29.8 C
Jakarta
Thursday, April 25, 2024

Desa Kiluan Tawarkan Tur Lumba-Lumba

KEMENTERIAN Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes-PDTT) terus mendukung
upaya desa dalam memajukan program unggulan di sektor pariwisata. Salah satunya
Desa Kiluan Negeri, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus, Lampung.

Desa ini memiliki Teluk
Kiluan yang merupakan destinasi wisata dengan potensi wisata bahari yang
memiliki panorama eksotis. Teluk ini terkenal sebagai tempat perlintasan
lumba-lumba sehingga wisatawan bisa dengan mudah menemukan binatang lucu itu
berenang di pinggiran pantai.

“Yang datang ke Teluk Kiluan
bukan hanya wisatawan domestik, tapi juga mancanegara. Justru wisatawan asing
betah tinggal berbulan-bulan untuk menikmati keindahan alam sekitar desa kami,”
ujar Kepala Desa Kiluan Negeri Kadek Sukrasena.

Program Inovasi Desa (PID)
yang dikembangkan Desa Kiluan Negeri ini telah menjadi objek wisata unggulan
Kabupaten Tanggamus. Pada umumnya, wisata tur lumba-lumba dapat dilakukan mulai
pukul 06.00 hingga 09.00 menggunakan perahu ketingting, khas daerah setempat.

Baca Juga :  Festival Jatiluwih Angkat Budaya dan Pariwisata Lokal

Di sekitar Teluk Kiluan juga
terdapat Pulau Kelapa yang merupakan tempat ideal bagi aktivitas wisata air
seperti snorkeling, berenang, atau sekadar menikmati pantai berpasir putih. “Selain
itu, ada teluk lain yang biasa digunakan untuk berenang, yaitu Laguna Gayau,” tutur
Kadek.

Menurut dia, wisata alam
dengan konsep pemberdayaan masyarakat ini memberikan dampak ekonomi secara
langsung kepada masyarakat. Bahkan telah mampu meningkatkan pendapatan asli
desa (PAD) yang disetor dalam bentuk retribusi. Pihaknya membagi hasil
retribusi untuk tiga hal. Yakni, untuk kas dusun, karang taruna, dan desa. Desa
Kiluan Negeri sangat terbantu dengan adanya dana desa yang telah diberikan
Kemendes-PDTT. Antara lain digunakan untuk bidang pemberdayaan desa,
pembangunan infrastruktur, dan penyelenggaraan pemerintahan desa. “Termasuk
untuk pelestarian terumbu karang dan penanaman mangrove,” ungkapnya. (jpc)

Baca Juga :  Generasi Muda Membangun Desa, Wisata Budaya Desa Japan

 

KEMENTERIAN Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes-PDTT) terus mendukung
upaya desa dalam memajukan program unggulan di sektor pariwisata. Salah satunya
Desa Kiluan Negeri, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus, Lampung.

Desa ini memiliki Teluk
Kiluan yang merupakan destinasi wisata dengan potensi wisata bahari yang
memiliki panorama eksotis. Teluk ini terkenal sebagai tempat perlintasan
lumba-lumba sehingga wisatawan bisa dengan mudah menemukan binatang lucu itu
berenang di pinggiran pantai.

“Yang datang ke Teluk Kiluan
bukan hanya wisatawan domestik, tapi juga mancanegara. Justru wisatawan asing
betah tinggal berbulan-bulan untuk menikmati keindahan alam sekitar desa kami,”
ujar Kepala Desa Kiluan Negeri Kadek Sukrasena.

Program Inovasi Desa (PID)
yang dikembangkan Desa Kiluan Negeri ini telah menjadi objek wisata unggulan
Kabupaten Tanggamus. Pada umumnya, wisata tur lumba-lumba dapat dilakukan mulai
pukul 06.00 hingga 09.00 menggunakan perahu ketingting, khas daerah setempat.

Baca Juga :  Festival Jatiluwih Angkat Budaya dan Pariwisata Lokal

Di sekitar Teluk Kiluan juga
terdapat Pulau Kelapa yang merupakan tempat ideal bagi aktivitas wisata air
seperti snorkeling, berenang, atau sekadar menikmati pantai berpasir putih. “Selain
itu, ada teluk lain yang biasa digunakan untuk berenang, yaitu Laguna Gayau,” tutur
Kadek.

Menurut dia, wisata alam
dengan konsep pemberdayaan masyarakat ini memberikan dampak ekonomi secara
langsung kepada masyarakat. Bahkan telah mampu meningkatkan pendapatan asli
desa (PAD) yang disetor dalam bentuk retribusi. Pihaknya membagi hasil
retribusi untuk tiga hal. Yakni, untuk kas dusun, karang taruna, dan desa. Desa
Kiluan Negeri sangat terbantu dengan adanya dana desa yang telah diberikan
Kemendes-PDTT. Antara lain digunakan untuk bidang pemberdayaan desa,
pembangunan infrastruktur, dan penyelenggaraan pemerintahan desa. “Termasuk
untuk pelestarian terumbu karang dan penanaman mangrove,” ungkapnya. (jpc)

Baca Juga :  Generasi Muda Membangun Desa, Wisata Budaya Desa Japan

 

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Terpopuler

Artikel Terbaru