26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Ingin Berlibur? Catat Tips Aman ini

PROKALTENG.CO-Libur akhir tahun dapat memicu
kenaikan jumlah pasien Covid-19, mengingat liburan panjang selalu berkaitan
dengan kumpulan massa yang besar. Maka dari itu, penting bagi setiap masyarakat
untuk memastikan apakah rencana berlibur dapat ditunda hingga situasi pandemi
Covid-19 mereda.

 

“Sebenarnya
yang paling ideal adalah liburan di rumah,” ujar dr. Nugraheni Irda, Sp.PD,
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Primaya Evasari Hospital.

 

Namun,
lanjutnya, jika Anda memang harus berpergian atau sudah terlanjur merencanakan
liburan, maka Anda harus memahami tips-tips menjaga kesehatan selama berlibur.

dr.
Nugraheni mengatakan, jumlah angka positif Covid-19 dan angka kematian akibat
Covid-19 semakin meningkat di 8 provinsi setelah sebelumnya mengalami penurunan
tren.

Kedelapan
provinsi itu diantaranya DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Bali, dan Kalimantan Selatan.

 

“Maka
dari itu, hindari wilayah-wilayah tersebut untuk berlibur karena wilayah
tersebut memiliki banyak destinasi wisata yang menarik sehingga banyak
wisatawan yang datang berkunjung,” tandasnya.

 

dr.
Mohammad Irfan, Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Primaya Hospital Bekasi
Utara menambahkan sebelum berpergian, cobalah mengecek status zona pada tempat
yang akan dikunjungi. Sebisa mungkin menghindari daerah red zone sehingga
keterpaparan terhadap covid semakin berkurang.

 

”Kuncinya
adalah kedisiplinan menjaga 3M memakai masker, mencuci tangan dan menjaga
jarak,” katanya.

 

Dia
menyarankan, pilihlah tempat rekreasi dengan ruangan terbuka seperti
pegunungan, situs budaya seperti candi, pantai, taman kota, kebun, berkemah di
kaki gunung, dan lain sebagainya. Sangat penting untuk selalu menghindari
tempat keramaian dan cari tempat wisata yang selalu menjaga protokol kesehatan
dengan ketat.

 

”Tentunya
tempat yang terbuka lebih baik dibandingkan ruang tertutup dari segi penularan
COVID-19. Di ruangan terbuka,  udara segar terus bergerak dan berganti
membantu menyebarkan cairan atau mikro partikel sehingga kepadatan virus berkurang.
Sedangkan, saat berada di dalam ruangan, terdapat penyebaran virus melalui
cairan (mikro partikel) yang dilepaskan ke udara saat berbicara, batuk, atau
bersin,” tandasnya.

Baca Juga :  Perpaduan Nuansa Alam dengan Kearifan Lokal di Lembah Mbencirang

 

Menurut
dr. Mohammad, pada dasarnya, aktivitas-aktivitas yang dapat berpotensi menularkan
COVID-19 selama berlibur adalah aktivitas berkumpul, tidak menjaga jarak,
kontak dengan banyak orang terlalu lama, menggunakan fasilitas publik bersamaan
seperti tempat permainan anak, nonton bioskop, dan berbagai aktivitas berkumpul
lainnya.

Kemudian,
bagaimana potensi penularan Covid-19 bagi orang yang sedang berenang, baik di
pantai atau di kolam renang?

 

“Sebenarnya
hal yang paling baik adalah menghindari tempat seperti ini. Bila harus
menggunakan fasilitas publik seperti ini, hal terpenting adalah selalu menjaga
jarak, minimal 1,5 meter dari pengunjung lainnya, karena tidak memungkinkan
untuk memakai masker ketika berada di air. Sebisa mungkin tidak tertelan dan
masuk air ke hidung. Segera mandi bersih dengan sabun, shampoo, dan menyikat
gigi setelah melakukan aktivitas di dalam air,” imbuhnya.

 

Pertanyaan
selanjutnya, jika seseorang sedang melakukan aktivitas makan di tempat umum
ketika pandemi Covid-19, apa yang harus dilakukan? “Sebaiknya cari tempat makan
yang bersih, penjualnya bermasker, menyediakan tempat cuci tangan, dan mengatur
jarak tempat duduk. Carilah tempat makan yang ada ruangan terbuka, hindari
ruangan ber-AC dan sempit. Pakai alat makan sendiri, bila perlu bawa makanan
sendiri yang lebih aman dan bersih. Boleh membuka masker pada saat makan dan
segera menggunakan masker kembali setelah makan. Jangan berhadapan langsung
dengan orang lain ketika makan. Posisi makan sebaiknya zig-zag dan sebaiknya
pada saat membuka masker tidak sambil berbicara,” tuturnya.

 

dr.
Nugraheni memberikan tips berlibur yang aman di tengah pandemi Covid-19, yakni,
sebisa mungkin berlibur dengan orang rumah (bukan bersama keluarga jauh,
apalagi orang asing yang tidak diketahui latar-belakangnya).

Lalu,
tetap mematuhi protokol 3M (mencuci tangan memakai sabun dan air mengalir
sesering mungkin, menjaga jarak dengan orang lain minimal 2 meter dan jauhi
kerumunan, serta memakai masker dengan benar).

Baca Juga :  Serasa di Cina saat Berkunjung ke Kenjeran Park

 

Memilih
tempat wisata yang tidak berpotensi menciptakan kerumunan.

Hindari
tempat-tempat tertutup dan kunjungi tempat terbuka. Kurangi durasi kunjungan.
Dan pastikan istirahat yang cukup, makan makanan bergizi, berhenti merokok, dan
jaga kesehatan mental. ”Bagi masyarakat yang menjalani perjalanan jauh,
pastikan telah beristirahat yang cukup pada malam harinya. Diperjalanan
sebaiknya minum air putih saja dan hindari minuman bersoda atau manis. Tetap
menjaga 3M. Bawa suplement dan obat obatan yang rutin dikonsumsi serta bawa
makanan dan perlengkapan makan sendiri. Hindari menggunakan fasilitas umum yang
dipakai bersama orang lain seperti tempat bermain anak. Segera mandi bila sudah
selesai beraktivitas dan ganti baju yang bersih,” katanya.

 

Bila
mengalami gejala Covid-19 di tengah berlibur, jangan panik. Kunjungi rumah
sakit terdekat untuk konsultasi dengan dokter. Biasanya dokter akan
menganjurkan pemeriksaan swab rapid antigen untuk diagnostik. Bila hasilnya
positif, sebaiknya semua rombongan yang sedang berlibur ikut melakukan
screening yang sama. Tetap disiplin melakukan 3M dan lakukan isolasi diri.

Kemudian,
apa yang harus dilakukan seseorang jika terdapat keluarga atau rekannya yang
merasakan gejala covid walaupun sedang dalam kondisi berlibur?

 

”Segera
anjurkan keluarga atau rekannya yang mengalami gejala Covid-19 ke rumah sakit
untuk dilakukan test diagnostik. Apabila hasilnya diagnostik keluarga atau
rekannya positif, tetap melakukan gunakan masker, jaga jarak dengn pasien
positif, pisahkan diri dengan rombongan, dan segera lakukan isolasi mandiri,”
tambahnya.

 

dr.
Mohammad menambahkan khusus pasien dengan komorbid atau penyakit kronis harus
membawa dan konsumsi obat rutin dari dokternya selama liburan. Pastikan jumlah
obat yang dibawa cukup selama berlibur. ”Bila tidak ada penyakit kronis,
bawalah vitamin antioksidan seperti vitamin c atau vitamin e, obat demam, obat
lambung atau pereda nyeri untuk jaga-jaga bila diperjalanan nanti anda
mengalami sakit,” pungkasnya. 

PROKALTENG.CO-Libur akhir tahun dapat memicu
kenaikan jumlah pasien Covid-19, mengingat liburan panjang selalu berkaitan
dengan kumpulan massa yang besar. Maka dari itu, penting bagi setiap masyarakat
untuk memastikan apakah rencana berlibur dapat ditunda hingga situasi pandemi
Covid-19 mereda.

 

“Sebenarnya
yang paling ideal adalah liburan di rumah,” ujar dr. Nugraheni Irda, Sp.PD,
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Primaya Evasari Hospital.

 

Namun,
lanjutnya, jika Anda memang harus berpergian atau sudah terlanjur merencanakan
liburan, maka Anda harus memahami tips-tips menjaga kesehatan selama berlibur.

dr.
Nugraheni mengatakan, jumlah angka positif Covid-19 dan angka kematian akibat
Covid-19 semakin meningkat di 8 provinsi setelah sebelumnya mengalami penurunan
tren.

Kedelapan
provinsi itu diantaranya DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Bali, dan Kalimantan Selatan.

 

“Maka
dari itu, hindari wilayah-wilayah tersebut untuk berlibur karena wilayah
tersebut memiliki banyak destinasi wisata yang menarik sehingga banyak
wisatawan yang datang berkunjung,” tandasnya.

 

dr.
Mohammad Irfan, Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Primaya Hospital Bekasi
Utara menambahkan sebelum berpergian, cobalah mengecek status zona pada tempat
yang akan dikunjungi. Sebisa mungkin menghindari daerah red zone sehingga
keterpaparan terhadap covid semakin berkurang.

 

”Kuncinya
adalah kedisiplinan menjaga 3M memakai masker, mencuci tangan dan menjaga
jarak,” katanya.

 

Dia
menyarankan, pilihlah tempat rekreasi dengan ruangan terbuka seperti
pegunungan, situs budaya seperti candi, pantai, taman kota, kebun, berkemah di
kaki gunung, dan lain sebagainya. Sangat penting untuk selalu menghindari
tempat keramaian dan cari tempat wisata yang selalu menjaga protokol kesehatan
dengan ketat.

 

”Tentunya
tempat yang terbuka lebih baik dibandingkan ruang tertutup dari segi penularan
COVID-19. Di ruangan terbuka,  udara segar terus bergerak dan berganti
membantu menyebarkan cairan atau mikro partikel sehingga kepadatan virus berkurang.
Sedangkan, saat berada di dalam ruangan, terdapat penyebaran virus melalui
cairan (mikro partikel) yang dilepaskan ke udara saat berbicara, batuk, atau
bersin,” tandasnya.

Baca Juga :  Perpaduan Nuansa Alam dengan Kearifan Lokal di Lembah Mbencirang

 

Menurut
dr. Mohammad, pada dasarnya, aktivitas-aktivitas yang dapat berpotensi menularkan
COVID-19 selama berlibur adalah aktivitas berkumpul, tidak menjaga jarak,
kontak dengan banyak orang terlalu lama, menggunakan fasilitas publik bersamaan
seperti tempat permainan anak, nonton bioskop, dan berbagai aktivitas berkumpul
lainnya.

Kemudian,
bagaimana potensi penularan Covid-19 bagi orang yang sedang berenang, baik di
pantai atau di kolam renang?

 

“Sebenarnya
hal yang paling baik adalah menghindari tempat seperti ini. Bila harus
menggunakan fasilitas publik seperti ini, hal terpenting adalah selalu menjaga
jarak, minimal 1,5 meter dari pengunjung lainnya, karena tidak memungkinkan
untuk memakai masker ketika berada di air. Sebisa mungkin tidak tertelan dan
masuk air ke hidung. Segera mandi bersih dengan sabun, shampoo, dan menyikat
gigi setelah melakukan aktivitas di dalam air,” imbuhnya.

 

Pertanyaan
selanjutnya, jika seseorang sedang melakukan aktivitas makan di tempat umum
ketika pandemi Covid-19, apa yang harus dilakukan? “Sebaiknya cari tempat makan
yang bersih, penjualnya bermasker, menyediakan tempat cuci tangan, dan mengatur
jarak tempat duduk. Carilah tempat makan yang ada ruangan terbuka, hindari
ruangan ber-AC dan sempit. Pakai alat makan sendiri, bila perlu bawa makanan
sendiri yang lebih aman dan bersih. Boleh membuka masker pada saat makan dan
segera menggunakan masker kembali setelah makan. Jangan berhadapan langsung
dengan orang lain ketika makan. Posisi makan sebaiknya zig-zag dan sebaiknya
pada saat membuka masker tidak sambil berbicara,” tuturnya.

 

dr.
Nugraheni memberikan tips berlibur yang aman di tengah pandemi Covid-19, yakni,
sebisa mungkin berlibur dengan orang rumah (bukan bersama keluarga jauh,
apalagi orang asing yang tidak diketahui latar-belakangnya).

Lalu,
tetap mematuhi protokol 3M (mencuci tangan memakai sabun dan air mengalir
sesering mungkin, menjaga jarak dengan orang lain minimal 2 meter dan jauhi
kerumunan, serta memakai masker dengan benar).

Baca Juga :  Serasa di Cina saat Berkunjung ke Kenjeran Park

 

Memilih
tempat wisata yang tidak berpotensi menciptakan kerumunan.

Hindari
tempat-tempat tertutup dan kunjungi tempat terbuka. Kurangi durasi kunjungan.
Dan pastikan istirahat yang cukup, makan makanan bergizi, berhenti merokok, dan
jaga kesehatan mental. ”Bagi masyarakat yang menjalani perjalanan jauh,
pastikan telah beristirahat yang cukup pada malam harinya. Diperjalanan
sebaiknya minum air putih saja dan hindari minuman bersoda atau manis. Tetap
menjaga 3M. Bawa suplement dan obat obatan yang rutin dikonsumsi serta bawa
makanan dan perlengkapan makan sendiri. Hindari menggunakan fasilitas umum yang
dipakai bersama orang lain seperti tempat bermain anak. Segera mandi bila sudah
selesai beraktivitas dan ganti baju yang bersih,” katanya.

 

Bila
mengalami gejala Covid-19 di tengah berlibur, jangan panik. Kunjungi rumah
sakit terdekat untuk konsultasi dengan dokter. Biasanya dokter akan
menganjurkan pemeriksaan swab rapid antigen untuk diagnostik. Bila hasilnya
positif, sebaiknya semua rombongan yang sedang berlibur ikut melakukan
screening yang sama. Tetap disiplin melakukan 3M dan lakukan isolasi diri.

Kemudian,
apa yang harus dilakukan seseorang jika terdapat keluarga atau rekannya yang
merasakan gejala covid walaupun sedang dalam kondisi berlibur?

 

”Segera
anjurkan keluarga atau rekannya yang mengalami gejala Covid-19 ke rumah sakit
untuk dilakukan test diagnostik. Apabila hasilnya diagnostik keluarga atau
rekannya positif, tetap melakukan gunakan masker, jaga jarak dengn pasien
positif, pisahkan diri dengan rombongan, dan segera lakukan isolasi mandiri,”
tambahnya.

 

dr.
Mohammad menambahkan khusus pasien dengan komorbid atau penyakit kronis harus
membawa dan konsumsi obat rutin dari dokternya selama liburan. Pastikan jumlah
obat yang dibawa cukup selama berlibur. ”Bila tidak ada penyakit kronis,
bawalah vitamin antioksidan seperti vitamin c atau vitamin e, obat demam, obat
lambung atau pereda nyeri untuk jaga-jaga bila diperjalanan nanti anda
mengalami sakit,” pungkasnya. 

Terpopuler

Artikel Terbaru