32.5 C
Jakarta
Friday, March 29, 2024

Pantai Pulau Merah, Sajian Pasir Putih dan Sunset di Banyuwangi

Tak bisa dimungkiri, Pantai Pulau Merah telah menjadi salah satu objek wisata andalan di kabupaten berjuluk Bumi Blambangan itu. Bukan hanya keindahan alamnya, ragam fasilitas yang tersedia membuat wisatawan terpesona.

DULU pantai yang terletak di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, tersebut sangat sepi. Tak banyak wisatawan yang singgah. Maklum, selain lokasinya yang jauh dari pusat kota, jalan aksesnya banyak yang rusak.

Bukan hanya itu, objek yang dulunya dikenal sebagai Pantai Ringinpitu tersebut terkesan sangat kumuh dan tak terurus. Kawasan itu dulu dipenuhi banyak semak belukar dan pohon pandan laut.

Namun, setelah dibenahi dan dikelola, kini Pulau Merah bertransformasi menjadi destinasi wisata yang digandrungi banyak pengunjung. Bukan hanya lokal, melainkan juga mancanegara.

Tak salah jika objek wisata tersebut dikagumi. Selain karena keindahan alam serta pasir pantainya yang begitu putih, pulau tersebut dikenal karena nuansa merahnya. Pantulan cahaya matahari saat terbenam memunculkan warna kemerahan di sekitar pulau kecil tersebut. Karena itu, pulau tersebut diberi nama Pulau Merah.

Waktu terbaik berkunjung ke Pulau Merah adalah saat sore. Mulai pukul 16.00 hingga 17.30. Pada waktu itu, pengunjung dapat menyaksikan indahnya matahari tenggelam (sunset). Tak hanya itu, wisatawan juga dapat bermain surfing di pantai tersebut. ”Di Pulau Merah, ombaknya cukup bagus,” ujar Ketua Lifeguard Pulau Merah Suyitno.

Baca Juga :  Wali Kota Apresiasi Ayu Azhari Kunjungi Wisata di Palangka Raya

Karena itu pula, tak hanya jadi tempat bermain, yang berdekatan dengan area tambang emas tersebut juga kerap jadi tempat perhelatan event surfing level lokal hingga internasional.

Aneka sajian itu pula yang membuat banyak artis maupun para pesohor media sosial berdatangan untuk mengeksplorasi keindahan pantai di ujung timur Pulau Jawa tersebut. Selain itu, Pantai Pulau Merah identik dengan bukit kecil di dekat bibir pantai. Bila air laut tengah surut, pengunjung bisa berjalan kaki mendekati bukit yang memendarkan warna merah tersebut.

Sebenarnya, Pulau Merah merupakan kawasan milik Perhutani KPH Banyuwangi Selatan. Setelah mendapatkan izin dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, kawasan itu kini dikelola bersama dan digunakan sebagai lokasi wisata.

Pulau Merah memiliki garis pantai yang cukup luas, akan tetapi belum dikelola secara maksimal. ”Kalau Pulau Merah dikelola dengan baik, bisa setara dengan Pantai Kuta Bali,” ungkapnya.

Saat ini pengelola Pulau Merah mengembangkan wisata ramah lingkungan. Sejumlah usaha sudah dilakukan. Di antaranya, penanaman berbagai jenis tanaman hijau seperti pohon cemara udang, ketapang laut, serta bakau. ”Konsep wisata alam tetap kami utamakan. Sebab, selain mengandalkan pesona pantai, diperlukan adanya udara yang sehat dan segar. Agar pengunjung makin nyaman,” katanya.

Sebelum pandemi Covid-19 merebak, rata-rata pengunjung yang datang ke Pulau Merah sekitar 2.000 hingga 3.000 wisatawan per hari. Pada musim liburan malah bisa tembus 6.000 pengunjung.

Baca Juga :  Sepak Sawut

Namun, akibat pandemi yang belum juga berlalu, saat ini jumlah pengunjung destinasi tersebut (dan objek wisata lain di Banyuwangi) dibatasi. Per hari maksimal 750 wisatawan. ”Ini menjadi kesepakatan selama pandemi Covid-19,” ujar Sekretaris Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pulau Merah Eko Suhendro.

Bukan hanya itu, pengelola objek wisata tersebut juga menerapkan protokol kesehatan cleanliness, health, safety and environment (CHSE). Demi keselamatan dan kenyamanan pengunjung.

Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata M. Yanuar Bramuda menjelaskan, konsep wisata sehat memang tengah diterapkan di Pulau Merah (dan objek wisata lainnya). ”Lokasi Pulau Merah yang jauh dari perkotaan membuat udara di sana masih terjaga. Dengan modal itu, kami menerapkan konsep wisata sehat, ramah lingkungan, dan alami,” terangnya.

Yanuar menjelaskan, sejumlah pengembangan bakal dilakukan di sana. Salah satunya membuat stan kuliner dengan suguhan menu khas Banyuwangi. Saat ini memang sudah ada stan-stan kuliner, restoran, dan kafe. Namun, menu yang disediakan masih kurang melokal.

Dengan adanya menu kuliner Banyuwangi di lokasi wisata itu, pengunjung dapat menikmati panorama wisata dan kuliner khas Banyuwangi di Pulau Merah. ”Jadi, semua lengkap di Pulau Merah. Ada homestay, kafe, stan kuliner Banyuwangi, dan pusat kerajinan serta oleh-oleh,” pungkasnya.

Tak bisa dimungkiri, Pantai Pulau Merah telah menjadi salah satu objek wisata andalan di kabupaten berjuluk Bumi Blambangan itu. Bukan hanya keindahan alamnya, ragam fasilitas yang tersedia membuat wisatawan terpesona.

DULU pantai yang terletak di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, tersebut sangat sepi. Tak banyak wisatawan yang singgah. Maklum, selain lokasinya yang jauh dari pusat kota, jalan aksesnya banyak yang rusak.

Bukan hanya itu, objek yang dulunya dikenal sebagai Pantai Ringinpitu tersebut terkesan sangat kumuh dan tak terurus. Kawasan itu dulu dipenuhi banyak semak belukar dan pohon pandan laut.

Namun, setelah dibenahi dan dikelola, kini Pulau Merah bertransformasi menjadi destinasi wisata yang digandrungi banyak pengunjung. Bukan hanya lokal, melainkan juga mancanegara.

Tak salah jika objek wisata tersebut dikagumi. Selain karena keindahan alam serta pasir pantainya yang begitu putih, pulau tersebut dikenal karena nuansa merahnya. Pantulan cahaya matahari saat terbenam memunculkan warna kemerahan di sekitar pulau kecil tersebut. Karena itu, pulau tersebut diberi nama Pulau Merah.

Waktu terbaik berkunjung ke Pulau Merah adalah saat sore. Mulai pukul 16.00 hingga 17.30. Pada waktu itu, pengunjung dapat menyaksikan indahnya matahari tenggelam (sunset). Tak hanya itu, wisatawan juga dapat bermain surfing di pantai tersebut. ”Di Pulau Merah, ombaknya cukup bagus,” ujar Ketua Lifeguard Pulau Merah Suyitno.

Baca Juga :  Wali Kota Apresiasi Ayu Azhari Kunjungi Wisata di Palangka Raya

Karena itu pula, tak hanya jadi tempat bermain, yang berdekatan dengan area tambang emas tersebut juga kerap jadi tempat perhelatan event surfing level lokal hingga internasional.

Aneka sajian itu pula yang membuat banyak artis maupun para pesohor media sosial berdatangan untuk mengeksplorasi keindahan pantai di ujung timur Pulau Jawa tersebut. Selain itu, Pantai Pulau Merah identik dengan bukit kecil di dekat bibir pantai. Bila air laut tengah surut, pengunjung bisa berjalan kaki mendekati bukit yang memendarkan warna merah tersebut.

Sebenarnya, Pulau Merah merupakan kawasan milik Perhutani KPH Banyuwangi Selatan. Setelah mendapatkan izin dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, kawasan itu kini dikelola bersama dan digunakan sebagai lokasi wisata.

Pulau Merah memiliki garis pantai yang cukup luas, akan tetapi belum dikelola secara maksimal. ”Kalau Pulau Merah dikelola dengan baik, bisa setara dengan Pantai Kuta Bali,” ungkapnya.

Saat ini pengelola Pulau Merah mengembangkan wisata ramah lingkungan. Sejumlah usaha sudah dilakukan. Di antaranya, penanaman berbagai jenis tanaman hijau seperti pohon cemara udang, ketapang laut, serta bakau. ”Konsep wisata alam tetap kami utamakan. Sebab, selain mengandalkan pesona pantai, diperlukan adanya udara yang sehat dan segar. Agar pengunjung makin nyaman,” katanya.

Sebelum pandemi Covid-19 merebak, rata-rata pengunjung yang datang ke Pulau Merah sekitar 2.000 hingga 3.000 wisatawan per hari. Pada musim liburan malah bisa tembus 6.000 pengunjung.

Baca Juga :  Sepak Sawut

Namun, akibat pandemi yang belum juga berlalu, saat ini jumlah pengunjung destinasi tersebut (dan objek wisata lain di Banyuwangi) dibatasi. Per hari maksimal 750 wisatawan. ”Ini menjadi kesepakatan selama pandemi Covid-19,” ujar Sekretaris Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pulau Merah Eko Suhendro.

Bukan hanya itu, pengelola objek wisata tersebut juga menerapkan protokol kesehatan cleanliness, health, safety and environment (CHSE). Demi keselamatan dan kenyamanan pengunjung.

Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata M. Yanuar Bramuda menjelaskan, konsep wisata sehat memang tengah diterapkan di Pulau Merah (dan objek wisata lainnya). ”Lokasi Pulau Merah yang jauh dari perkotaan membuat udara di sana masih terjaga. Dengan modal itu, kami menerapkan konsep wisata sehat, ramah lingkungan, dan alami,” terangnya.

Yanuar menjelaskan, sejumlah pengembangan bakal dilakukan di sana. Salah satunya membuat stan kuliner dengan suguhan menu khas Banyuwangi. Saat ini memang sudah ada stan-stan kuliner, restoran, dan kafe. Namun, menu yang disediakan masih kurang melokal.

Dengan adanya menu kuliner Banyuwangi di lokasi wisata itu, pengunjung dapat menikmati panorama wisata dan kuliner khas Banyuwangi di Pulau Merah. ”Jadi, semua lengkap di Pulau Merah. Ada homestay, kafe, stan kuliner Banyuwangi, dan pusat kerajinan serta oleh-oleh,” pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru