Site icon Prokalteng

Sosialisasi Diversifikasi Pangan

sosialisasi-diversifikasi-pangan

PALANGKA
RAYA – Sosialisasi diversifikasi pangan, bagi Ibu-ibu Kelompok Tani dan
PKK
  tingkat Provinsi Kalteng ,
dilaksanakan di Aula Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalteng, Jalan Wiliam AS,
Kamis (9/5). Kegiatan ini untuk mendukung penyiapan sumber daya manusia (sdm)
yang berkualitas, dalam mendukung pengembangan penganekaragaman konsumsi pangan.

“Selain
itu untuk memantapkan kerja sama dan sinergi dalam upaya mewujudkan
penganekaragaman dan konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan
aman(B2SA),”ucap Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalteng, Ir Sutrisno,
saat membuka kegiatan itu.

Sebab,
jelas dia, kualitas konsumsi pangan sangat menentukan kualitas sdm bangsa ini,
agar mampu bersaing dalam komunitas global. Karena tantangan di depan, ulasnya,
saat dimulainya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), yang membuka peluang persaingan
tenaga kerja dan sdm di kawasan asia khususnya.

Masalah
pangan dan gizi di Indonesia, tambah dia, berkontribusi cukup besar pada
masalah global. Mengingat jumlah penduduk Indonesia yang merupakan nomor empat
terbesar di dunia. Saat ini hampir seluruh negara di dunia menghadapi berbagai
bentuk permasalahan gizi.

“Baik
kekurangan gizi maupun kelebihan gizi, baik gizi makro maupun gizi mikro,”ucapnya.

Oleh
karena itu, tegas dia, diversifikasi pangan menjadi salah satu pilar utama
dalam mewujudkan ketahanan pangan. Diversifikasi konsumsi pangan tidak hanya
sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada beras, tetapi juga upaya peningkatan
perbaikan gizi untuk mendapatkan manusia yang berkualitas dan mampu berdaya
saing.

Selain
itu, lanjut dia, penerapan konsumsi pangan B2SA yang dimulai dari tingkat rumah
tangga memegang peranan yang sangat penting. Dalam merubah pola pikir
masyarakat ke arah konsumsi pangan yang berkualitas.

Untuk
mendukung hal tersebut perlu terus dikembangkan terobosan dan kreasi resep
pangan B2SA, guna menghasilkan menu pangan B2SA berbasis sumber daya lokal yang
aplikatif, murah, tidak rumit dan memenuhi preferensi masyarakat. 

“Saya
harap peserta sosialisasi dapat memanfaatkan kesempatan ini, sebagai sarana
untuk menambah wawasan dan pengetahuan, berlatih serta belajar,”tukasnya.(okt/aza/CTK)

Exit mobile version