26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Wow! Sebongkah Obat Nyamuk Bakar Setara 100 Batang Rokok

MASYARAKAT di tanah air, juga beberapa negara di kawasan Asia,
sudah sangat akrab dengan obat masquito coil, atau di Indonesia dikenal dengan
nama obat nyamuk bakar. Namun yang menjadi pertanyaan, amankah penggunaanya?

Well. obat nyamuk bakar sendiri
pada faktanya mengandung akan beberapa bahan kimia. DEET salah satunya,
terdaftar sebagai pestisida, dan merupakan pengusir serangga terampuh yang ada
di pasaran, juga diangggap sebagai zat yang terbilang aman , penggunaannya
sudah mendapatkan ijin dari Environmental Protection Agency (EPA).

Namun perlu sadari dari
penggunaan obat nyamuk bakar adalah Octachlorodipropylether (S-2), Dan ketika
asap obat nyamuk bakar ini terhirup oleh manusia, maka berpotensi membahayakan
paru-paru, karena memiliki sifat karsinogen.

Baca Juga :  Inspirasi Tren Gaya Cottagecore Ala David Beckham dan Harry Stlyes

Beberapa senyawa lain yang ikut
terbawa dalam asap obat nyamuk bakar ini, adalah seperti, aldehydes,
formaldehydes, fine  dan beberapa
partikel seperti ,benzene, benzo pyrene, benzo fluoranthene, benzo
fluoranthene, yang oleh EPA diklasifikasikan sebagai penyebab kanker pada
manusia (karsinogen).

Perlu disadari juga bahwa, meski
dianjurkan untuk penggunaan luar ruangan, namun obat nyamuk bakar juga
seringkali digunakan orang di dalam ruangan, terlebih untuk tidur di malam hari.

Alhasil, mereka di atas pada
akhirnya terekspos pada berbagai bahan kimia, yang berpotensi menyusup masuk
hingga bagian alveolar dari paru-paru manusia.

Dan menurut sebuah studi, dari
satu bongkah obat nyamuk bakar, tercipta kandungan setara dengan zat partikulat
yang diproduksi oleh 75-137 batang rokok, atau produksi emisi formaldehyde yang
dihasilkan dari membakar 61 batang rokok. 

Baca Juga :  Cafe Ola-la Gelar Singing for Fun

“Tidak banyak orang yang
menyadarinya, namun kerusakan yang disebabkan oleh satu bongkah obat nyamuk
bakar itu setara dengan 100 batang rokok,” kata direktur Chest Research
Foundation Sandeep Salvi, seperti dikutip WorldofChemicals.com.

Ketimbang menggunakan obat nyamuk
bakar berbahan kimia, penggunaan pengusir nyamuk alami, seperti essential oil,
dianggap sebagai alternatif yang tidak membahayakan. (ruf/fin/kpc)

MASYARAKAT di tanah air, juga beberapa negara di kawasan Asia,
sudah sangat akrab dengan obat masquito coil, atau di Indonesia dikenal dengan
nama obat nyamuk bakar. Namun yang menjadi pertanyaan, amankah penggunaanya?

Well. obat nyamuk bakar sendiri
pada faktanya mengandung akan beberapa bahan kimia. DEET salah satunya,
terdaftar sebagai pestisida, dan merupakan pengusir serangga terampuh yang ada
di pasaran, juga diangggap sebagai zat yang terbilang aman , penggunaannya
sudah mendapatkan ijin dari Environmental Protection Agency (EPA).

Namun perlu sadari dari
penggunaan obat nyamuk bakar adalah Octachlorodipropylether (S-2), Dan ketika
asap obat nyamuk bakar ini terhirup oleh manusia, maka berpotensi membahayakan
paru-paru, karena memiliki sifat karsinogen.

Baca Juga :  Inspirasi Tren Gaya Cottagecore Ala David Beckham dan Harry Stlyes

Beberapa senyawa lain yang ikut
terbawa dalam asap obat nyamuk bakar ini, adalah seperti, aldehydes,
formaldehydes, fine  dan beberapa
partikel seperti ,benzene, benzo pyrene, benzo fluoranthene, benzo
fluoranthene, yang oleh EPA diklasifikasikan sebagai penyebab kanker pada
manusia (karsinogen).

Perlu disadari juga bahwa, meski
dianjurkan untuk penggunaan luar ruangan, namun obat nyamuk bakar juga
seringkali digunakan orang di dalam ruangan, terlebih untuk tidur di malam hari.

Alhasil, mereka di atas pada
akhirnya terekspos pada berbagai bahan kimia, yang berpotensi menyusup masuk
hingga bagian alveolar dari paru-paru manusia.

Dan menurut sebuah studi, dari
satu bongkah obat nyamuk bakar, tercipta kandungan setara dengan zat partikulat
yang diproduksi oleh 75-137 batang rokok, atau produksi emisi formaldehyde yang
dihasilkan dari membakar 61 batang rokok. 

Baca Juga :  Cafe Ola-la Gelar Singing for Fun

“Tidak banyak orang yang
menyadarinya, namun kerusakan yang disebabkan oleh satu bongkah obat nyamuk
bakar itu setara dengan 100 batang rokok,” kata direktur Chest Research
Foundation Sandeep Salvi, seperti dikutip WorldofChemicals.com.

Ketimbang menggunakan obat nyamuk
bakar berbahan kimia, penggunaan pengusir nyamuk alami, seperti essential oil,
dianggap sebagai alternatif yang tidak membahayakan. (ruf/fin/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru