PALANGKA
RAYA-Untuk meningkatkan kualitas pelayanan, RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya menggiatkan revolusi
mental untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan yang bermutu, responsif dan
tidak diskriminatif kepada masyarakat. Supaya gerakan revolusi mental benar-benar
bisa diterapkan, rumah sakit miliki pemerintah itu membentuk tim khusus yang bertugas menyambangi
masing-masing ruangan untuk menyampaikan secara langsung apa itu gerakan
revolusi mental.
“Kali
ini kita langsung ketempat tujuan, supaya
langsung bisa disimak oleh para petugas dan
bisa diterapkan secara individu. Dan ini berbeda dari sebelumnya, karena kalau dulu sifatnya kita hanya mengundang
kepala instalasi atau kepala ruangan dan
mereka yang menyampaikan kepada pegawainya tentang revolusi mental,”
jelas Brensia Relly SKep Ns di sela-sela
aktivitas mengunjungi sejumlah ruangan di RSUD Doris Sylvanus Palangka
Raya, Sabtu (27/7).
Di
tempat yang sama, Kepala Instalasi Rawat
Inap RSUD Doris Sylvanus Samyasudin SKep yang juga merupakan tim revolusi mental
menegaskan dengan menjalankan SOP rumah sakit yang optimal dan menjadikan SOP sebagai
panduan sehari-hari maka petugas rumah
sakit sebenarnya sudah
mengimplementasikan gerakan revolusi mental. Namun ada tiga poin penting
yang harus diterapkan oleh masing-masing individu.
“Pertama
integritas, kita harus melaksanakan tugas
sesuai dengan prosedurnya dan berpegang teguh pada prinsip moral dan etika. Kedua etos kerja, di mana kita harus berorientasi pada semangat kerja
dan siap untuk menjadi produktif dan inovatif. Dan ketiga,
siap untuk bergotong royong memberikan pelayanan prima, dan tidak sekadar jadi penonton saat kawan kesulitan
melaksanakan tugasnya sendirian,” ujarnya.
Dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat, tambah Ady Fraditha SKep Ns setiap
petugas bekerja sesuai tugas dan tanggungjawabnya dengan etos kerja yang luar
biasa, cepat, tepat, tanggap dan bersahabat serta “melayani dengan
hati”. Dan ini sesuai dengan
keinginan pemerintah agar rumah sakit pemerintah melaksanakan Pelayanan Prima
kepada masyarakat.
“Sudah
barang tentu karena ini terkait dengan kinerja petugas, maka untuk mengubah
kinerja mereka berarti harus mengubah pola pikir, sikap dan cara pandang mereka. Dan tidak ada
cara lain yang paling tepat selain melaksanakan Gerakan Nasional Revolusi
Mental di RSUD dr Doris Sylvanus dengan tetap berpegang pada motto rumah sakit
kami yaitu Bajenta Barokah,” ungkapnya yang menjabat sebagai Kasie
Pelayanan Keperawatan RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya didampingi Rafia
Wondayana Fauzi SFarm Apt yang juga merupakan tim revolusi mental. (pri/CTK)