Mengkhianati
pasangan adalah sebuah kesalahan yang nyaris sulit dimaafkan. Banyak faktor
yang mendasari perbuatan tidak terpuji tersebut.
Dilansir
dari Psychology Today, Kamis (10/9), Psikolog Hubungan dari New Jersey, AS,
Gary Lewandowski menghubungkan seseorang yang suka berselingkuh dengan
kepribadian atau karakter seseorang. Penelitian tentang perselingkuhan telah
mengeksplorasi banyak aspek dari pengalaman tersebut, termasuk seberapa sering
hal itu terjadi, kualitas dalam hubungan yang dapat mengarah pada
perselingkuhan, dan ciri-ciri orang yang cenderung berselingkuh.
Dalam
sebuah studi tahun 2020 yang baru saja diterbitkan, Meghna Mahambrey dari
Universitas Negeri Ohio berusaha menjawab pertanyaan seperti apa sebenarnya
aspek kepribadian seseorang yang tega berselingkuh.
Peserta
penelitian berjumlah 1.577 orang, 898 di antaranya sudah menikah. Di seluruh
sampel, 19 persen melaporkan pernah diselingkuhi.
Peneliti
mengumpulkan informasi tentang kepribadian dengan menanyakan peserta seberapa
baik ciri kepribadian mereka dan pasangan mereka. Untuk mengukur
perselingkuhan, peneliti juga membuat daftar serangkaian pengalaman hidup
peserta dengan 5 kunci pertanyaan, di antaranya:
1.
Keterbukaan (misalnya, suka berpetualang, ingin tahu, cerdas).
2.
Kesadaran (misalnya, bertanggung jawab, pekerja keras, terorganisir).
3.
Extraversion (misalnya ramah, supel, banyak bicara).
4.
Persetujuan (misalnya perhatian, berhati lembut, simpatik).
5.
Neuroticism (misalnya moody, gugup, khawatir).
Kesimpulannya,
peneliti menemukan korelasi antara karakteristik kepribadian tertentu dengan
ketidaksetiaan pasangan. Penting untuk dicatat bahwa hasil studi saat ini hanya
berlaku untuk peserta yang mengetahui pasangannya berselingkuh.
Pada
akhirnya, meskipun lebih berhati-hati tentu tidak dapat menjamin bahwa pasangan
Anda tidak akan selingkuh, bangunlah terus komitmen, tanggung jawab yang lebih
besar, disiplin diri, dan sifat saling menghargai serta saling membantu dalam
hubungan Anda.