JELANGKUNG adalah salah satu permainan yang cukup dikenal di Indonesia, terutama dalam konteks yang berhubungan dengan dunia gaib dan mistis.
Nama “jelangkung” sendiri sering kali terdengar sebagai bagian dari budaya horor yang menggugah rasa penasaran.
Namun, apakah kamu tahu asal-usul dan mitos yang melatarbelakanginya?
Asal-Usul Jelangkung
Jelangkung berasal dari tradisi rakyat Indonesia yang erat kaitannya dengan dunia gaib dan roh.
Permainan ini pada umumnya melibatkan alat yang disebut “jelangkung” sebuah boneka atau patung kecil yang terbuat dari kayu, bambu, atau bahan lain yang bisa bergerak dengan bantuan seutas benang atau tali.
Dalam beberapa cerita, alat ini juga bisa berupa patung manusia mini atau sebuah benda yang dipasang di atas papan.
Sementara itu, “Jelangkung” juga merupakan nama yang dipakai untuk menyebut ritual atau cara tertentu untuk berkomunikasi dengan dunia roh.
Biasanya, ritual ini dilakukan dengan tujuan untuk memanggil arwah orang yang sudah meninggal atau meminta pertolongan dari makhluk gaib.
Ada juga yang beranggapan bahwa nama “jelangkung” berasal dari kata “celangkung”, yang berarti “tunggu”, karena permainan ini biasanya dilakukan dengan harapan agar makhluk gaib menunggu di tengah suasana gelap dan mistis.
Mitos dan Kepercayaan
Mitos utama yang beredar tentang permainan Jelangkung adalah bahwa siapa saja yang bermain permainan ini dapat memanggil arwah yang sudah meninggal untuk berkomunikasi.
Pada dasarnya, permainan ini lebih sering dijadikan sebagai alat untuk meminta petunjuk atau mendapatkan informasi dari dunia lain.
Tentu saja, hal ini menambah kesan misterius dan menyeramkan dari permainan tersebut.
Masyarakat Indonesia sering kali mempercayai bahwa Jelangkung bukan hanya sebuah permainan biasa, tetapi juga bisa berisiko memanggil makhluk halus yang tidak diinginkan.
Beberapa versi cerita menyebutkan bahwa ada pengaruh kuat dari kebudayaan Tionghoa atau bahkan tradisi penjajah Belanda yang membawa mitos ini ke Indonesia.
Kenapa Jelangkung Bisa Menjadi Begitu Populer?
Mungkin ada banyak faktor yang menyebabkan permainan ini bertahan dalam ingatan banyak orang.
Pertama, faktor ketegangan dan ketakutan menjadi daya tarik utama.
Bagi sebagian orang, bermain Jelangkung seperti merasakan adrenalin yang luar biasa, apalagi jika dilakukan dengan teman-teman di tempat yang sepi dan jauh dari keramaian.
Kedua, mitos dan legenda seputar Jelangkung semakin menambah rasa penasaran dan keinginan untuk mencoba, meskipun banyak yang mengingatkan untuk berhati-hati dengan permainan ini.
Seiring berjalannya waktu, Jelangkung semakin dikenal lewat film-film horor Indonesia yang mempopulerkannya.
Di layar lebar, Jelangkung sering digambarkan sebagai alat yang memicu kejadian-kejadian aneh atau bahkan menakutkan.
Salah satu film horor Indonesia yang berjudul Jelangkung (2001) bahkan membuat permainan ini semakin melekat dengan dunia mistis dan mencekam.
Jelangkung bukan hanya sekedar permainan atau hiburan, melainkan juga sebuah bagian dari tradisi dan mitos yang mengakar dalam budaya masyarakat Indonesia.
Walaupun masih banyak yang meragukan kebenaran dari mitos-mitos tersebut, tidak bisa dipungkiri bahwa Jelangkung telah berhasil menanamkan rasa takut dan ketertarikan dalam banyak orang.
Tapi, kalau kamu berniat mencoba, mungkin ada baiknya untuk berpikir dua kali, mengingat segala cerita mistis yang mengelilinginya. (adi/jpg)