29.1 C
Jakarta
Wednesday, April 16, 2025

Insentif Relawan Nakes di Bawah Tanggung jawab Dinkes, Pembayarannya

KEPALA Dinas Kesehatan
Kalteng Suyuti Syamsul mengatakan, insentif bagi para nakes yang dilibatkan
dalam upaya penanganan Covid-19 selalu lancar diberikan hingga saat ini. Proses
pembayaran dilakukan tiap bulan dan langsung dikirim ke rekening masing-masing.

“Kalau insentif untuk relawan nakes yang
di bawah tanggung jawab dinkes, pembayarannya lancar,” katanya kepada
Kalteng Pos, Rabu (4/8).

Sejauh ini, jelas Suyuti, anggaran refocusing
insentif bagi nakes yang dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Kalteng berjalan lancar dan terkendali.

“Kami membayar secara bervariasi dari
Rp400 ribu per hari untuk dokter spesialis sampai Rp175 ribu untuk cleaning
service. Kalau di rumah sakit, silakan tanyakan langsung ke RS,” katanya.

Baca Juga :  123 Desa Belum Tersentuh Listrik, Dewan Minta Periode Ini Dituntaskan

Disinggung soal ketersediaan APD, Suyuti
mengungkapkan bahwa sejauh ini stok masih mencukupi. Selain yang ada di setiap
fasilitas kesehatan, di gudang Dinkes Kalteng juga masih terdapat cadangan
penyangga.

“Jumlahnya masih ribuan lah. Ada hazmat
suit, masker, dan APD lainnya. Jadi, masih cukup aman jika melihat kebutuhan
yang ada,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia
(IDI) Kalteng dr Mikko Uriamapas Ludjen menyebut, dalam upaya penanganan
terhadap pasien Covid-19 di Kalteng, pihaknya terus bersinergi dengan
pemerintah daerah. Perhatian pemerintah daerah kepada para dokter dinilai sangat
luar biasa.

“IDI juga dibantu APD dari pemerintah
daerah dalam menjalankan tugas setiap hari di tempat tugas masing-masing,”
katanya.

Baca Juga :  Persoalan Jalan, Pendidikan dan Kesehatan Masih Jadi Keluhan

Pihaknya bekerja dengan ikhlas hati tanpa mengharapkan
balas jasa. Ketika ada satu nyawa pasien yang diselamatkan, menjadi kebahagiaan
tersendiri bagi tenaga kesehatan. Meski diakui pihaknya bahwa terkadang pelayanan
ini harus dibayar mahal dengan adanya dokter yang terpapar. Tercatat ada empat
dokter dari Murung Raya, dua orang dari Kapuas, satu orang dari Seruyan, dua orang
dari Gunung Mas, dan empat orang dari Palangka Raya meliputi dua dokter
spesialis dan dua dokter umum. 

KEPALA Dinas Kesehatan
Kalteng Suyuti Syamsul mengatakan, insentif bagi para nakes yang dilibatkan
dalam upaya penanganan Covid-19 selalu lancar diberikan hingga saat ini. Proses
pembayaran dilakukan tiap bulan dan langsung dikirim ke rekening masing-masing.

“Kalau insentif untuk relawan nakes yang
di bawah tanggung jawab dinkes, pembayarannya lancar,” katanya kepada
Kalteng Pos, Rabu (4/8).

Sejauh ini, jelas Suyuti, anggaran refocusing
insentif bagi nakes yang dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Kalteng berjalan lancar dan terkendali.

“Kami membayar secara bervariasi dari
Rp400 ribu per hari untuk dokter spesialis sampai Rp175 ribu untuk cleaning
service. Kalau di rumah sakit, silakan tanyakan langsung ke RS,” katanya.

Baca Juga :  123 Desa Belum Tersentuh Listrik, Dewan Minta Periode Ini Dituntaskan

Disinggung soal ketersediaan APD, Suyuti
mengungkapkan bahwa sejauh ini stok masih mencukupi. Selain yang ada di setiap
fasilitas kesehatan, di gudang Dinkes Kalteng juga masih terdapat cadangan
penyangga.

“Jumlahnya masih ribuan lah. Ada hazmat
suit, masker, dan APD lainnya. Jadi, masih cukup aman jika melihat kebutuhan
yang ada,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia
(IDI) Kalteng dr Mikko Uriamapas Ludjen menyebut, dalam upaya penanganan
terhadap pasien Covid-19 di Kalteng, pihaknya terus bersinergi dengan
pemerintah daerah. Perhatian pemerintah daerah kepada para dokter dinilai sangat
luar biasa.

“IDI juga dibantu APD dari pemerintah
daerah dalam menjalankan tugas setiap hari di tempat tugas masing-masing,”
katanya.

Baca Juga :  Persoalan Jalan, Pendidikan dan Kesehatan Masih Jadi Keluhan

Pihaknya bekerja dengan ikhlas hati tanpa mengharapkan
balas jasa. Ketika ada satu nyawa pasien yang diselamatkan, menjadi kebahagiaan
tersendiri bagi tenaga kesehatan. Meski diakui pihaknya bahwa terkadang pelayanan
ini harus dibayar mahal dengan adanya dokter yang terpapar. Tercatat ada empat
dokter dari Murung Raya, dua orang dari Kapuas, satu orang dari Seruyan, dua orang
dari Gunung Mas, dan empat orang dari Palangka Raya meliputi dua dokter
spesialis dan dua dokter umum. 

Terpopuler

Artikel Terbaru