26.3 C
Jakarta
Wednesday, November 13, 2024

DBD Meningkat saat Musim Hujan, Dinkes Dorong Masyarakat Aktif Melakukan GIR1J

KASONGAN, PROKALTENG.CO – Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) kini masih menjadi masalah kesehatan dan ancaman serius di sejumlah wilayah di Indonesia termasuk bagi warga di Kabupaten Katingan. Pasalnya penyakit ini tidak hanya berdampak terhadap sektor kesehatan, namun juga sektor sosial dan ekonomi masyarakat.

“Peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue ini terus terjadi terutama saat musim hujan. Di Kabupaten Katingan angka kasus Demam Berdarah Dengue menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, tahun 2023 sebanyak 306 kasus. Kemudian di tahun 2024 data per 07 Oktober 2024 sudah mencapai angka 234 kasus,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Katingan Glorikus kepada wartawan, Selasa (7/10).

Dalam mengatasi penyebaran DBD ungkap Glorikus, Dinas Kesehatan Kabupaten Katingan telah melakukan berbagai upaya pencegahan dan pengendalian DBD. Terutama di daerah-daerah endemik, antara lain melakukan kegiatan penyelidikan Epidemiologi, pemetaan daerah-daerah berisiko, dan peningkatan upaya promosi kesehatan.

Baca Juga :  Pelayanan Kepada Masyarakat Harus Bermutu Tinggi dan Memberikan Kepuasan

“Mengingat DBD cenderung meningkat saat musim hujan, kami dari Dinas Kesehatan mendorong agar masyarakat aktif melakukan upaya promotif preventif melalui Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (GIR1J). Gerakan ini melibatkan peran aktif masyarakat khususnya anggota keluarga untuk melakukan Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus di lingkungan rumah, tempat umum, dan tempat institusi, untuk mencapai angka bebas Jentik 95 persen,” tuturnya.

Upaya ini lanjutnya, harus melibatkan masyarakat, dan lintas sektor. melalui 3M Plus, yang merupakan singkatan dari menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk, dan menaburkan larvasida pembasmi jentik pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan.

Baca Juga :  Imbau Masyarakat untuk Jaga Kelestarian Lingkungan dan Populasi Ikan S

“Dengan cara ini diharapkan dapat memutus mata rantai penularan DBD. Sehingga tidak ada penambahan jumlah kasus DBD di Kabupaten Katingan,” terangnya.

Selain itu orang nomor satu di Dinas Kesehatan Kabupaten Katingan ini juga menyampaikan, apabila ada yang sakit dengan gejala DBD agar segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. Hal ini dilakukan, untuk mendapatkan penanganan secepatnya.

“Dimana biasanya gejala umum Demam Berdarah Dengue ini, seperti demam mendadak dan tinggi, demam berlangsung 2-7 hari. Kemudian turun dengan cepat, nyeri kepala, nyeri di belakang mata, otot, dan tulang, ruam kulit kemerahan, kesulitan menelan makanan dan minuman, mual, muntah, gusi berdarah, mimisan, hingga Bintik-bintik merah pada kulit. Jika ada ciri-ciri demikian, segera lakukan pengobatan,” tandasnya.(eri/kpg)

KASONGAN, PROKALTENG.CO – Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) kini masih menjadi masalah kesehatan dan ancaman serius di sejumlah wilayah di Indonesia termasuk bagi warga di Kabupaten Katingan. Pasalnya penyakit ini tidak hanya berdampak terhadap sektor kesehatan, namun juga sektor sosial dan ekonomi masyarakat.

“Peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue ini terus terjadi terutama saat musim hujan. Di Kabupaten Katingan angka kasus Demam Berdarah Dengue menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, tahun 2023 sebanyak 306 kasus. Kemudian di tahun 2024 data per 07 Oktober 2024 sudah mencapai angka 234 kasus,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Katingan Glorikus kepada wartawan, Selasa (7/10).

Dalam mengatasi penyebaran DBD ungkap Glorikus, Dinas Kesehatan Kabupaten Katingan telah melakukan berbagai upaya pencegahan dan pengendalian DBD. Terutama di daerah-daerah endemik, antara lain melakukan kegiatan penyelidikan Epidemiologi, pemetaan daerah-daerah berisiko, dan peningkatan upaya promosi kesehatan.

Baca Juga :  Pelayanan Kepada Masyarakat Harus Bermutu Tinggi dan Memberikan Kepuasan

“Mengingat DBD cenderung meningkat saat musim hujan, kami dari Dinas Kesehatan mendorong agar masyarakat aktif melakukan upaya promotif preventif melalui Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (GIR1J). Gerakan ini melibatkan peran aktif masyarakat khususnya anggota keluarga untuk melakukan Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus di lingkungan rumah, tempat umum, dan tempat institusi, untuk mencapai angka bebas Jentik 95 persen,” tuturnya.

Upaya ini lanjutnya, harus melibatkan masyarakat, dan lintas sektor. melalui 3M Plus, yang merupakan singkatan dari menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk, dan menaburkan larvasida pembasmi jentik pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan.

Baca Juga :  Imbau Masyarakat untuk Jaga Kelestarian Lingkungan dan Populasi Ikan S

“Dengan cara ini diharapkan dapat memutus mata rantai penularan DBD. Sehingga tidak ada penambahan jumlah kasus DBD di Kabupaten Katingan,” terangnya.

Selain itu orang nomor satu di Dinas Kesehatan Kabupaten Katingan ini juga menyampaikan, apabila ada yang sakit dengan gejala DBD agar segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. Hal ini dilakukan, untuk mendapatkan penanganan secepatnya.

“Dimana biasanya gejala umum Demam Berdarah Dengue ini, seperti demam mendadak dan tinggi, demam berlangsung 2-7 hari. Kemudian turun dengan cepat, nyeri kepala, nyeri di belakang mata, otot, dan tulang, ruam kulit kemerahan, kesulitan menelan makanan dan minuman, mual, muntah, gusi berdarah, mimisan, hingga Bintik-bintik merah pada kulit. Jika ada ciri-ciri demikian, segera lakukan pengobatan,” tandasnya.(eri/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru