25.6 C
Jakarta
Friday, April 26, 2024

Camat Perbatasan Negara Punya Tantangan

JAKARTA – Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Suhajar Diantoro, menilai Camat perbatasan mempunyai tugas dan tantangan lebih banyak dan lebih berat dibandingkan camat yang bertugas di wilayah lain.

“Camat diperbatasan itu tugasnya banyak, tantangannya lebih berat dan berbeda dibandingkan wilayah lainnya di kota,” kata Suhajar di Kantor BNPP, Jakarta Pusat, Kamis (10/9/2020).

Suhajar menuturkan camat di perbatasan mempunyai kewenangan yang banyak mulai dari teken Izin Mendirikan Bangunan (IMB), surat jual beli tanah, serta mengurus pengungsi sebagai contoh pengungsi Rohingya yang terdampar di laut. Menurutnya hal tersebut tidak mungkin dilakukan oleh camat di ibukota. 

Camat perbatasan yang mengemban tugas di batas negara menurut Suhajar tidah boleh dianggap hal sepele. Apalagi Presiden Joko Widodo telah memerintahkan untuk merubah perbatasan menjadi beranda depan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca Juga :  Ciptakan Generasi Berkualitas, Walikota Palangka Raya Ajak Masyarakat

“Jadi saya minta tolong jangan menganggap enteng persoalan ini, karena dalam teori manajemen putaran sebuah roda ditentukan oleh mata rantai yang terlemah. Tanggung jawab kita semua memperkuat seluruh mata rantai manajemen pemerintahan republik termasuk orang yang ada di tempat tersulit, terpencil, terdepan, terluar dan di pulau-pulau yang hanya bisa ditembus dengan kapal besar karena gelombang diatas empat meter, atau ditengah hutan yang hanya ditembus dengan mobil, beberapa kecamatan tidak punya mobil dan tidak bisa ditembus mobil. Nah, sementara tugas mereka disana berat, jadi saya minta tolong jangan anggap sepele ini,” sambungnya.

Suhajar sendiri pernah menjadi Camat Serasan Kabupaten Kepulauan Riau (1993-1995) dan Camat Karimun Kabupaten Kepulauan Riau (1999-2000) yang merupakan daerah perbatasan negara. Menurutnya tugas Camat adalah mengkoordinir dan merangkul semua kekuatan masyarakat yang ada di perbatasan negara.

Baca Juga :  Hari Ini Pelanggar Prokes di Pasar Besar Palangka Raya Mulai Berkuran

Masalah jalur tidak resmi tempat masuknya barang-barang ilegal, mengontrol bantuan sosial, serta cara menguatkan semangat kebangsaan masyarakat di perbatasan negara merupakan contoh kecil masalah yang diselesaikan oleh camat perbatasan.

“Camat perbatasan sangatlah penting untuk membantu mengurus hal-hal seperti ini dan mendata agar bansos sampai ke tangan masyarakat. Inilah yang perlu saya sampaikan kepada teman-teman,” pungkasnya.

Rencananya dalam waktu dekat BNPP akan menyelenggarakan Forum Dialog Camat Kawasan Perbatasan di dua lokasi, yakni Batam dan Ambon. Acara ini akan diikuti oleh Camat perbatasan negara secara daring. 

JAKARTA – Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Suhajar Diantoro, menilai Camat perbatasan mempunyai tugas dan tantangan lebih banyak dan lebih berat dibandingkan camat yang bertugas di wilayah lain.

“Camat diperbatasan itu tugasnya banyak, tantangannya lebih berat dan berbeda dibandingkan wilayah lainnya di kota,” kata Suhajar di Kantor BNPP, Jakarta Pusat, Kamis (10/9/2020).

Suhajar menuturkan camat di perbatasan mempunyai kewenangan yang banyak mulai dari teken Izin Mendirikan Bangunan (IMB), surat jual beli tanah, serta mengurus pengungsi sebagai contoh pengungsi Rohingya yang terdampar di laut. Menurutnya hal tersebut tidak mungkin dilakukan oleh camat di ibukota. 

Camat perbatasan yang mengemban tugas di batas negara menurut Suhajar tidah boleh dianggap hal sepele. Apalagi Presiden Joko Widodo telah memerintahkan untuk merubah perbatasan menjadi beranda depan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca Juga :  Ciptakan Generasi Berkualitas, Walikota Palangka Raya Ajak Masyarakat

“Jadi saya minta tolong jangan menganggap enteng persoalan ini, karena dalam teori manajemen putaran sebuah roda ditentukan oleh mata rantai yang terlemah. Tanggung jawab kita semua memperkuat seluruh mata rantai manajemen pemerintahan republik termasuk orang yang ada di tempat tersulit, terpencil, terdepan, terluar dan di pulau-pulau yang hanya bisa ditembus dengan kapal besar karena gelombang diatas empat meter, atau ditengah hutan yang hanya ditembus dengan mobil, beberapa kecamatan tidak punya mobil dan tidak bisa ditembus mobil. Nah, sementara tugas mereka disana berat, jadi saya minta tolong jangan anggap sepele ini,” sambungnya.

Suhajar sendiri pernah menjadi Camat Serasan Kabupaten Kepulauan Riau (1993-1995) dan Camat Karimun Kabupaten Kepulauan Riau (1999-2000) yang merupakan daerah perbatasan negara. Menurutnya tugas Camat adalah mengkoordinir dan merangkul semua kekuatan masyarakat yang ada di perbatasan negara.

Baca Juga :  Hari Ini Pelanggar Prokes di Pasar Besar Palangka Raya Mulai Berkuran

Masalah jalur tidak resmi tempat masuknya barang-barang ilegal, mengontrol bantuan sosial, serta cara menguatkan semangat kebangsaan masyarakat di perbatasan negara merupakan contoh kecil masalah yang diselesaikan oleh camat perbatasan.

“Camat perbatasan sangatlah penting untuk membantu mengurus hal-hal seperti ini dan mendata agar bansos sampai ke tangan masyarakat. Inilah yang perlu saya sampaikan kepada teman-teman,” pungkasnya.

Rencananya dalam waktu dekat BNPP akan menyelenggarakan Forum Dialog Camat Kawasan Perbatasan di dua lokasi, yakni Batam dan Ambon. Acara ini akan diikuti oleh Camat perbatasan negara secara daring. 

Terpopuler

Artikel Terbaru