27.8 C
Jakarta
Friday, March 29, 2024

Ketahui 5 Fase dalam Hubungan yang Umumnya Dilalui Setiap Pasangan

Sebuah
hubungan intim berkembang dengan pertemuan awal yang lucu, menggemaskan, dan
penuh rasa gugup. Tapi lama-lama justru bisa menjadi membingungkan dan sedih.
Bisa berakhir atau juga langgeng selamanya.

“Pada
kenyataannya cinta adalah perjalanan tanpa tujuan akhir. Pasti akan menghadapi
kembali rintangan,” kata Pakar Pernikahan Linda Caroll seperti dilansir dari Mind
Body Green, Selasa (20/10).

Setiap
hubungan asmara umumnya melewati sejumlah fase. Dari mulai fase pendekatan,
keraguan, kekecewaan hingga cinta sepenuh hati.

Fase
1 : Kebersamaan

Fase
pertama dari sebuah hubungan adalah tahap bulan madu. Ini adalah romansa awal
di mana masing-masing sering menghabiskan waktu besama pasangan. Penuh
kegembiraan dan gairah. Seringkali pasangan merasa sudah menemukan pasangan
yang sempurna

Emosi
ini sering kali menenggelamkan bagian rasional otak kita. Campuran hormon yang
memicu dan mempertahankan keadaan tergila-gila, seperti dopamin, oksitosin, dan
endorfin. Cahaya otak ini sering kali dapat membuat kita menjadi kecanduan
terhadap pasangan kita dan mengabaikan ketidakcocokan, tanda bahaya, atau
masalah lainnya.

Baca Juga :  Ajarkan Disiplin Berlalu Lintas

Fase
2 : Keraguan dan Penyangkalan

Fawe
kedua dari suatu hubungan adalah keraguan dan penyangkalan, di mana kita
akhirnya mulai benar-benar memperhatikan perbedaan. Dari yang dulu tampak sempurna,
kini mulai ada rasa ragu.

Perasaan
cinta bisa bercampur dengan keterasingan. Akhirnya terlihat tidak sempurna
untuk satu sama lain. Saat kekecewaan meningkat, begitu pula respons biologis
kita terhadap stres.

Tahap
3: Kekecewaan

Fase
ketiga dari suatu hubungan adalah tahap kekecewaan. Pada titik ini, perebutan
kekuasaan dalam hubungan telah muncul sepenuhnya ke permukaan. Beberapa masalah
mulai muncul, pertengkaran dan provokasi.

Pasangan
lain mungkin diam-diam ingin berpisah seiring waktu, semakin sedikit energi
untuk mempertahankan hubungan. Pasangan mulai merasa orang yang ada di sampingnya
tak bisa diandalkan.

Baca Juga :  Unik, Anak Kucing Ini Lahir dengan Dua Wajah

Fase
4 : Keputusan

Tahap
keempat dari suatu hubungan disebut keputusan karena berada pada titik puncak.
Pertengkaran hebat, meninggalkan rumah setelah bertengkar, dan perilaku membela
diri akan membuat hubungan makin runcing.

Seseorang
mulai membuat rencana untuk keluar dari hubungan.

Pada
tahap ini, seseorang siap membuat keputusan, apakah pergi atau bertahan untuk
bersama memperbaiki hubungan.

Fase
5 : Cinta Sepenuh Hati

Tahap
kelima dari sebuah hubungan adalah cinta sepenuh hati. Ini terjadi saat
hubungan kita sedang dalam kondisi paling sehat dan paling memuaskan.

Masih
harus kerja keras dalam mencapai tahap kelima hubungan ini, tetapi perbedaannya
adalah pasangan tahu bagaimana bisa saling mendengarkan dengan baik. Di tahap
ini, pasangan juga mulai berbaikan bersama lagi. Mereka bisa tertawa, rileks,
dan sangat menikmati satu sama lain. Sehingga membuat mereka jatuh cinta satu
sama lain lagi.

Sebuah
hubungan intim berkembang dengan pertemuan awal yang lucu, menggemaskan, dan
penuh rasa gugup. Tapi lama-lama justru bisa menjadi membingungkan dan sedih.
Bisa berakhir atau juga langgeng selamanya.

“Pada
kenyataannya cinta adalah perjalanan tanpa tujuan akhir. Pasti akan menghadapi
kembali rintangan,” kata Pakar Pernikahan Linda Caroll seperti dilansir dari Mind
Body Green, Selasa (20/10).

Setiap
hubungan asmara umumnya melewati sejumlah fase. Dari mulai fase pendekatan,
keraguan, kekecewaan hingga cinta sepenuh hati.

Fase
1 : Kebersamaan

Fase
pertama dari sebuah hubungan adalah tahap bulan madu. Ini adalah romansa awal
di mana masing-masing sering menghabiskan waktu besama pasangan. Penuh
kegembiraan dan gairah. Seringkali pasangan merasa sudah menemukan pasangan
yang sempurna

Emosi
ini sering kali menenggelamkan bagian rasional otak kita. Campuran hormon yang
memicu dan mempertahankan keadaan tergila-gila, seperti dopamin, oksitosin, dan
endorfin. Cahaya otak ini sering kali dapat membuat kita menjadi kecanduan
terhadap pasangan kita dan mengabaikan ketidakcocokan, tanda bahaya, atau
masalah lainnya.

Baca Juga :  Ajarkan Disiplin Berlalu Lintas

Fase
2 : Keraguan dan Penyangkalan

Fawe
kedua dari suatu hubungan adalah keraguan dan penyangkalan, di mana kita
akhirnya mulai benar-benar memperhatikan perbedaan. Dari yang dulu tampak sempurna,
kini mulai ada rasa ragu.

Perasaan
cinta bisa bercampur dengan keterasingan. Akhirnya terlihat tidak sempurna
untuk satu sama lain. Saat kekecewaan meningkat, begitu pula respons biologis
kita terhadap stres.

Tahap
3: Kekecewaan

Fase
ketiga dari suatu hubungan adalah tahap kekecewaan. Pada titik ini, perebutan
kekuasaan dalam hubungan telah muncul sepenuhnya ke permukaan. Beberapa masalah
mulai muncul, pertengkaran dan provokasi.

Pasangan
lain mungkin diam-diam ingin berpisah seiring waktu, semakin sedikit energi
untuk mempertahankan hubungan. Pasangan mulai merasa orang yang ada di sampingnya
tak bisa diandalkan.

Baca Juga :  Unik, Anak Kucing Ini Lahir dengan Dua Wajah

Fase
4 : Keputusan

Tahap
keempat dari suatu hubungan disebut keputusan karena berada pada titik puncak.
Pertengkaran hebat, meninggalkan rumah setelah bertengkar, dan perilaku membela
diri akan membuat hubungan makin runcing.

Seseorang
mulai membuat rencana untuk keluar dari hubungan.

Pada
tahap ini, seseorang siap membuat keputusan, apakah pergi atau bertahan untuk
bersama memperbaiki hubungan.

Fase
5 : Cinta Sepenuh Hati

Tahap
kelima dari sebuah hubungan adalah cinta sepenuh hati. Ini terjadi saat
hubungan kita sedang dalam kondisi paling sehat dan paling memuaskan.

Masih
harus kerja keras dalam mencapai tahap kelima hubungan ini, tetapi perbedaannya
adalah pasangan tahu bagaimana bisa saling mendengarkan dengan baik. Di tahap
ini, pasangan juga mulai berbaikan bersama lagi. Mereka bisa tertawa, rileks,
dan sangat menikmati satu sama lain. Sehingga membuat mereka jatuh cinta satu
sama lain lagi.

Terpopuler

Artikel Terbaru