33.8 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Warga Diminta Proaktif Bersihkan Lingkungan

PALANGKA
RAYA – Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin meminta kepada seluruh ASN dan
masyarakat Kota Cantik untuk mengantisipasi penyakit dan penyebaran demam
berdarah dengue (DBD) di Kota Cantik. Lantaran, saat ini Kota Cantik sudah
memasuki musim hujan.

“Saya
minta kepada ASN khususnya pegawai di kelurahan dan kecamatan agar lebih giat
turun ke lapangan mengajak RT/RW memberikan arahan kepada masyarakat untuk mencegah
ancaman DBD. Kita bersama-sama warga proaktif membersihkan lingkungan kita
masing-masing, bergotong royong membersihkan saluran air/parit. Dengan
lingkungan yang bersih nyamuk penyebab demam berdarah tidak akan bersarang
lagi,” jelas Fairid, kemarin.

Apalagi,
DBD menjadi salah satu penyakit yang meresahkan. Untuk mencegah
perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti, Sekda Palangka Raya Hera Nugrahayu
mengatakan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat melalui Gerakan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serta pengendalian penyakit, amatlah
diperlukan. “Untuk itu diperlukan koordinasi dan kemitraan yang bersinergi
antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha untuk berkomitmen menciptakan
lingkungan yang sehat sehingga penyakit-penyakit menular dapat ditekan,” ujar
Hera.

Baca Juga :  Tim Karhutla Terus Padamkan Api

Disampaikan
Hera, Kementerian Kesehatan RI, terus mengoptimalkan upaya pencegahan penyakit
DBD. Salah satunya melalui gerakan 1 rumah 1 jumantik.

Untuk
kasus DBD di Kota Cantik, pada tahun 2016 dilaporkan kasus DBD positif sebanyak
218 kasus. Kemudian tahun 2017 sebanyak 156 kasus. Selanjutnya terjadi
peningkatan kasus yang ekstrim pada tahun 2018 berjumlah 356 kasus DBD positif
dengan kematian sebanyak 7 orang. “Sementara untuk tahun 2019 sampai bulan
September ini dilaporkan sebanyak 82 kasus DBD positif, dengan jumlah kematian
sebanyak 3 orang,” bebernya.

Sedangkan,
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palangka Raya Andjar Hari Purnomo
mengungkapkan, jumantik atau juru pemantau jentik merupakan anggota masyarakat
yang dilatih untuk memantau keberadaan jentik. Mereka nantinya akan
menggerakkan warga lain untuk melakukan PSN dengan cara 3M Plus yaitu menguras,
penampungan air, mendaur ulang barang bekas serta plusnya yaitu menghindari
gigitan nyamuk dengan pemakaian kelambu, repellent atau menggunakan obat anti
nyamuk lainnya.

Baca Juga :  Demokrat Dukung Denny Indrayana di Pilgub Kalsel

Sementara
itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Tular Vektor dan Zoonosis Kemenkes Siti
Nadia Tarmizi mengingatkan masyarakat perlu tahu di mana saja tempat bisa
menjadi sarang nyamuk. “Ada banyak sarang nyamuk yang harus dikenali, terutama
di rumah kita. Masyarakat harus mengetahuinya agar tidak salah sasaran dalam
memberantas sarang nyamuk,” katanya kepada Jawa Pos.com (Group Jawa Pos/Kalteng
Pos Group), beberapa waktu lalu.

Tempat
yang bisa menjadi sarang nyamuk di rumah adalah bak kamar mandi dan toilet,
tempat penampungan air, air jebakan semut, air pembuangan kulkas, tempat minum
burung, hingga air bekas dispenser. Menurut dia, tempat-tempat itu sangat
berpotensi menjadi sarang nyamuk. Apalagi, perkembangbiakan nyamuk penyebab DBD
cukup cepat. Masyarakat diimbau untuk tidak membiarkan air tergenang di
tempat-tempat tersebut. “Bak mandi harus lebih sering dikuras agar tidak ada
jentik nyamuk. Ada jentik berarti kita terancam demam berdarah,” ucapnya.
(hms/jpc/ami/iha/CTK)

PALANGKA
RAYA – Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin meminta kepada seluruh ASN dan
masyarakat Kota Cantik untuk mengantisipasi penyakit dan penyebaran demam
berdarah dengue (DBD) di Kota Cantik. Lantaran, saat ini Kota Cantik sudah
memasuki musim hujan.

“Saya
minta kepada ASN khususnya pegawai di kelurahan dan kecamatan agar lebih giat
turun ke lapangan mengajak RT/RW memberikan arahan kepada masyarakat untuk mencegah
ancaman DBD. Kita bersama-sama warga proaktif membersihkan lingkungan kita
masing-masing, bergotong royong membersihkan saluran air/parit. Dengan
lingkungan yang bersih nyamuk penyebab demam berdarah tidak akan bersarang
lagi,” jelas Fairid, kemarin.

Apalagi,
DBD menjadi salah satu penyakit yang meresahkan. Untuk mencegah
perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti, Sekda Palangka Raya Hera Nugrahayu
mengatakan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat melalui Gerakan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serta pengendalian penyakit, amatlah
diperlukan. “Untuk itu diperlukan koordinasi dan kemitraan yang bersinergi
antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha untuk berkomitmen menciptakan
lingkungan yang sehat sehingga penyakit-penyakit menular dapat ditekan,” ujar
Hera.

Baca Juga :  Tim Karhutla Terus Padamkan Api

Disampaikan
Hera, Kementerian Kesehatan RI, terus mengoptimalkan upaya pencegahan penyakit
DBD. Salah satunya melalui gerakan 1 rumah 1 jumantik.

Untuk
kasus DBD di Kota Cantik, pada tahun 2016 dilaporkan kasus DBD positif sebanyak
218 kasus. Kemudian tahun 2017 sebanyak 156 kasus. Selanjutnya terjadi
peningkatan kasus yang ekstrim pada tahun 2018 berjumlah 356 kasus DBD positif
dengan kematian sebanyak 7 orang. “Sementara untuk tahun 2019 sampai bulan
September ini dilaporkan sebanyak 82 kasus DBD positif, dengan jumlah kematian
sebanyak 3 orang,” bebernya.

Sedangkan,
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palangka Raya Andjar Hari Purnomo
mengungkapkan, jumantik atau juru pemantau jentik merupakan anggota masyarakat
yang dilatih untuk memantau keberadaan jentik. Mereka nantinya akan
menggerakkan warga lain untuk melakukan PSN dengan cara 3M Plus yaitu menguras,
penampungan air, mendaur ulang barang bekas serta plusnya yaitu menghindari
gigitan nyamuk dengan pemakaian kelambu, repellent atau menggunakan obat anti
nyamuk lainnya.

Baca Juga :  Demokrat Dukung Denny Indrayana di Pilgub Kalsel

Sementara
itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Tular Vektor dan Zoonosis Kemenkes Siti
Nadia Tarmizi mengingatkan masyarakat perlu tahu di mana saja tempat bisa
menjadi sarang nyamuk. “Ada banyak sarang nyamuk yang harus dikenali, terutama
di rumah kita. Masyarakat harus mengetahuinya agar tidak salah sasaran dalam
memberantas sarang nyamuk,” katanya kepada Jawa Pos.com (Group Jawa Pos/Kalteng
Pos Group), beberapa waktu lalu.

Tempat
yang bisa menjadi sarang nyamuk di rumah adalah bak kamar mandi dan toilet,
tempat penampungan air, air jebakan semut, air pembuangan kulkas, tempat minum
burung, hingga air bekas dispenser. Menurut dia, tempat-tempat itu sangat
berpotensi menjadi sarang nyamuk. Apalagi, perkembangbiakan nyamuk penyebab DBD
cukup cepat. Masyarakat diimbau untuk tidak membiarkan air tergenang di
tempat-tempat tersebut. “Bak mandi harus lebih sering dikuras agar tidak ada
jentik nyamuk. Ada jentik berarti kita terancam demam berdarah,” ucapnya.
(hms/jpc/ami/iha/CTK)

Terpopuler

Artikel Terbaru