Uston Nawawi kembali menunjukkan sentuhannya sebagai pelatih interim setelah Persebaya Surabaya menahan imbang PSM Makassar 1-1 di Stadion BJ Habibie, Parepare.
Hasil ini membuat Uston tetap tak terkalahkan dan menjaga stabilitas tim di tengah situasi yang menuntut konsistensi tinggi.
Laga tunda pekan ke-4 Super League 2025/2026 itu berlangsung keras dan terbuka sejak menit pertama.
Persebaya Surabaya mencoba mengambil inisiatif melalui Paulo Gali yang dua kali menguji pertahanan tuan rumah, meski upayanya masih diblok barisan belakang PSM.
PSM merespons dengan agresivitas tinggi dan langsung menemukan gol cepat lewat Savio Roberto Figueiredo pada menit ketujuh.
Tendangan Savio sempat dibendung Ernando Ari, tetapi bola mengarah tepat ke gawang dan mengubah skor menjadi 1-0.
Tim tuan rumah bermain percaya diri setelah unggul dan terus menciptakan peluang lewat pergerakan Victor Luiz serta Alex de Aguiar Gomes.
Aliran serangan mereka terus menekan lini belakang Persebaya Surabaya dan memaksa Leonardo Lelis bekerja keras menghalau bola-bola berbahaya di sepertiga akhir.
Persebaya Surabaya tidak tinggal diam dan bereaksi cepat hanya empat menit setelah tertinggal.
Bruno Moreira Soares menyambar peluang yang diciptakan Francisco Rivera dengan tembakan akurat yang membuat Hilman Syah tak berkutik.
Gol penyama 1-1 itu mengubah ritme pertandingan karena kedua tim bermain lebih terbuka dan saling bertukar serangan.
Rivera yang tampil kreatif terus mengancam dengan dua percobaan tambahan, sementara Paulo Gali juga menemukan celah untuk mencoba peruntungan meski masih melenceng.
PSM menunjukkan determinasi tinggi dengan rentetan peluang dari Savio yang menjadi ancaman utama sepanjang babak pertama.
Namun, beberapa tembakannya selalu terbentur pemain bertahan Persebaya Surabaya yang tampil disiplin di momen krusial.
Laga berjalan semakin panas ketika kartu kuning mulai bermunculan untuk kedua kubu. Mihailo Perovic dan Aloisio Soares Neto mendapat peringatan keras pada pengujung babak pertama yang menandai tensi pertandingan mulai naik.
Babak kedua dimulai dengan pergantian cepat dari kubu Persebaya Surabaya ketika Rachmat Irianto digantikan Kadek Raditya.
Perubahan ini membuat lini pertahanan Green Force lebih segar untuk menghadapi tekanan PSM yang kembali menekan sejak awal.
Rivera membuka peluang babak kedua dengan sebuah tembakan yang masih diblok pemain belakang PSM.
Persebaya Surabaya kemudian mendapatkan dua peluang dari Gali dan Tumbas, meski akurasinya belum cukup untuk membalikkan keadaan.
PSM mencoba kembali mendominasi setelah Arfan ditarik keluar untuk digantikan Akbar Tanjung demi menambah tenaga di lini tengah.
Upaya ini membuat mereka lebih berani melepas tembakan melalui Savio, Gledson, dan Dethan yang terus mencari celah lewat serangan cepat.
Persebaya Surabaya kembali merespons dengan peluang dari Milos Raickovic yang tembakannya masih terbentur pertahanan tuan rumah.
Pergantian pemain juga dilakukan Uston saat Tumbas digantikan Randy Hanson demi menambah variasi serangan.
PSM memasukkan tiga pemain sekaligus pada menit ke-77 untuk mencoba mengubah situasi. Masuknya Abu Kamara, Abdul Rahman, dan Lucas Dias membuat serangan mereka semakin segar dan agresif.
Persebaya Surabaya menjawabnya lewat masuknya Malik Risaldi yang menggantikan Perovic dan langsung menambah mobilitas lini depan.
Namun, peluang paling matang justru hadir untuk PSM melalui dua tembakan Alex de Aguiar yang sayangnya masih melenceng tipis.
Menjelang akhir laga, tensi kembali meningkat ketika Raickovic menerima kartu kuning pada menit ke-87.
Pertahanan Persebaya Surabaya terus bekerja keras menahan gelombang serangan tuan rumah yang masih mencari gol kemenangan.
Drama terjadi pada masa tambahan waktu ketika Akbar Tanjung menerima kartu kuning kedua yang berujung kartu merah pada menit 90+6.
PSM terpaksa bermain dengan sepuluh pemain di detik-detik terakhir pertandingan yang membuat Persebaya Surabaya lebih leluasa memainkan tempo.
Persebaya Surabaya hampir mencuri kemenangan lewat peluang Leonardo Lelis pada menit 90+8, tetapi tembakannya masih diblok pemain belakang PSM.
Tuan rumah kemudian menarik keluar Alex dan memasukkan Resky Fandi untuk menutup laga yang berlangsung intens hingga peluit akhir.
Pertandingan berakhir dengan skor 1-1 yang terasa adil bagi kedua tim setelah bermain terbuka dan sama-sama menciptakan banyak peluang.
Persebaya Surabaya membawa pulang satu poin berharga dari Parepare, sekaligus memperpanjang catatan tak terkalahkan Uston Nawawi sebagai pelatih interim.
Hasil ini juga menjaga momentum positif Persebaya Surabaya yang sedang berupaya kembali menemukan identitas permainan.
Uston terlihat makin mendapat kepercayaan dari para pemain dengan pendekatan simpel namun efektif di setiap laga.
Dengan performa solid dan mental yang mulai stabil, Persebaya Surabaya punya modal besar untuk melangkah lebih konsisten pada pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Para pendukung pun semakin yakin tim kesayangan mereka kembali hidup dan terus berkembang bersama Uston.(jpc)


