengembangan SDM pertanian diemban oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM
Pertanian (BPPSDMP) yang menggelar workshop di Palangkaraya, Rabu (16/12)
bertajuk ‘Penumbuhan dan Pengembangan Korporasi Petani di kawasan Food Estate
Kalteng (FE Kalteng) di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau’.

“Penyuluh
pusat dan daerah harus sinergi mendampingi dan mengawal petani membentuk
korporasi petani di lokasi Food Estate Kalteng,” kata Kepala BPPSDMP Dedi
Nursyamsi saat membuka workshop di Palangka
Raya.

Dia
mengingatkan bahwa korporasi petani adalah basis food estate, yang
terkonsolidasi di kelompok tani, dengan mengoptimalkan peran penyuluh pertanian
melalui input sumber daya, proses pelembagaan dan output promosi.

Menurutnya,
Presiden RI Joko Widodo menginstruksikan Mentan Syahrul mengembangkan konsep
pertanian dari hulu ke hilir; kluster berbasis korporasi petani; diversifikasi
pangan, hortikultura dan ternak; lumbung pangan nasional; pertanian modern
melalui mekanisasi dan pertanian 4.0; menjual produk olahan bukan mentah.

Baca Juga :  Banyak Pelaku Usaha Mengaku Belum Tahu Ada Pembatasan

“Petani
menjual beras sebagai produk hilir, bukan gabah sebagai produk hulu. Begitu
pula produk olahan lainnya dari komoditas pertanian Food Estate,” kata Dedi.

Dia
memastikan komitmen jajaran BPPSDMP mendukung korporasi petani sebagai entitas
bisnis petani maju, mandiri dan modern. Didukung sarana produksi, inovasi
teknologi dan alat mesin pertanian (Alsintan) namun penentu keberhasilannya
adalah SDM yang mumpuni.

“Penyuluh
BPP KostraTani menjadi garda terdepan mendukung petani mendirikan korporasi
petani,” katanya pada workshop yang dihadiri Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah,
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) Leli Nuryati dan pejabat eselon
dua BPPSDMP Kementan.

Istilah
korporasi petani pertama kali dicetuskan Presiden Jokowi, pertengahan 2017,
sebagai bentuk manajemen baru dalam pengelolaan agribisnis terutama komoditas
padi. Lebih dari lima dekade, Indonesia mengenal konsep ‘kelembagaan petani’
melalui kelompok tani (Poktan).

Terpopuler

Artikel Terbaru