Pelaksanaan tes cepat (rapid test) untuk mendeteksi virus korona
(Covid-19) oleh Pemerintah Kota Bogor di halaman Gelanggang Olah Raga (GOR)
Pajajaran, Kota Bogor, diikuti oleh 145 orang berstatus orang dalam pemantauan
(ODP), menghasilkan tiga kasus positif dan 142 lainnya negatif. Rapid test yang
dilangsungkan Sabtu (28/3) itu dilaksanakan secara drive-trhru.
Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat, di Kota Bogor, Sabtu,
mengatakan, terhadap orang berstatus ODP yang hasil tesnya negatif dipersilakan
kembali ke rumah masing-masing.
Namun, terhadap tiga orang positif akan dilakukan tes lanjutan
yakni tes swab di RSUD Kota Bogor untuk mengetahui hasil lebih lanjut. “Kepada
ODP yang hasil tesnya positif juga akan dilakukan pelacakan (tracing)
untuk mengetahui peta penyebaran kasus korona,†katanya seperti dilansir
dari Antara pada Sabtu.
Menurut Ade Sarip, pelacakan tersebut dilakukan dengan bertanya
kepada ODP positif, selama 14 hari terakhir memiliki riwayat bepergian kemana
saja dan bertemu siapa saja. “Dari hasil itu bisa dipastikan jumlah ODP
akan bertambah lagi,†katanya.
Pelaksanaan tes cepat dilakukan oleh petugas dari Dinas Kesehatan
Kota Bogor itu dengan metode peserta tidak turun dari kendaraannya. Ada dua
jenis kendaraan yang digunakan peserta yakni mobil dan sepeda motor. Karena
itu, dibuat dua jalur yakni jalur mobil dan jalur sepeda motor.
Baik jalur mobil dan jalur motor masuk ke lokasi tes melalui Jalan Ahmad
Yani. Sampai di lokasi tes, peserta tidak perlu turun dari kendaraan, tapi
petugas pelaksana tes yang menghampiri ke kendaraan, mengukur suhu tubuh dengan thermo
gun dan mengambil sampel darah. Peserta menunggu sekitar 15 menit
sudah diketahui hasilnya.
Sementara itu, data terbaru di Dinas Kesehatan Kota Bogor untuk pemetaan
corona menyebutkan, sampai Sabtu pukul 14:00 WIB orang berstatus ODP jumlahnya
618 orang, selesai 101 orang dan masih dalam pemantauan 517 orang.
Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) ada sebanyak 41 orang, selesai enam
orang, masih dalam pengawasan rumah sakit 27 orang, serta meninggal dunia
delapan orang. “Dari delapan orang yang meninggal dalam status PDP sudah
dilakukan tes swab, tapi hasilnya belum keluar dari Litbangkes Kementerian
Kesehatan,†kata Ade.
Kemudian, pasien terkonfirmasi positif korona jumlahnya delapan orang,
dan dari jumlah itu meninggal dunia dua orang sehingga masih dirawat di rumah
sakit ada enam orang.
Sementara itu, data pada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dalam
aplikasi PIKOBAR, hingga Sabtu, 28 Maret 2020, pukul 11.30 WIB, menyebutkan,
total kasus positif korona ada 119 kasus dari sebelumnya 98 kasus.
Dari jumlah tersebut, jumlah yang meninggal dunia naik tiga orang
menjadi 17 orang dari sebelumnya 14 orang. lima sembuh dan 97 positif lainnya
masih dalam perawatan di rumah sakit.
Sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) seluruhnya baik lagi menjadi 5.419
dari sebelumnya 4.729 orang. Untuk pasien dalam pengawasan (PDP) corona
seluruhnya naik lagi menjadi 664 pasien dari sebelumnya 644 pasien.