Kian banyak yang menjadikan tanaman hias sebagai dekorasi interior. Salah satu yang tengah menjadi favorit adalah peperomia. Daunnya rimbun dengan motif dan tekstur menarik. Perawatannya pun terbilang mudah.
—
STOK peperomia di markas Nanem Taneman di daerah Meruya, Jakarta Barat, tidak pernah bertahan lama. Beberapa hari kiriman dari petani datang langsung habis diburu pencinta tanaman hias.
Misalnya, saat Jawa Pos berkunjung pada Rabu lalu (16/6). Stok peperomia ripple silver tinggal satu. Kemudian, peperomia ripple hijau tidak sampai sepuluh pot. Begitu pun pot peperomia argyreia –atau dikenal dengan sebutan peperomia watermelon– yang bisa dihitung jari. ”Yang paling banyak dicari peperomia watermelon,” kata admin @nanemtaneman Tri Wahyuni.
Disebut watermelon karena corak daunnya mirip semangka. Warna dasarnya hijau tua. Kemudian, ada motif vertikal berwarna putih keabu-abuan. Peperomia ripple silver cukup unik karena daunnya berwarna perak. Ketika dirawat dengan baik dan tumbuh subur, daun peperomia ripple silver benar-benar mengilap layaknya besi.
Setelah itu, Tri menunjukkan koleksi peperomia ripple hijau. Peperomia jenis itu memiliki kekhasan daunnya kecil-kecil dan berwarna dominan hijau. Kekhasan lainnya adalah tekstur daunnya keriput sehingga terlihat bergelombang.
Tri menjelaskan, tiga peperomia tersebut merupakan jenis tanaman hias yang rimbun. Batangnya tidak bisa tinggi, tetapi daunnya bisa sangat lebat dan menarik untuk menjadi koleksi. ”Kebanyakan peperomia ini untuk hiasan di dalam rumah. Sering ditempatkan di meja,” katanya.
Dia lantas membagikan tip ketika menempatkan peperomia sebagai tanaman indoor. Di antaranya, menggunakan serabut kelapa alami atau sering disebut cocofiber. Caranya, media tanam berupa sekam atau sejenisnya, tidak perlu sampai memenuhi pot. Sisakan secukupnya untuk menempatkan cocofiber. Dengan ditutup cocofiber, tanaman hias untuk interior rumah terlihat rapi.
”Tidak terlihat media tanamnya. Terus kalau disiram, juga tidak sampai meluber,” jelasnya. Cocofiber atau serabut kelapa tadi akan kempis ketika disiram. Kemudian, lambat laun akan bercampur menjadi satu dengan media tanamnya.
Meskipun cocok untuk hiasan indoor, peperomia tak lantas selamanya ditaruh di dalam rumah. Sesekali tanaman hias asal Brasil tersebut perlu ditempatkan di luar untuk mendapatkan sinar matahari.
Sinar matahari yang cocok untuk peperomia ini antara pukul 7 pagi sampai 11 siang. Tidak perlu lama-lama. ”Kalau terlalu lama kena matahari, daunnya bisa gosong. Apalagi matahari pas terik-teriknya,” jelasnya. Menempatkan peperomia di bawah matahari cukup dilakukan seminggu sekali.
Peperomia tergolong kategori tanaman hias yang perawatannya mudah. Penyiraman cukup dilakukan seminggu tiga kali. Kemudian, pemberian pupuk atau vitamin hanya per dua minggu. Bisa menggunakan pupuk NPK atau pupuk organik.
Tri menambahkan, di Nanem Taneman yang berdiri sejak Februari 2017, tanaman peperomia sekali datang dari petani sampai 20 pot. Biasanya kurang dari sebulan, koleksi peperomia itu sudah habis diserbu pencinta tanaman.
Diberi vitamin dan pupuk dua minggu sekali:
– Vitamin B1
– Pupuk NPK atau pupuk organik
Seminggu sekali ditempatkan di area yang terpapar sinar matahari, antara pukul 07.00 hingga pukul 11.00.
Sumber: @nanemtanenam